MUI Go Internasional

MUI Go Internasional
Dubes Muhammad Najib saat memberikan sambutan didepan rombongan MUI yang sedang berkunjung ke Madrid Spanyol

MADRID — “Selamat datang di Wisma Duta RI di Madrid. Saya sungguh sangat bergembira sekali karena sebagian wajah-wajahnya saya sudah kenal sejak masih muda. Terasa rambut sudah mulai memutih, mudah-mudahan ini tidak mengurangi semangat kita untuk mengabdi pada negara, mengabdi untuk masyarakat secara keseluruhan dan juga saya selalu mengingatkan diri saya sendiri di manaun posisi kita berada harus diniatkan untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa taala,” kata Duta Besar RI untuk Spanyol dan UNWTO (UN Tourism) saat menerima rombongan MUI yang berkunjung di KBRI dan Wisma Duta RI di Madrid.

Dubes Muhammad Najib merasa bergembira sekali menerima rombongan MUI, yang melakukan perjalanan di Spanyol dan ke Maroko. Dia juga mendorong lebih banyak lagi perjalanan yang dilakukan.

“Karena perjalanan kita melihat bangsa yang berbeda budaya yang berbeda dan seterusnya itu akan membuka inspirasi, membuka motivasi dan melahirkan energi-energi baru yang terus-menerus memacu kita untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Saya sejak tahun 95 ketika Muktamar di Aceh itu dipercaya yang mengusulkan almarhum Pak Lukman Harun, dalam usia yang sangat muda menjadi ketua PP Muhammadiyah hubungan luar negeri,”jelas Dubes Najib.

Dubes Muhammad Najb memberikan cinderamata berupa 4 buah buku karyanya kepada rombongan MUI

Sejak itu, kata Dubes Najib, saya banyak sekali berkeliling melihat banyak bangsa dan negara dan itu semuanya mempengaruhi cara bersikap, cara berpikir, cara bertindak termasuk juga motivasi untuk terus-menerus belajar, dan karena saya ingin sharing mimpi-mimpi, sharing obsesi, sharing inspirasi.

“Sejak itu kemudian saya menulis dan Insyaallah nanti di akhir pertemuan ini saya akan hadiahi untuk perpustakaan MUI empat buku saya. Yang terakhir Bapak Ibu sekalian ada hal penting yang saya ingin berbagi dan harapannya bisa bekerja sama dengan dengan teman-teman di MUI. Saya melihat potensi diaspora Indonesia itu besar sekali khususnya di Eropa. Saya sudah berkeliling ya bahkan dua cuti saya yang terakhir saya sengaja mengajak anak istri untuk berjalan ke utara itu melewati Prancis kemudian Brussel sampai di Belanda.

Kemudian cuti saya kedua, kata Dubes Najib, saya naik mobil ke kanan kita melewati Perancis kemudian ke Italia termasuk Monaco dan lain sebagainya naik mobil selama hampir dua minggu. Saya melihat bagaimana potensi diaspora kita dan saya berpikir bagaimana mengkonsolidasi dan memobilisasinya.

“Karena kalau dibanding diaspora Turki apalagi kalau bicara diaspora Cina, diaspora India, waduh kita jauh tertinggal dan diaspora-diaspora ini melakukan sesuatu yang memberikan manfaat terhadap bangsa dan negaranya secara langsung dan tidak langsung. Nah sementara diaspora kita yang jumlahnya mulai membesar dan saya berpikir bagaimana memacu untuk memperbesar ini karena itu saya memulai bagaimana mendorong teman-teman pimpinan cabang istimewa Muhammadiyah di Madrid ini untuk menjadi tuan rumah pertemuan PCIIM sekawasan Uni Eropa dan Mediterania. Insyaallah akan dilaksanakan 10 hari mendatang selama 2 hari di Madrid,” jelas Dubes Najib.

“Saya berharap habis ini diaspora muslim se-Eropa bisa kita kumpulkan di sini dan setelah itu saya berpikir bagaimana diaspora Indonesia seuni Eropa ini dan mudah-mudahan mimpi saya pada akhirnya, bagaimana mengumpulkan diaspora Indonesia yang berada di seluruh dunia di Madrid ini. Nah karena itu saya berharap Bapak Ibu sekalian yang berada di MUI khususnya Mas Darnoto bagian luar negeri bisa ikut menggaung-gaungkan mendorong ya bagaimana mimpi-mimpi ini bisa sedikit demi sedikit kita wujudkan.”

Dubes Najib mengingatkan, terkait dengan diaspora, diaspora Turki itu di Eropa ini sudah sangat kuat sekali jadi mereka bukan saja membangun masjid-masjid di Belanda yang saya sempat kunjungi itu, tiga masjid besar-besar dan bagus-bagus.

“Katanya ada puluhan masjid Turki di Belanda saja, kalau di Jerman ratusan dan ini bukan hanya masjid yang dikelola untuk ibadah tetapi menjadi pusat pendidikan, kemudian menjadi sentra-sentra ekonomi. Nah karena itu saya kira tidak berlebihan kalau saya juga berpikir bagaimana Indonesia kita ini bisa ya tidak tertinggal terlalu jauh.

Dubes sekali lagi mengucapkan terima kasih, harapannya setelah pulang nanti ada komunikasi yang intensif dan serius yang mungkin bisa akan menghasilkan program-program bersama yang bisa memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara.

Selengkapnya saksikan videonya dibawah ini:

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K