ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Pusat Kajian dan Analisa Data (PKAD) mengadakan diskusi dengan tema “Ironis! Tragedi Sepak Bola Kanjuruhan Dan Kedatangan Tim Sepakbola Israel !” dengan narasumber Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H., dan Chandra Purna Irawan, S.H., M.H serta host yaitu Slamet Sugianto.
Chandra Purna Irawan, S.H., M.H., sebagai narasumber pertama memberikan pendapatnya bahwasannya terkait dengan kedatangan Tim Sepak Bola Israel ke Indonesia mesti kita tolak, karena Israel perampok dan penjajah. Apabila kedatangan Tim Israel tetap diterima, maka menurut Chandra Purna Irawan patut dipertanyakan kedudukan Indonesia sebagai negara.
“Yang jadi pertanyaannya dimana kedaulatan, dimana wibawa negara, dimana apa istilahnya negaralah begitu ya, masa kalah sama organisasi. Diatur-atur,” tutur Chandra Purna Irawan
Menurut Chandra, S.H., M.H., jika alasannya regulasi FIFA maka sudah semestinya organisasi yang mengikuti aturan main di negara itu.
Chandra menambahkan, kalo negaranya tunduk pada aturan FIFA, pertanyaannya adalah berarti kedudukan negara lebih rendah dibandingkan FIFA.
Terkait dengan tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022 silam, dalam perspektif Chandra, S.H., M.H., menyatakan bahwa tragedi Kanjuruhan ini tidak harus dibawa ke Pengadilan HAM dan justru akan lebih panjang prosesnya. Karena untuk diseret ke Pengadilan HAM tidak semudah ke Pengadilan biasa.
Chandra Purna Irawan, S.H., M.H., menyampaikan bahwa harus dilihat dulu apa yang menjadi penyebab tewasnya para penonton. Oleh karenanya logika hukum harus dibangun secara runtut.
“Mau dibawa kemanapun, mau dibawa ke Pengadilan HAM pun pertanyaannya apakah keadilan akan terwujud,” lanjut Chandra.
Menurutnya, putusan pengadilan kemarin itu, akan menambah daftar panjang ketidakpercayaan masyarakat terhadap hukum. Dari mulai kasus KM50, kasus Kanjuruhan, dan kasus-kasus lainnya.
Narasumber kedua, Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H, menyebutkan banyaknya kasus yang muncul menandakan bahwa birokrasi kita sudah bobrok. Sebagai buktinya yaitu tidak konsistennya Pemerintah dan negara ini lebih mementingkan yang berurusan dengan pencitraan.
“Ketika kita menerima Israel sama artinya, satu kita tidak menghormati konstitusi, yang kedua kita mengkhianati founding fathers,” ujar Muhammad Taufiq.
Dalam perspektifnya jika kita menerima kedatangan Tim Israel maka termasuk dalam perbuatan yang wasting time, wasting money dan yang pasti melukai perasaan dunia Arab khususnya lagi Palestina.
“Sekali lagi tidak ada tempat bagi mereka, bagi mereka yang melanggar HAM, tidak ada tempat bagi mereka yang masih mempraktekkan politik apartheid, politik warna kulit. Dan tidak ada tempat bagi mereka (Israel) yang tiap hari melakukan pembunuhan, penjajahan, ” tegasnya.
Dalam kasus Kanjuruhan, Taufiq menyebut jika Hakim yang memutus dalam perkara Kanjuruhan ini tidak paham Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Tapi saya meyakini hakim yang memutus perkara Kanjuruhan sama sekali tidak paham Ketuhanan Yang Maha Esa,” tegasnya
Dalam statement terakhirnya, Muhammad Taufiq yang juga Presiden Asosiasi Ahli Pidana Indonesia (AAPI) menegaskan peristiwa hilangnya nyawa seseorang tidak bisa dianggap sepele apalagi korban Kanjuruhan itu ratusan nyawa.
“Saya melihat dalam proses ini, hukum berjalan tidak sebagaimana mestinya. Hukum tidak berjalan pada rel dimana keadilan berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujar Taufiq.
Yang kedua, menurut Taufiq, hakim yang menangani perkara ini tidak termasuk hakim yang cerdas, karena hakim yang baik itu dia cerdas, jujur dan berani. Hakim ini tidak memiliki ketiganya oleh karena itu tidak layak jadi hakim.
Dr. Taufiq juga menyatakan, menyangkut kehadiran Tim Sepakbola Israel harus ditolak sekeras-kerasnya. Dan semua masyarakat Indonesia yang masih merasa dirinya manusia Indonesia, hendaknya melakukan aksi penolakan.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Studi iklim menunjukkan dunia yang terlalu panas akan menambah 57 hari superpanas dalam setahun
Pendulum Atau Bandul Oligarki Mulai Bergoyang
“Perang” terhadap mafia dan penunjukan strategis: Analisis Selamat Ginting
20 Oktober: Hari yang Mengubah Lintasan Sejarah Indonesia dan Dunia
Vatikan: Percepatan perlombaan persenjataan global membahayakan perdamaian
Hashim Ungkap Prabowo Mau Disogok Orang US$ 1 Miliar (16,5 Triliun), Siapa Pelakunya??
Pembatasan ekspor Mineral Tanah Jarang Picu Ketegangan Baru China-AS
Penggunaan kembali (kemasan) dapat mengurangi emisi hingga 80%, kata pengusaha berkelanjutan Finlandia di Forum Zero Waste
Bongkar Markup Whoosh – Emangnya JW dan LBP Sehebat Apa Kalian
Kinerja Satu Tahun Presiden Prabowo dalam Perspektif Konstitusi
get redirected hereDecember 2, 2024 at 4:07 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/nasional/negara-jangan-kalah-dengan-fifa-muhammad-taufiq-tim-sepakbola-israel-harus-ditolak/ […]
best camsDecember 5, 2024 at 8:27 pm
… [Trackback]
[…] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/nasional/negara-jangan-kalah-dengan-fifa-muhammad-taufiq-tim-sepakbola-israel-harus-ditolak/ […]
Telegram下载December 22, 2024 at 10:26 am
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/nasional/negara-jangan-kalah-dengan-fifa-muhammad-taufiq-tim-sepakbola-israel-harus-ditolak/ […]