Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-42):Konspirasi

Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-42):Konspirasi
Dr Muhammad Najib, Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol dan UN Tourism

Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini.

Novel “Bersujud Ditas Bara” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.

Karya: Muhammad Najib
Dubes RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

SERI-42

Usai melaksanakan shalat Jumat, Imam dan Mujahid kembali ke selnya masing-masing. Mujahid merasa lega karena berbagai pertanyaan yang mengganggu pikirannya selama ini terjawab sudah. Ia langsung merebahkan badannya di tempat tidur, bagai orang yang baru saja terbebas dari memikul beban berat. Pikirannya terus menerawang ke mana-mana sembari mengaitkan satu pertanyaan dengan pernyataan lain yang baru saja ia dengar. Pertanyaan-pertanyaan baru pun bermunculan: Bagaimana dengan peristiwa “11 september” yang menghancurkan menara kembar WTC? Apakah benar itu perbuatan para teroris asal Timur Tengah yang terkait dengan jaringan al-Qaeda, sebagaimana yang dituduhkan oleh Amerika? Apa benar Osama bin Laden memiliki kemampuan sehebat itu? Lalu, apa hubungannya dengan ambisi Amerika Serikat yang ingin menjadi satu- satunya negara Super Power? Mujahid lalu menyimpan pertanyaan-pertanyaan ini di kepalanya untuk ditanyakan kepada Imam pada Jumat berikutnya.

Jum’at berikutnya Ia kembali datang lebih awal ke masjid dengan harapan punya waktu lebih panjang sebelum shalat Jum’at dimulai. Dengan cara yang sama seperti sebelumnya, saat Imam tiba, Mujahid langsung menghampirinya, kemudian mengutarakan pertanyaan dengan tidak sabar, “Apakah Antum tahu siapa sebenarnya yang berada di balik peristiwa 11 September yang menggegerkan itu?”.

Mendengar pertanyaan ini Imam tersenyum sinis. Ia menghela nafas panjang kemudian menoleh sedikit ke arah Mujahid yang duduk di sebelah Kirinya. Pandangannya menyapu suasana sekeliling Masjid yang baru didatangi oleh beberapa jamaah.

“Antum percaya dengan pemberitaan di berbagai
media selama ini?”, tanya Imam kepada Mujahid.“Justru itu
Ana bertanya”, katanya dengan cepat.“Media massa telah
dikuasai oleh negara-negara Kapitalis Barat, sehingga opini
yang terbentuk sesuai dengan keinginan dan kepentingan
mereka”, tegas Imam. “Tapi kan Kita masih punya media
nasional yang independen”, komentar Mujahid coba
menyanggah.

Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah

“Benar. Tapi, untuk berita-berita internasional kita masih mengandalkan sumber-sumber asing yang mereka miliki. Akibatnya, Kita sangat bergantung dengan opini dan persepsi mereka yang sarat kepentingan. Bukan mustahil mereka memutarbalikan fakta yang sebenarnya. Sampai sekarang, peristiwa 11 September yang Antum tanyakan masih misteri. Banyak hal yang mencurigakan dan belum terungkap. Ada bukti bahwa Amerika sudah merencanakan menyerang Afghanistan jauh sebelum peristiwa 11 September itu terjadi”, jawab Imam datar.

Mujahid tersentak kaget, dan spontan bertanya, “Dari mana Antum tahu hal itu?”.

“Antum tidak perlu tahu dari mana Ana tahu, tapi Ana bisa buktikan dengan data dan logika”.

Imam kembali menyapu sekeliling Masjid dengan sepasang matanya yang penuh selidik. Setelah dirasa cukup aman, Ia melanjutkan, “Sejak lama Amerika mengincar cadangan minyak dan gas terbesar yang berada di Asia Tengah di Utara Afghanistan. Agar memiliki nilai ekonomis, ia harus ditarik ke selatan melalui pipa. Untuk itu harus dibuatkan jaringan pipa yang dalam bahasa Inggris lazim disebut pipeline, mulai dari ladang minyak di Laut Kaspia sampai ke Lautan India. Untuk keperluan itu hanya ada dua pilihan rute pipeline ini. Melewati Iran atau Afghanistan-Pakistan. Sebagaimana Kita ketahui, sejak Rezim Monarki Otoriter Reza Pahlevi jatuh digantikan oleh Imam Khomeini yang mendirikan Republik Islam Iran, negara itu tidak bersahabat dengan Amerika. Sehingga pilihan satu-satunya adalah melalui Afghanistan, kemudian Pakistan. Pakistan merupakan sekutu lama Amerika, jadi tidak ada masalah. Karena itu, tinggal menyelesaikan urusan dengan Afghanistan. Untuk itulah Rezim Taliban harus tumbang”.

“Jadi Amerika memutuskan menyerang Afghanistan dalam rangka mengganti Rezim Taliban?”, tanya Mujahid menegaskan.

“Antum simpulkan sendiri”, komentar Imam diplomatis.

“Motivasi ini semakin kentara ketika Rezim Taliban jatuh kemudian digantikan Rezim Hamid Karzai. Ada informasi bahwa Karzai adalah orang yang sudah lama dibina dan dipersiapkan. Terbukti setelah Karzai berkuasa, keinginan Amerika untuk membuat pipeline langsung terlaksana. Bahkan, proyek pembuatan jaringan pipa ini diserahkan kepada perusahaan Halliburton yang pemegang saham utamanya adalah Wakil Presiden Amerika Dick Jane”.

“Mengapa mereka memilih cara kekerasan yang menimbulkan banyak korban dan kesengsaraan orangorang tak berdosa?”, tanya Mujahid.

“Maksud Antum?”.

“Amerika kan bisa menggunakan cara halus, sebagaimana ia menguasai minyak Arab Saudi dan negara-negara Arab Teluk lainnya”. Mujahid mengutarakan logikanya.

“Mereka sudah mencobanya, tapi pemerintah Afghanistan yang dipimpin Taliban tidak kooperatif”.

“Maksud tidak kooperatif?”, tanya Mujahid.

“Mereka sudah bernegosiasi berkali-kali tapi gagal. Tampaknya Taliban tidak bisa didikte.”

“Apakah ekonomi menjadi satu-satunya motif penyerangan itu?”, tanya Mujahid.

“Sebagaimana Ana singgung minggu lalu, ada kombinasi antara motivasi ekonomi, hegemoni politik dan dominasi militer. Ketiganya saling terkait”.

“Tapi, bukankah sebelum pemerintahan Taliban, Afghanistan dipimpin oleh Mujahidin. Apakah saat itu mereka sempat mencoba?”.

“Betul. Tapi pemerintahan Mujahidin tidak kompak, terlalu banyak faksi di dalamnya yang saling berseteru. Akibatnya, Amerika kesulitan untuk bernegosiasi. Karen itu, mereka berpikir Mujahidin perlu diganti dengan rezim yang kompak sekaligus lebih kooperatif. Lewat tangan Pakistan dengan badan intelnya yang disebut Inter Services Intelligence (ISI), dan dukungan dana dari Saudi Arabia, Taliban diperkuat lalu didorong untuk mengambil alih kekuasaan”.

Baca Juga:

“Jadi Amerika Serikat dalang dari kejatuhan pemerintahan Mujahidin?”, tanya Mujahid dengan nada penasaran.

“Ini jawaban yang paling masuk akal bila dikaitkan dengan fakta-fakta di lapangan”.

“Lalu?”.

“Setelah Taliban mengambil-alih kekuasaan, ternyata Taliban tidak lebih ramah pada Amerika dibanding Mujahidin. Amerika salah kalkulasi. Pilihan terakhir adalah dengan cara kekerasan. Karena itu, mereka dihancurkan”.

Mujahid mengangkat kepalanya, matanya diarahkan ke langit-langit masjid. Pikirannya menerawang antara percaya dan tidak dengan teori konspirasi yang didengar dari sahabatnya itu. Imam memperhatikan gerak-geriknya.

“Antum boleh ragu dengan apa yang Ana katakan. Apa Antum pernah mendengar nama John Perkins?”, tanya Imam sambil merlirik.

“Siapa dia?”, tanya Mujahid dengan nada penasaran.

“Ia adalah salah seorang agen penting Amerika yang ditugasi untuk menjerat dan menghisap negara-negara lain agar tergantung dengan Amerika melalui kerjasama ekonomi.”

“Lalu apa hubungannya dengan pembicaraan Kita saat ini?”.

Imam menjelaskan lagi, “Perkins membuat pengakuan bahwa Washington menyimpan ambisi untuk menguasai dunia termasuk dengan menggunakan cara kasar maupun kotor”.

“Apa yang Antum maksud dengan cara kasar dan kotor itu?”.

“Kasar maksudnya dengan cara menghabisi nyawa seorang kepala negara bila cara-cara halus tidak berhasil. Ia bahkan menyebut nama negara-negara dan kepala negara yang menjadi korban termasuk Saddam yang gagal ditaklukan dengan semua cara, hingga harus diinvasi. Sementara yang dimaksud dengan cara kotor adalah: bagaimana memerangkap negara lain kemudian memiskinkannya, sehingga terus-menerus bergantung. Jika mereka sudah merasa bergantung, maka mudah dikendalikan atau didikte”.

“Lalu untuk apa menunggu peristiwa 11 September untuk menyerang Afghanistan yang miskin dan secara militer juga lemah? Bukankah Amerika dapat melakukannya kapan saja dia mau?”.

“Begini. Bukan mustahil mereka menggunakan logika atau skenario Pearl Harbor”.

“Apa yang Antum maksud dengan skenario Pearl Harbour?”, tanya Mujahid tak mengerti.

“Pearl Harbour itu nama pangkalan Angkatan laut Amerika Serikat yang terletak di negara bagian Hawaii. Saat itu Amerika sudah cukup lama ingin melibatkan diri dalam perang dunia ke-II, tapi rakyatnya tidak setuju. Lalu, mereka dengan menggunakan operasi intelijen yang melibatkan agen-agen CIA memprovokasi Jepang. Pangkalan militer Amerika di Hawaii itu dipasang sebagai umpannya. Ternyata Jepang terpancing. Pemerintah Tokyo mengirim ratusan pesawat untuk menyerang kapal-kapal Angkatan laut Amerika yang sedang bersandar.
Dalam sekejap, puluhan kapal-kapal raksasa Amerika menjadi bulan-bulanan pesawat-pesawat Jepang yang terbang rendah sambil melepaskan bom-bomnya. Korban berjatuhan. Media Amerika berhari-hari menyiarkan peristiwa ini dengan berbagai ulasan. Rakyat Amerika marah. Pemerintah Amerika murka, lalu bersumpah di hadapan rakyatnya untuk membalas. Gemuruh dukungan datang dari rakyat Amerika yang semula menentangnya. Masyarakat internasional ikut-ikutan mengutuk serangan yang dianggap tidak berperikemanusiaan itu. Dengan serangan Jepang itu Amerika mendapatkan dua hal sekaligus: pertama, alasan pada dunia internasional bahwa apa yang dilakukan kemudian oleh Amerika atas Hiroshima dan Nagasaki yang hancur lebur dihantam bom atom dapat dibenarkan. Kedua, dukungan dari rakyatnya
sendiri”.

“Jadi, menurut Antum Amerika sendiri yang berada dibalik rontoknya gedung kembar WTC”, potong Mujahid tak sabar.

“Sejak awal Ana sudah katakan, bukan mustahil. Waktu yang akan membuktikannya!”, jawab Imam diplomatis.

“Lalu apa yang Antum maksud dengan istilah misteri pada pembicaraan awal tadi?”, tanya Mujahid yang merasa mendapatkan wawasan baru, namun ingin mendapatkan juga kemantapan hati.

“Ada banyak keganjilan di balik peristiwa yang merontokkan gedung kembar itu:

1. Jika benar Amerika kebobolan, mestinya ada pejabat militer yang dipecat. Atau Pejabat CIA yang diberhentikan karena dianggap gagal mendeteksi serangan itu.

2. Tiga bulan sebelum peristiwa itu terjadi, Mesir sudah mengingatkan, juga para pejabat Amerika sudah diberitahu kemungkinan-kemungkinan itu melalui Badan Intelijen Israel, Mossad. Tapi semua informasi itu tidak
dipedulikan.

3. Kotak Hitam dan rekaman komunikasi antara pilot dari pesawat pesawat naas itu dengan petugas menara bandara tidak pernah dipublikasikan.

4. Lubang di Pentagon yang katanya dihantam pesawat terlalu kecil untuk ukuran badan pesawat, juga tidak pernah nampak ada runtuhan pesawatnya di situ.

5. Tidak satu nama pun dari pelaku yang diumumkan FBI, sehari setelah runtuhnya gedung kembar WTC, yang muncul dalam daftar penumpang yang diumumkan perusahaan penerbangan. Sementara itu, ternyata paling tidak lima dari 19 orang yang dituduh sebagai pembajak itu ternyata masih hidup dan melapor di kepolisian atau kedutaan Arab Saudi di Maroko dan AS. Dan, salah seorang dari mereka bahkan sudah lama meninggal.

6. Tidak ada bukti konkret hubungan antara peristiwa 11 September dengan Osama bin Laden. Bahkan, Bin Laden secara tegas membantahnya.

7. Amerika bisa menggerakkan angkatan udaranya dalam hitungan detik untuk mencegah serangan itu. Bukankah ada dua serangan lain yang ditujukan untuk menyerang Pentagon dan Gedung Putih dalam rentang waktu yang cukup lama? Faktanya, mereka tidak pernah berusaha untuk mencegahnya”.

“Kalau benar ini rekayasa, tentu negara-negara seperti Inggris atau Australia tidak mudah memberikan dukungan”, komentar Mujahid mencoba menolak.

“Jangan lupa, bagi mereka Perang Salib belum berakhir. Apa yang terjadi sekarang adalah kelanjutannya. Pernyataan “Crusade” yang berarti Perang Salib pernah meluncur dari bibir Presiden George Burn sendiri, juga Antum harus ingat penguasa Amerika sekarang dibawah kendali kelompok Kristen Fundamentalis yang bersinergi dengan kelompok Yahudi garis keras pendukung Perdana Menteri Israel David Sharon”.

“Tapi negara-negara yang ikut mendukungnya kan mayoritas beraliran sekuler?”, bantah Mujahid lagi.

“Mungkin saja mereka memiliki pertimbangan berbeda, tapi mereka sama dalam melihat posisi Umat Islam yang mengancam status quo yang mereka nikmati saat ini “.

“Kini Ana bisa memahami penyebab di balik berbagai peristiwa kekerasan yang terjadi, tapi kita tetap tidak boleh membenci rakyat Amerika, Australia atau bangsa Barat lain. Mereka tidak mengerti dan tidak berdosa. Bahkan, mereka tersandera oleh pemerintahnya masing-masing. Karena itu, Kita harus melawan pemerintah mereka, bukan menyerang rakyat yang tak berdosa”, Mujahid memberikan komentarnya.
Imam merasa disindir, lalu Ia balik menyerang dengan mengatakan: “Antum berbicara seperti seorang nabi”, balas Imam sambil meninggalkan Mujahid yang tetap di tempat duduknya.

(Bersambung…..)

EDITOR: REYNA

Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:

Judul Novel: Di Beranda Istana 
Alhambra
https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ

Judul Novel: Safari
https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ

Judul Novel: Bersujud Diatas Bara
https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ
Last Day Views: 26,55 K

13 Responses

  1. buy magic mushrooms onlineOctober 2, 2023 at 11:10 am

    … [Trackback]

    […] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

  2. Kardinal StickNovember 5, 2023 at 10:44 am

    … [Trackback]

    […] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

  3. ks lumina podJanuary 18, 2024 at 8:01 am

    … [Trackback]

    […] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

  4. Visit This LinkFebruary 13, 2024 at 8:39 pm

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

  5. เครื่องสแกนนิ้วFebruary 15, 2024 at 8:11 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 40802 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

  6. พรมปูพื้นรถยนต์ Changan Deepal L07February 25, 2024 at 6:47 am

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

  7. wedding planner thailandApril 5, 2024 at 6:14 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 79918 more Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

  8. รับทําโฆษณา GoogleApril 23, 2024 at 9:14 am

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

  9. ruayJune 23, 2024 at 4:47 pm

    … [Trackback]

    […] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

  10. AMBKINGAugust 15, 2024 at 6:41 am

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

  11. ต่อผมแท้September 7, 2024 at 7:09 pm

    … [Trackback]

    […] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

  12. cartel vape penOctober 2, 2024 at 10:14 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 94622 more Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

  13. ทางเข้าpgDecember 12, 2024 at 8:32 pm

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-42konspirasi/ […]

Leave a Reply