Oleh: Isa Ansori, Kolumnis
Bukan Anies kalau tidak bisa melakukan kerja-kerja terukur dan pasti. Anies ternyata mampu membuktikan apa yang kadang menurut orang tidak mungkin. Bagi Anies tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa dilaksanakan, karena cara kerja memang terencana dan terukur.
Anies menuliskan apa yang dia kerjakan dan mengerjakan apa yang dia tulis. Sehingga apa yang dilakukan oleh Anies bukanlah sesuatu yang mendadak atau tanpa perencanaan, semua yang dilakukan oleh Anies adalah sesuatu yang sudah terencana, terkonsep, terukur dan bisa dilaksanakan.
Cara kerja Anies yang terukur dan terkonsep seperti itulah yang kemudian membuat para pembenci Anies semakin meradang dan meregang.
Para pembenci Anies, sisa sisa laskar kalah pada pilgub DKI penebar politik identitas, kinipun semakin jalang menebar fitnah secara telanjang. Bahkan menghalalkan segala cara.
Sukses Anies mewujudkan janji – janji politiknya secara hattrick membuat para buzzer yang dibiayai oleh pejabat kotor istana dan oligarki semakin jalang meradang.
Sukses penyelenggaraan Formula E yang seharusnya menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia, ternyata tidak bagi mereka. Karena jelas sekali para buzzer, pejabat kotor istana dan oligarki tidak punya kecintaan terhadap Indonesia. Mereka hanya berpura-pura mencintai NKRI, namun tujuannya jelas mereka menjarah dan menjual kekayaan Indonesia ketangan asing dan oligarki.
Keberhasilan Anies mewujudkan event Formula E, tidak membuat mereka bangga, karena mereka memang ditugaskan untuk menyerang dan menjatuhkan Anies dengan fitnah – fitnah keji. Anehnya mereka meski melakukan itu dengan cara telanjang, mereka aman aman saja tidak tersentuh oleh hukum, padahal hukum kita sudah mengatur di dalam UU ITE.
Yang terbaru, setelah masyarakat Indonesia berdecak kagum atas sukses penyelenggaraan Formula E, tiba – tiba secara sistematis upaya menjatuhkan Anies berlangsung berturut-turut dan massif serta mendapatkan pengawalan.
Aksi dukungan palsu terhadap Anies yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan FPI Reborn tak lebih sebagai upaya untuk menjatuhkan reputasi Anies yang semakin baik dan meningkat, seolah Anies adalah bagian dari kelompok yang selama ini dituduh sebagai kelompok garis keras, kelompok radikal atau kelompok intoleran.
Namun sayangnya operasi mereka gagal total, karena dilakukan secara tidak profesional dan menghalalkan segala cara. Ada dugaan operasi intelejen untuk menjatuhkan Anies. Sudah bisa ditebak tentu ini dilakukan oleh kelompok – kelompok yang selama ini terancam dengan gerakan dukungan terhadap Anies.
Belum selesai persoalan dukungan abal abal dari kelompok FPI Reborn yang dibiayai oleh kelompok yang merasa terancam dengan Anies, muncul kembali dukungan yang menamakan Majelis Sang Presiden.
Kelompok ini menggelar acara deklarasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.
Mereka mengaku terdiri dari kelompok eks HTI, eks napiter dan eks FPI.
“Ini kumpulan dari komunitas apa ya, ini bisa dikatakan seperti yang tadi. Bapak ini dari eks napiter, saya sendiri dari eks HTI ada juga sebagian dari simpatisan FPI, bukan mewakili ya, mereka perseorangan,” ujar pria yang mengaku sebagai eks anggota FPI, Alif Akbar, di wilayah Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).
Tak lama setelah dukungan palsu dan fitnah itu dideklarasikan, setelah itu muncul aktor-aktor yang selama ini memang aktif ditugaskan untuk mendiskreditkan Anies, unggahan Eko Kuntadhi dan gerombolannya pun ramai mewarnai media sosial.
Langkah Anies yang semakin manies dalam membangun kepercayaan masyarakat Indonesia ternyata membuat mereka kalap dan semakin beringas. Demokrasi kita ternodai oleh ulah segelintir pencari nafkah yang dipiara oleh pejabat kotor dan oligarki.
Gerakkan para buzzer pengkhianat Reformasi ini sudah bisa ditebak, mereka bekerja untuk siapa. Karena foto – foto mereka juga jelas beredar di media sosial bersama calon presiden lain yang tentu bagian dari oligarki yang akan menjarah ibu pertiwi.
Serangan terhadap Anies tentu akan semakin liar dan menghalalkan segala cara, sehingga dibutuhkan energi yang kuat dan terukur menghadapi mereka.
Bagi relawan Anies, langkah Anies yang semakin manis ini harus diimbangi dengan kecerdasan politik.
Kecerdasan dimana dalam menghadapi serangan yang liar ini dilakukan dengan cara cara yang baik, menyajikan fakta dan data dan tentu tidak dengan emosional dan kasar, sebagaimana cara cara kotor yang mereka lakukan.
Relawan Anies harus semakin sigap dan tidak mudah terpancing oleh serangan mereka, ingatlah kata kata Anies dalam menghadapi serangan lawan politiknya.
“Saya tahu bahwa apa yang saya lakukan tidak akan bisa memuaskan semua, saya hanya mau menjawab apa yang disampaikan secara konsep dan data, kalau hanya asumsi dan fitnah, biarlah itu dilakukan, karena dengan cara itu mereka bisa mendapatkan makan”
Hari – hari esok seiring dengan meningkatnya popularitas dan elektabilitas Anies, tentu fitnah dan serangan terhadap Anies akan semakin massif, tidak hanya caranya, tapi konten pesan yang disampaikan akan semakin gencar dikampanyekan. Mereka akan memberi pesan bahwa Anies didukung oleh kelompok garis keras, kelompok intoleran dengan memunculkan narasi narasi fitnah.
Bagi relawan Anies menjawab mereka dengan data dan prestasi yang dilakukan oleh Anies, jauh akan lebih elegan dan simpatik menjadikan Anies sebagai pilihan presiden yang ada dihati rakyat.
Sehingga yang dibutuhkan dalam rangka menaikkan popularitas dan elektabilitas Anies ditengah serangan kotor para buzzer, relawan Anies melakukan gerakan – gerakan simpatik membantu rakyat, tidak harus besar, meski kecil harus dijalankan secara terkonsep, terukur dan berkelanjutan.
Semoga saja Anies semakin manis ditengah ketakutan dan kecemasan para buzzer yang menangis.
Surabaya, 9 Juni 2022
EDITOR: REYNA
Related Posts
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Quo Vadis Kampus Era Prabowo
Habib Umar Alhamid: Prabowo Berhasil Menyakinkan Dunia untuk Perdamaian Palestina
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Huc99 เครดิตฟรี 50December 4, 2024 at 12:13 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/meski-diserang-langkah-anies-semakin-manis/ […]
tga168December 12, 2024 at 9:02 am
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/meski-diserang-langkah-anies-semakin-manis/ […]
เว็บพนันออนไลน์เกาหลีJanuary 22, 2025 at 2:00 am
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/meski-diserang-langkah-anies-semakin-manis/ […]
รีวิวเกมสล็อตJanuary 31, 2025 at 12:01 pm
… [Trackback]
[…] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/meski-diserang-langkah-anies-semakin-manis/ […]
over at this websiteFebruary 6, 2025 at 7:48 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/meski-diserang-langkah-anies-semakin-manis/ […]