Dana BOS 2020 Yang Tak Terserap di SMP Budi Utomo Gadingmangu Jombang Wali Murid mulai berani Mengungkap

ZONASATUNEWS.COM, JOMBANG – Setelah wali murid membeber biaya pendidikan di SMP Budi Utomo, kini sejumlah wali murid mempertanyakan BOS 2020 yang tidak terserap oleh sekolah di bawah naungan Yayasan Pendididkan Budi Utomo (YPBU) ini.

Sumber mengatakan, Dana BOS 2020 yang tidak terserap di SMP yang berlokasi di Jalan Mashur Gadingmangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, sejumlah Rp 477,569,245. Jumlah tersebut, berdasarkan data yang dipegangnya.

Dalam data tersebut menyebutkan, sisa BOS 2020 pada Tahap I sejumlah Rp 61,483,715. Tahap II sejumlah Rp 168,721,346 dan Tahap III sejumlah Rp 247,364,184.

“Ketika kami jumlahkan dari tahap satu sampai tiga, BOS 2020 yang tidak terserap adalah Rp 447,569 juta,” paparnya belum lama ini seraya memberikan data tersebut kepada SeputarJombang.com.

Sumber mengatakan wajar kalau wali murid mempertanyakan sisa BOS 2020 tersebut. Selain soal item pembayaran apa saja yang tercover Dana BOS dan yang menjadi tanggungan wali murid.

“Kalau ada sosialisasi atau penjelasan BOS secara transparan, setidaknya kita tahu terkait penyaluran dan penggunaan BOS di SMP Budi Utomo,” sambungnya.

Pihaknya berpendapat, terjadinya sisa BOS, dimungkinkan karena terkendala administrasi pelaporan terkait penggunaannya. Meski begitu, sumber tidak ingin berspekulasi lebih lanjut atas pendapatnya soal alur sisa BOS 2020 di SMP Budi Utomo.

Hanya saja, dia mengaku adanya sebuah keanehan, karena terdapat sejumlah item pembayaran yang ditagihkan ke wali murid, namun item-item tersebut juga terdapat kemiripan di komponen BOS 2020. Seperti Dana Sarana Pendidikan/DSP, Sumbangan Gedung, Kegiatan Ekstrakurikuler, LKS/Buku, SPP, Sumbangan Laboratorium Komputer, Sumbangan Laboratorium IPA, Sumbangan Perpustakaan, Tes Mid dan Semester.

“Ya ini mungkin saja. Sampai terjadi sisa BOS dimungkinkan karena kendala administrasi dari pihak SMP. Tapi anehnya, mengapa ada sejumlah item yang ditagihkan ke wali murid, sementara item-item tersebut mirip dengan yang ada di komponen BOS,” bebernya.

Pihaknya juga mengatakan, jika sisa Dana BOS 2020 tersebut akan menjadi Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) yang pengelolaannya ada juknisnya tersendiri.

“Sepengatahuan saya, juknisnya waktu itu, tidak harus dikembalikan ke kas negara, tapi cukup dianggarkan lagi pada tahun berikutnya. Nah, sisa BOS 2020 itu kan diduga mengendap di rekening sekolah. Nah, di sinilah yang rawan,” pungkasnya. (Bond)

BACA JUGA :

• Data Nasabah Bank Jatim Bocor, Ketua DPD RI Desak Polisi Usut Tuntas
• Maknai Hari Santri, Ketua DPD RI Minta Pemerintah Tingkatkan Kepedulian Terhadap Pesantren
• Hari Santri, LaNyalla: Santri Merupakan Garda Terdepan Perjuangan Kemerdekaan di Indonesia

EDITOR : REYNA

Related Posts