Muhammad Chirzin: Warna-warni seputar SIREKAP KPU

Muhammad Chirzin: Warna-warni seputar SIREKAP KPU
Muhammad Chirzin, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Oleh: Muhammad Chirzin

Guru Besar UIN Sunan Kalijogo Yogyakarta

 

Pada Sabtu, 17 Februari 2024, TEMPO.CO Jakarta melaporkan, Komunitas keamanan siber dan perlindungan data, Cyberity, melakukan investigasi gabungan untuk mendalami polemik soal situs Sirekap yang dikelola oleh KPU. Belakangan diakui situs Sirekap melakukan kesalahan terhadap input data di 2.325 suara dari TPS.

Ketua Cyberity, Arif Kurniawan, mengatakan komunitasnya menemukan sistem pemilu2024.kpu.go.id dan sirekap-web.kpu.go.id menggunakan layanan cloud yang lokasi servernya berada di Republik Rakyat Cina atau RRC, Perancis, dan Singapura. Sedangkan penyedia internet yang digunakan di situs tersebut berasal dari ISP Alibaba. 

“Posisi data dan lalu lintas email pada dua lokasi di atas berada dan diatur di luar negeri, tepatnya di RRC,” kata Arif dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 17 Februari 2024. Arif menilai pada kedua situs tersebut terdapat celah kerawanan siber. Dia menyayangkan ketidakstabilan aplikasi Sirekap terjadi di masa krusial, terutama saat dan beberapa hari setelahnya.

Arif bersama lembaganya menyatakan kejanggalan pada sistem IT KPU sebenarnya sudah terjadi sejak lama, tetapi terkesan dibiarkan, sehingga memicu kegaduhan di masyarakat. Hingga saat ini KPU belum menunjukkan niat untuk memperlihatkan kepada publik audit keamanan IT-nya. 

Arif juga mengutip Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik atau PSTE dan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi atau PDP. Berdasarkan aturan tersebut, data Pemilu seharusnya diatur dan berada di Indonesia. “Untuk mendukung Pemilu 2024 jujur, transparan dan adil, kami meminta KPU memperlihatkan kepada publik perihal audit keamanan sistem dan audit perlindungan data WNI agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” kata Arif. 

Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos membantah server Sirekap terhubung dengan Alibaba. “Enggak, servernya di Indonesia,” kata Betty saat ditemui di gedung KPU, Sabtu, 17 Februari 2024. Betty enggan menjelaskan lebih lanjut perihal IP address yang diduga terhubung dengan Alibaba tersebut.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mempersilakan siapa saja untuk mengaudit aplikasi Sirekap yang digunakan Komisi Pemilihan Umum atau KPU untuk penghitungan suara pada Pemilu 2024. Rahmat Bagja mengatakan, “Sirekap ini sistem baru dan saya kira pasti ada trial and error-nya, tetapi jangan kemudian dianggap jadi ada penambahan suara. Kita berharap ini tidak menjadi isu yang berkembang,” ujarnya.

Tempo juga menurunkan laporan tentang berita politik yang menyedot perhatian pembaca seputar pemungutan suara pada Pemilu 2024 dan perhitungan hasilnya pada sepekan ini. Pada Rabu sekitar pukul 15.00 WIB, beberapa lembaga survei yang sudah resmi terdaftar di KPU mengumumkan hasil hitung cepat atau quick count mereka masing-masing.

Dari hitung cepat itu, pasangan Prabowo-Gibran menempati urutan pertama dengan rata-rata hasil di angka 58 persen. Di urutan kedua, pasangan Anies-Muhaimin meraup suara sebesar 25 persen dan di urutan ketiga Ganjar-Mahfud dengan perolehan sebesar 17 persen.

Meskipun hasil quick count dan perhitungan dari KPU masih berjalan, namun pada Rabu malam, 14 Februari 2024, pasangan Prabowo-Gibran telah merayakan kemenangan mereka di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Dalam sambutannya, Prabowo menyatakan kegembiraannya dengan hasil hitung cepat Pilpres 2024 yang menempatkan dirinya dan Gibran di urutan pertama. Meski demikian ia meminta para pendukungnya menunggu hasil resmi dari KPU.

Kapten Timnas Amin Syaugi Alaydrus mengatakan hitung cepat tidak ada bedanya dengan survei elektabilitas para calon presiden dan wakil presiden. Timnas Amin akan menunggu hasil penghitungan suara resmi dari KPU. Senada, kubu Ganjar-Mahfud juga memilih untuk menunggu hasil resmi dari KPU. Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto mengatakan penghitungan manual ini akan membuktikan kepastian integritas dan keadilan proses Pemilu 2024. 

Setelah penghitungan suara di TPS selesai, masyarakat riuh membicarakan soal aplikasi Sirekap yang digunakan KPU tak akurat. Dugaan kecurangan pun muncul di sana sini. Tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menemukan indikasi rekayasa sistem dengan setting-an algoritma tertentu di server milik Komisi Pemilhan Umum atau KPU. Setting-an itu diduga diatur untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu. Hal itu diungkapkan oleh Dewan Pakar Timnas Amin, Bambang Widjojanto pada Jumat, 16 Februari 2024.

Bambang mengatakan temuan itu diketahui berdasarkan analisis kajian forensik terhadap server KPU yang dilakukan tim IT Anies-Muhaimin. “Jadi, kalau ada revisi di 1 TPS, dia akan mengubah TPS yang lain. Ini bukan sekadar angka yang dicatat, tapi sistem itu yang membangun setting-nya.” kata Bambang dalam konferensi pers di Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Febuari 2024.

Indikasi kuat ke arah itu dikonfirmasi dengan ditemukannya kecurangan-kecurangan yang terjadi di wilayah tertentu. Bambang mengatakan data itu tak hanya ditemukan oleh timnya, melainkan juga masyarakat. Menurut Bambang, ada tim khusus yang sedang memeriksa seluruh data yang ada di server KPU. “Nanti akan dibandingkan dengan seluruh data yang dimiliki oleh Kawal Amin. Jadi, kalau terus main-main, forensik ini akan kami buka di depan Mahkamah Konstitusi,” kata Bambang.

Bambang mengatakan telah bersurat kepada KPU dan Bawaslu untuk melalukan audit data. Namun, kedua surat dari tim hukum Anies-Muhaimin tersebut tidak pernah dijawab. “Surat kami kepada Bawaslu untuk supaya melakukan audit juga tidak dilakukan, dan analisis kami mengonfirmasi memang ada sistem yang algoritmanya itu sudah dibangun,” kata dia.

Dia mencontohkan kejanggalan data terjadi di TPS di DKI Jakarta. Di formulir C1, suara dari pasangan calon nomor urut satu Anies-Muhaimin meraih suara 108 suara. Sedangkan nomor urut 2 Prabowo-Gibran mendapat 74 suara dan Ganjar-Mahfud meraih 16 suara. Namun, angkanya berubah ketika masuk di sistem KPU. “Nomor 1 tetap 108, nomor 2 kemudian jadi 748. Angkanya di situ akhirnya bisa ribuan. Dari 7 TPS aja bisa 6.000-an lebih, itu contoh-contohnya.”

Sementara itu Din Syamsuddin berpesan, hentikan aplikasi Sirekap. Cegah KPU mengutak-atik Sirekap, karena itu bagian dari upaya penghilangan barang bukti kasus manipulasi suara. Sehubungan dengan tuduhan bahwa IT KPU terprogram (by design) untuk menggelembungkan suara Paslon 02, dan servernya terhubung dengan pihak di LN (RRT dan Singapura), maka: Mengajak seluruh rakyat Peduli Pemilu Damai, Jujur, dan Adil untuk mendesak dilakukannya Audit Forensik IT KPU. Jika hasil investigasi itu terbukti benar, maka: (1) Komisioner KPU harus diganti; dan (2) Kemenangnan Paslon 02 (yang diuntungkan dengan penggelembungan suarat tersebut) harus dinyatakan batal demi hukum dan etika.

Tegakkan Etika Kebenaran, Kejujuran, dan Keadilan!

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K