ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA– Setelah sukses menggelar diskusi online yang pertama, kini IKA ITS Jakarta Raya (PWJR) akan menggelar kegiatan serupa. Kegiatan bertajuk KORMA ITS (Kajian Online Bersama Alumni ITS) sesi 2 ini akan diadakan hari Sabtu (16/5) via platform ZOOM, dengan tema yang sangat aktual : “What Next on Industry COVID-19 Aftermath? Digital Security as Digital Transformation Challenges”.
Animo alumni luar biasa besar. Hingga sore ini, Rabu (13/5) panitia melaporkan sudah 156 peserta merespons dan mendaftar sebagai peserta.
Narasumber berkompeten terkait yang akan diundang diantaranya Norman Sasono (CTO Dana Indonesia, Jakarta), Dahlan Nariman (Associate Professor Ritsumeikan Asia Pacific University, Japan), dan Danny K. Wibisono (CEO PT. Ganesha Tradika Pancadaya, Indonesia, Jakarta).
Mereka akan sharing tentang digital security dalam bidang-bidang terkait dengan target peserta Alumni ITS baik yang ada di Indonesia maupun diluar negeri, untuk mendapatkan khazanah informasi terkait dengan Keamanan Data.
Ketua IKA ITS Jakarta Raya, Rifqi Isnanda, menyatakan, industri terus berjibaku untuk melawan kondisi terburuk yaitu collapse, yang disebabkan kondisi industri tidak bisa memutar otak karena cashflows defisit. Target – target industri dirubah sedemikian rupa, sehingga sekarang bukan lagi pencapaian tapi kemampuan untuk bertahan hidup.
“Prediksi industri diselaraskan dengan kondisi eksternal, regulasi yang berlaku, dan pergerakan masyarakat, dengan kategori cepat, linear, atau berkepanjangan. Salah satu strategi pemulihan adalah penggunaan digital technology untuk mempercepat, menggantikan, dan menurunkan cost factor daripada menggunakan tenaga manusia. Kemampuan inilah yang kemudian disebut dengan shifting digital transformation,” kata Rifqi.
Ia menambahkan, perubahan dengan digital ini dirasa penting karena beberapa hal. Terkait dengan penurunan biaya tenaga manusia yang merupakan biaya tetap yang harus selalu dikeluarkan dan mengalami inflasi setiap tahun. Terkait juga administrasi yang lebih komprehensif dan pengurangan penggunaan kertas. Terkait kemudahan dalam akses dan portofolio. Serta target pangsa pasar yang baru untuk kaum milenial yang demografinya saat ini adalah pangsa pasar terbesar dalam sebuah ekosistem.
“Namun ternyata digital transformation ini mulai menemukan celah – celah keamanan yang justru menjadi hambatan utama di pelaksanaannya. Celah celah keamanan ini merupakah salah satu loop hole terkait keamaan data pengguna yang bersifat privasi, keamaan konten barang yang di tampilkan, serta hal hal lain yang menyebabkan system tersebut tidak berjalan dengan semestinya. Dan kemudian muncullah suatu bagian utama transformasi yang dikenal luas dengan Digital Security. Digital security menjadi suatu bagian penting dari sebuah perubahan secara digital,” ungkapnya.
Hal ini menjadi isu penting dalam beberapa waktu terakhir. Isu keamanan data pribadi menjadi penting dalam ranah privasi seseorang. Data data dapat terumbar dengan mudah dan bisa di jual dengan bebas.
“Data adalah minyak baru saat ini. Dengan data anda bisa mengetahui detail karakter seseorang. Dengan Data dan Informasi pribadi orang anda juga bisa memetakan karakter bebera orang dan mengklaster dalam sebuah pangsa pasar baru. Dan data juga bisa menjadi sarana berbuat keburukan untuk orang lain dengan cara menyebarkan informasi sesat atau bahkan fitnah. Keamanan Data adalah hal penting dalah sebuah pengembangan Digital untuk masa industry 4.0” tegas Rifqi.
Tujuan dari Kajian Online Bersama Alumni ITS (KORMA ITS) ini menurut Rifqi untuk membahas tentang isu – isu kekinian yang berhubungan dengan trending topic, terutama isu di seputar industri dan teknologi.
“Ini merupakan sharing antar alumni ITS atau undangan, yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Harapan kita bisa mendapatkan masukan dari berbagai sudut pandang para pembicara, terutama pembicara dari luar negeri, sehingga peserta mendapat gambaran secara lebih lengkap dan dapat berdiskusi secara komperhensif, ” ungkap Rifqi Isnanda.
Sementara itu Sekjen IKA ITS Jakarta Raya Fickar, menyatakan, dengan adanya Pendemi COVID-19, yang merupakan unprecedented crisis (Krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya) , dunia sedang mengalami tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pandemi ini sangat memengaruhi sumber daya manusia, termasuk kehidupan, pembelajaran, kesejahteraan dasar, dan produktivitas masa depan. Hal tersebut memaksa Dunia ini harus cepat menyesuaikan dan mengalami disruption lebih cepat.
“Dari mulai Sekolah digital yang sebelumnya menjadi sesuatu yang elite, mewah dan tidak banyak sekolah yang mempunyai dan memanfaatkan fasilitas tersebut, kini dipaksa hampir semua sekolah diseluruh dunia, tak terkecuali di desa-desa kini sudah memanfaatkan teknologi tersebut. Dari guru, siswa dan orang tua yang tidak siap, kini dipaksa untuk bisa menyesuaikan diri dan harus siap dan mengikuti hal tersebut, ungap Fickar yang juga menjadi Dewan Pengarah kagiatan KORMA ITS itu.
Lebih jauh Fickar menyebut, krisis ini juga memperketat kondisi pembiayaan eksternal bagi negara-negara di seluruh spektrum pendapatan, mengganggu perdagangan, rantai pasokan, dan aliran investasi. Kerjasama multilateral diperlukan untuk mengatasi pandemi dan mengurangi konsekuensi kesehatan, sosial, dan ekonominya.
Masalah-masalah besar dan masalah bersama akibat efek pendemi ini, memaksa kita untuk cepat dan tepat menyelesaikannya dengan berbagai terobosan, dan itu tentunya akan lebih efektif dan efisien kalau bisa dilakukan secara bersama dengan mindset yang sama.
“Hal tersebut bisa kita lakukan, kalau kita sering diskusi produktif, sering sharing beberapa hal dengan melibatkan lebih banyak komunitas dan banyak hal sehingga semakin banyak mendapat pemahaman yang sama, dan pada akhirnya melakukan upaya terobosan yang maksimal didalam terlepas dari effect pendemi ini lebih lanjut,” katanya.
“Hal tersebutlah yang membuat Kajian Online Bersama Alumni ITS ( KORMA ITS ) ini menjadi terobosan yang kita mulai dari lingkungan yang sudah kita kenal dari skala kecil dan dengan harapan menjadi bola salju yang membesar dan menjadi solusi dalam menjawab tantangan survive ditengah dan pasca pendemi ini.”
Fickar menjanjikan setelah KORMA ITS #2 Series What Next on Industry COVID-19 Aftermath?, dengan tema bahasan “Digital Security as Digital Transformation Challenges” yang akan kita selenggarakan Sabtu 16 Mei 2020 nanti, Secara pararel pihaknya sudah menyiapkan tema selanjutnya, yaitu : The New Normal on Downstream and Petrochemical. Kapan itu ?
Pihaknya menjelaskan tidak terlalu lama setelah Session ke 2 nanti digelar.
“Untuk pastinya silahkan ikuti IG dan WAG yang sudah kita buat yang merupakan WAG para peserta KORMA ITS #1 dan #2 ini,” kata Fickar lewat pesan singkat WhatsApp kepada ZONASATUNEWS.COM, Rabu (13/5/2020).
Editor : Setyanegara
Tags:Related Posts
Hashim Ungkap Prabowo Mau Disogok Orang US$ 1 Miliar (16,5 Triliun), Siapa Pelakunya??
Pembatasan ekspor Mineral Tanah Jarang Picu Ketegangan Baru China-AS
Penggunaan kembali (kemasan) dapat mengurangi emisi hingga 80%, kata pengusaha berkelanjutan Finlandia di Forum Zero Waste
Bongkar Markup Whoosh – Emangnya JW dan LBP Sehebat Apa Kalian
Kinerja Satu Tahun Presiden Prabowo dalam Perspektif Konstitusi
Ketegangan antara Kapolri dan Istana: Dinamika di Balik Penundaan Tim Reformasi Kepolisian
Purbaya vs Luhut: Ketegangan di Balik Kebijakan Fiskal dan Investasi
Menkeu Purbaya Terima Aduan: Oknum Pegawai Bea Cukai Sering Nongkrong di Starbucks, Bicarakan “Bisnis Aset” — Minta Ditindak Tegas
Kilang Minyak dan Petrokimia TPPI Tuban Terbakar
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
same day flower delivery winter haven flFebruary 3, 2025 at 6:50 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/nasional/lagi-ika-jakarta-raya-akan-gelat-diskusi-online-sesi-2-digital-security-digital-transformation-challenges/ […]