ZONASATUNEWS.COM, MALANG – Pada hari ini, Selasa (10/10/2023) tepat pukul 16.00 WIB bertempat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dimulai sebuah diskusi dengan narasumber Prof Anwar Sanusi (Anggota DPR PPP 3 periode), yang saat ini sebagai Ketua Harian Forum Ka’bah Membangun (FKM).
Dia menjelaskan kakek Anies yakni AR Baswedan yang berkontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan, melalui diplomasinya ke Luar Negeri, sehingga kemerdekaan RI yang baru lahir itu mendapat pengakuan internasional.
“Kini setelah 78 tahun merdeka, cita cita kemerdekaan itu belum terwujud,” kata Anwar Sanusi.
Semua itu terjadi, kata Anwar Sanusi, karena pengelolaan negara yang tidak pruden. Utamanya di BUMN yang seharusnya jadi penopang malah jadi beban, karna sering di suntik APBN.
“Harusnya BUMN profesional jangan jadi sapi perah pemrintah,” ujarnya.
Sementara itu Koordinator KIB, Habil Marati mengatakan, Muhmmadiyah sebagai penerang dan berkontribusi besar di bidang sosial, pendidikan dan kesehatan.
Maka, menurut Habil Marati, mahasiwa UMM harus bangkit kritisi pengelolan negara yang makin jauh dari kemerdekaan. Negara di kelola amatiran sehingga hutang jumbo, investasi ugal-ugalan mirip VOC. Proyek Strategis Nasional (PSN) hanya menguntungkan Oligarkhy.
“Semua ini harus ada perubahan. Pemilu tahun depan harus jadi masa penentuan, yakni pilihlah Presiden yang kridibel dan memiliki track record teruji seperti kesuksesan Anies Baswedan membangun Jakarta. Jangan milih yang mau melanjutkan kesalahan rezim. Seperti Kasus Rempang yang di gusur semena-mena untuk keuntungan Investor,” tegas Habil Marati.
Habil Marati menegaskan, bila Anies Baswedan yang mendapat amanah, maka bangsa Indonesia beruntung dan haqul yakin Anies mau dan mampu teruskan perjuangan sang Kakek yang pahlawan nasional itu.
“Mewujudkan pembukaan proklamasi. Wujudkan kesejahtraan dan keadilan semua untuk rakyat,” ungkapnya.
Narasumber lainnya, Saut Situmorang, mantan pimpinan KPK, menyoroti makin memudarnya KPK era Firly yang integritasnya rendah.
Menurut Saut Situmorang, KPK era sekarang jadi bagian eksekutif. Maka tidak heran indeks anti korupsi kita di bawah Timor Timur.
Indonesia bila mau maju harus nihil korupsi seperti di negara maju.
“Maka kedepan (yang memimpin negeri ini) harus tokoh yang anti korupsi dan mau kembalikan KPK ke jalan yang benar. Dan yang sudah teruji track recodnya yakni Anies Baswedan,” kata Saut.
Sementara itu, narasumber lainnya yang berasaldari UMM yakni Nurbani Yusuf dan Tsalis Rifai, menyoroti makin memudarnya kebangsaan dan mundurnya kesejahtraan.
Acara yang di ikuti Ratusan Mahasiswa dilanjutkan tanya jawab kritis.
Terlihat hadir, Andrianto Andri yang tidak pernah absen mengikuti road show KIB ke kampus-kampus di Indonesia.
Selengkapnya saksikan videonya dibawah ini:
EDITOR: REYNA
Related Posts

Habib Umar Alhamid: Waspada, Ombak dan Badai Bisa Menerpa Pemuda-Pemudi Indonesia

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

OKI mendesak Dewan Keamanan untuk mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB

Jokowi, Pratikno dan Prabowo Bisa Terbakar Bersama – sama

Pongah Jadi Menko Tiga Kali

Jihad Konstitusi Kembali ke UUD 18/8/1945

Yahya Zaini Dukung Konsep “School Kitchen” Untuk MBG Yang Aman dan Dekat Anak

Ada Pengangkutan Belasan Ton Limbah B3 Asal Pertamina Tanjunguban dengan Tujuan Tak Jelas

Lho Kok Hanya Peringatan Keras…?

Yahya Zaini: Tidak Ada Instruksi DPP Golkar Untuk Laporkan Pembuat Meme Bahlil





No Responses