Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-8)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-8)
Agus Mualif Rohadi

Oleh : Agus Mualif Rohadi

II. Nabi Ibrahim, Luth, Ismael, Ishaq

A. Nabi Ibrahim

6. Wabah besar dan mengungsi ke Mesir.

Kitab Kejadian mengkisahkan, ketika nabi Ibrahin dan rombongannya telah sekitar 3 tahun di Hebron, seluruh wilayah Kana’an sedang dilanda wabah yang hebat berakibat pertanian rusak dan ternak banyak yang mati sehingga menimbukan bahaya kelaparan yang luas, banyak menimbulkan kematian. Bukan hanya wilayah Kanaan yang mengalami wabah, namun juga wilayah Asia di sebelah timurnya. Banyak penduduk Asia mengungsi ke Mesir. Para ahli sejarah sepakat peristiwa wabah besar yang terjadi di Asia kala itu terjadi pada sekitar tahun 2090 SM s/d 2085 SM. Situasi tersebut memaksa Nabi Ibrahim, Sarah, Luth dan seluruh pengikutnya meninggalkan wilayah Kana’an pergi ke Mesir.

Ibu kota Mesir saat itu adalah di Herakleopolis pada masa dinasti Paraoh (Firaun) kesepuluh raja ketiga yaitu Wankare yang bergelar Akhtoy III, berkuasa sekitar tahun 2090 SM – 2060 SM. Kehidupan religiusnya adalah menyembah Dewa Matahari atau dewa Ra. Kedudukan Raja adalah Anak Dewa Ra. Dewa-dewa lainnya adalah Shu, Tefnut, Nut, Osiris, Isis, Set, Nephtyst, yang dewa-dewa tersebut merupakan satu keluarga yang setiap dewa mempunyai peranan tertentu. Kediaman para dewa adalah semacam di alam pantheon (meminjam istlihah Yunani), yaitu rumah atau kuil suci kediaman para dewa.

Herakleopolis (dalam kotak merah) yang menjadi tujuan Nabi Ibrahim ke Mesir

Negeri Mesir saat itu termasuk negeri yang sudah maju dibanding suku atau bangsa lain dan telah mempunyai tatanan struktur pemerintahan (kerajaan), dan telah mampu membangung piramida. Piramida pertama kali dibangun adalah pada tahun 2630 SM-  2631 SM oleh raja Djoser, sebelum masa nabi Hud diutus pada bangsa Iram di Yaman. Dengan demikian, bangsa Mesir adalah termasuk bangsa pertama yang mempunyai peradaban tinggi.

wikipedia. Piramida Djoser, piramida yang pertama kali dibangun di Mesir

Orang Mesir menganggap suku-suku Asia adalah bangsa terbelakang yang liar dengan hidup berpindah-pindah tempat (nomaden) sesuai kebutuhan untuk menggembala ternak. Cara hidup orang orang Asia mirip cara hidup buaya yang akan menerkam mangsanya apabila mangsanya terlihat lengah. Hal itu untuk menunjukkan bahwa peradaban di Mesir jauh lebih maju dari peradaban bangsa bangsa di Asia.

Para pengungsi hidup di pinggiran kota, dan karena jumlahnya sangat banyak menjadi seperti kota baru.Seperti biasanya, cara beribadah Nabi Ibrahim segera menjadi perhatian tersendiri karena berbeda dengan cara beribadah dengan kebanyakan suku dan bangsa Mesir maupun para pengungsi.Nabi Ibrahim juga melakukan dakwah, dan pengikutnya semakin banyak.Sarah meskipun sudah beranjak tua masih kelihatan cantik.Pendakwah yang mulai kelihatan tua namun didampingi oleh wanita yang juga tua tetapi tetap cantik tentu segera menjadi daya tarik pembicaraan bagi banyak orang, bahkan akhirnya menjadi pembicaraan luas penduduk Mesir.

Akhtoy III akhirnya mendengar keunikan ajaran tauhid Nabi Ibrahim dan kecantikan Sarah, dan membuatnya tertarik untuk berkunjung ke kota pengungsi untuk melihat dakwah Ibrahim dan Sarah. Al – Qur’an dan Kitab Kejadian menceritakan kisah yang hampir sama tentang kisah Nabi Ibrahim dan Sarah ketika di Mesir. Akhtoy III, ketika dilihatnya Sarah, kemudian menyuruh pengawalnya untuk meminta Sarah kepada Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim melepaskan Sarah dengan dibekali do’a agar dibacanya jika didekati oleh Fir’aun. Nabi Ibrahim juga berpesan agar Sarah mengakui bahwa dirinya dengan Ibrahim hanyalah bersaudara. Nabi Ibrahim bertindak seperti itu sangat mungkin karena tidak ingin perihal Sarah menjadi penyebab keributan yang dapat membahayakan para pengikut ajaran tauhidnya dan membahayakan suku-suku pengungsi lainnya, sedang Sarah sangat percaya dengan tindakan Nabi Ibrahim.

Baca juga:

Di istananya, raja Fir’aun ini berkeinginan segera dapat melepas hasratnya dan kemudian mendekati Sarah. Ketika Wankare mendekatinya, Sarah kemudian langsung berdo’a. Saat itu pula Fir’aun berteriak kesakitan, badannya tidak bisa digerakkan karena kejang-kejang dengan rasa sakit yang luar biasa. Raja Fir’aun minta agar Sarah berdo’a untuk kesembuhannya. Namun ketika sembuh, perbuatan itu diulanginya dan kemudian mengalami kesakitan yang sama. Beberapa kali Wankare berusaha mendekati Sarah namun selalu mengalami kegagalan. Semua pendeta dewa Ra yang dianggap hebat dikerahkannya untuk menaklukkan Sarah, namun tidak ada yang mampu menaklukkan Sarah.

Akhirnya Wankare menyerah, dan mengembalikan Sarah kepada Ibrahim dengan syarat agar Ibrahim, Sarah dan pengikutnya pulang ke negeri asalnya.Wankare juga memberi hadiah kepada Sarah agar Ibrahim dan pengikutnya tidak membuat masalah yang dapat mengguncang kepercayaan religious masyarakat Mesir maupun menyulitkan dirinya.Raja Fir’aun secara tidak langsung mengakui kekalahan dewanya dalam pertarungan melawan Tuhannya Ibrahim. Sarah diberi hadiah berupa ratusan ternak dan seorang budak wanita yang bernama Hajar. Nabi Luth juga telah mempunyai istri orang Mesir. Tidak ada penjelasan di Al – Qur’an bagaimana Nabi Luth mendapatkan istri. Peristiwa ini diperkirakan terjadi pada tahun 2084 SM. Nabi Ibrahim dan rombongannya berada di Mesir sekitar 5 tahun.

Kolelsi foto Agus Mualif Rohadi. Kompleks piramida peninggalan peradaban Mesir kuno. Piramida sudah dibangun sebelum masa Nabi Ibrahim datang ke Mesir.

7. Kembali ke wilayah Kanaan

Kitab Kejadian mengkisahkan, dengan rombongan yang besar tentu dengan jumlah ternak yang besar pula, membuat perjalanan kembali ke wilayah Kana’an menjadi lambat karena sering kali harus berhenti dan memasang tenda di tempat yang harus tersedia air yang cukup dan padang rumput yang cukup luas. Setiap kali singgah pasti memerlukan waktu yang cukup.

(bersambung ……)

EDITOR: REYNA

 

Last Day Views: 26,55 K

4 Responses

  1. Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-10) - Berita TerbaruJune 17, 2022 at 4:40 pm

    […] Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-8) […]

  2. Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-11) - Berita TerbaruJune 18, 2022 at 1:58 pm

    […] Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-8) […]

  3. เว็บพนัน lsm99 ดีกว่า tsbobet ยังไงบ้าง ?November 6, 2024 at 6:58 am

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/nasional/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-8/ […]

  4. GraphicsJanuary 24, 2025 at 3:27 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/nasional/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-8/ […]

Leave a Reply