Kolaborasi Sekber KIB Bersama Kampus IKTA Adakan Seminar Nasional dan Diskusi Publik

Kolaborasi Sekber KIB Bersama Kampus IKTA Adakan Seminar Nasional dan Diskusi Publik
Kolaborasi KIB dan Kampus IKTA Pekanbaru mengadakan Seminar Nasional dan Diskusi Publik, Rabu (25/10/2023)

ZONASATUNEWS.COM, PEKANBARU – Sekber KIB kali ini mengadakan Kolaborasi bersama kampus IKTA  menggelar Seminar Nasional dan Diskusi Publik bertema “Menjawab Masa Depan Kritis Untuk Menciptakan Pemimpin Yang Demokratis”, hari ini Rabu (25/10/2023), bertempat di kampus IKTA (Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah) Pekanbaru.

Tepat pukul 09.00 pagi acara dimulai, diawali dengan sambutan Presiden BEM IKTA Dio Ferizan Effendy.

Berikutnya, sambutan Rektor IKTA Dr Riffa Yanti, menggugah Mahasiswa untuk bangkit kembali menuntaskan Reformasi..
Hanya kebangkitan mahasiswa yang bisa mengembalikan reformasi.

Narasumber pertama Koordinator Sekber KIB Habil Marati, soroti konsistensi ketatanegaraan terutama era saat ini yang sudah menyimpng jauh. Rezim berusaha menunda pemilu, perpanjangan masa jabatan, dan upaya 3 periode yang gagal di lakukan.

Koordinator KIB Habil Marati dalam Seminar Nasional dan Dikusi Publik di kampus IKTA Pekanbaru, Rabu (25/10/2023)

“Kini MK sudah menjelma jadi mahkamah keluarga,” kata Habil Marati.

Dia menerangkan, banyak anggaran APBN di akal-akalin untuk kepentingan penguasa. Banyak sampah yang tidak ada korelasi dengan kesejahtraan. Akibatnya negara jauh dari amanat proklamasi.

“Mahasiswa jangan salah pilih lagi, yakni pilih Anies Baswedan yang sudah jelas track recordnya. Anies Baswedan akan amanah dan menuntaskan agenda reformasi,” jelas Habil Marati.

Sementara itu pidato Prof Anwar Sanusi berikutnya, menyoroti terjadinya pelanggaran yang serius terutama soal upaya mendestruksikan politik hukum untuk kemauan penguasa. Sehingga mahasiswa mesti pilih Anies Baswedan yang di luar orbit kekuasaan ini..

Koordinator KIB Habil Marati dalam Seminar Nasional dan Dikusi Publik di kampus IKTA Pekanbaru, Rabu (25/10/2023)

Pengamat politik Rocky Gerung yang tampil pada sesi ketiga, menyoroti politik dinasti sehingga kita alami kemunduran. Bung Karno bilang beri 10 pemuda hebat akan ku guncang dunia. Kini ada 1 orang pemuda akan jadi tertawaaan dunia.

“Bagaimana kontestasi sepenting Pilpres menjadi ajang coba-coba hanya untuk kepentingan kelanjutan kekuasaan Jokowi. Pilpres tak akan berjalan normal, pasti ada kecurangan mengulangi pilpres lalu. Maka mahasiswa harus berjuang untuk melawan politik dinasti,” kata Rocky.

Sudah waktunya gelorakan perubahan dengan mendukung dan memenangkan pasangan AMIN.

Ratusan mahasiswa yang hadir tampak bersemangat dan kritis dalam menanggapi narasumber yang tampil.

Acara selesai siang hari, dan agenda kolaborasi KIB di lanjutkan ke Universitas Riau.

Tampak hadir aktivis KIB, Yasin Kara (Eks anggota DPR PAN), Sirojudin Wahab (Golkar), dan Andrianto Andri (Aktivis Pergerakan 98).

 

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K