Novel Muhammad Najib, “SAFARI”(Seri-13): Menaklukkan London

Novel Muhammad Najib, “SAFARI”(Seri-13): Menaklukkan London
Dr Muhammad Najib, Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

Tulisan berseri ini diambil dari Novel “SAFARI” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini. Atau pesan langsung bukunya pada redaksi zonasatunews.com dengan nomor kontak WA: 081216664689

Novel “SAFARI” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata yang dialami sejumlah mahasiswa yang kuliah di luar negri dikombinasi dengan pengalaman pribadi penulisnya. Seorang mahasiswa yang memiliki semangat tinggi untuk menuntut ilmu di negara maju, ditopang oleh idealisme berusaha memahami rahasia kemajuan negara lain yang diharapkan akan berguna bagi bangsa dan negaranya saat kembali ke tanah air. 

Karya: Muhammad Najib
Dubes RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

Cover Novel “SAFARI” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah. 

SERI-11

Hampir dua minggu sekali, tepatnya Sabtu dan Minggu, Aku berada di Berlin untuk rapat dengan seluruh pengurus PPI. Sehari-hari organisasi ini Aku kendalikan lewat Komputer, baik melalui rapat virtual dengan menggunakan fasilitas Zooming atau dengan Group WA. Semua berjalan lancar, namun sarana ini terbatas sebagai sarana komunikasi diantara mahasiswa yang kuliah di Jerman saja. Suatu saat Aku menerima pesan melalui WA dari seorang mahasiswa yang mengaku kuliah di London.

Setelah beberapa kali komunikasi, Aku berfikir kenapa tidak membuat Group WA untuk para mahasiswa yang kuliah di Kawasan Eropa. Dalam rapat rutin dengan pengurus PPI di Berlin, Aku minta bantuan staf KBRI untuk memberikan daftar mahasiswa di Kawasan Eropa khususnya yang terlibat di PPI. Hanya dalam waktu tidak lebih dari setengah jam.Aku sudah memperolehnya, walau tidak lengkap. Daftar ini kemudian Aku gunakan sebagai modal awal untuk membuat Group WA mahasiswa Indonesia di Kawasan Eropa Raya. Secara bertahap jumlahnya kemudian bertambah, berkat bantuan dan usulan anggota group.

Aku mulai menjalin komunikasi dengan mereka semua. Ada yang cepat responsnya, ada yang lamban. Dari komunikasi ini Aku mulai mensosialisasikan ide perlunya PPI se-Eropa diwadahi atau dibuatkan organisasi semacam koordinator, agar ada komunikasi dan kebersamaan, dan satu sama lain dapat saling membantu. Sebagian besar merespon positif. Hanya pengurus PPI London yang menunjukan sikap arogan, dan bahkan mengatakan, bahwa PPI London jauh lebih maju dibanding PPI Berlin, kemudian menyarankan agar Aku ikut PPI London saja.

Aku merasa tersinggung, sekaligus tertantang. Tapi Aku pendam sendiri perasaanku itu, sama sekali tidak mengomunikasikannya pada anggota pengurus lain, sementara saran dan masukan Aku tampung. Ide yang awalnya Aku lemparkan kemudian mengkristal menjadi silaturrahim PPI se-Eropa. Dukungan datang dari berbagai pihak, termasuk dari KBRI Berlin. Masalah tempat pelaksanaan muncul tiga alternatif: London, Paris dan Berlin. Karena masing-masing PPI ingin menjadi tuan rumah, akhirnya Aku mengalah, sehingga tinggal London dan Paris.

Beberapa teman sebetulnya kecewa atas keputusanku yang dianggap terlalu cepat mengalah. Tapi Aku berargumen, hal itu Aku lakukan untuk menyelamatkan gagasan pokoknya. Terbentuknya PPI se-Eropa jauh lebih penting, dari pada sekadar menjadi tuan rumah. Semua PPI kemudian dimintai memberikan suaranya. Berdasarkan suara mayoritas, tempat silaturahmi akhirnya diputuskan di London.

Disepakati pula, tiap PPI mengirim tiga utusan, yaitu Ketua, Sekretaris dan satu lagi yang diputuskan oleh pengurus masing-masing. Ada sepuluh PPI yang hadir, berarti jumlah keseluruhan peserta sekitar 30 orang. Kami menyepakati memilih hanya koordinator, tidak ada Sekretariat permanen, karena Kita bisa berkomunikasi dengan Zoom atau WA.. Semua PPI memiliki posisi yang sama, dan pemilihan koordinator akan dilakukan tiap dua tahun sekali.

Setelah menyepakati sejumlah agenda, kemudian struktur organisasi, maka tibalah saat yang paling di nantikan yaitu pemilihan koordinator. Cara yang dipilih adalah musyawarah-mufakat, kecuali kalau tidak bisa, maka dilakukan secara voting dan satu peserta memiliki satu suara. Yang paling berambisi untuk menduduki jabatan itu adalah Ketua PPI London Thomas Edison. Ia bahkan sudah melakukan lobi-lobi dan kampanye halus pada sebagian besar peserta. Para peserta diundang dinner, dan bahkan ada juga yang mendapatkan voucher untuk city tour.

Setelah perdebatan panjang masalah kriteria. masuklah pada usulan nama-nama calon koordinator. PPI London, Italia, Spanyol dan Portugal, mengusulkan nama Thomas. Sedangkan Jerman, Paris dan Belanda, menyodorkan namaku. Sementara yang lainnya hanya dapat satu suara. Muncul perdebatan panjang bagaimana harus dipilih. Akhirnya disepakati dua terbesar harus devoting. Perkiraan mayoritas peserta, Thomas bakal muncul sebagai pemenang. Tapi, di luar dugaan, setelah seluruh suara dihitung, namaku unggul sedikit. Aku terkejut. Teman-teman berebut menyalamiku yang berdiri heran dan masih tak percaya. Saat Thomas datang menyalamiku, barulah Aku percaya bahwa Aku memang terpilih menjadi Koordinator PPI se-Eropa. Aku bagai tersadar dari mimpi.

“Alhamdulillah! Ya Allah berilah Aku kekuatan dalam mengemban amanah ini!”, doaku memohon sambil menengadahkan kedua tanganku.

Seusai acara, Aku memanfaatkan kesempatan untuk melihat kota London. Teman-teman PPI London mengantarku dengan senang hati. Aku mulai city tour dengan mengunjungi Museum Madame Tussauds. Tempat ini merupakan salah satu objek wisata di Kota London yang banyak sekali dikunjungi turis. Aku berjumpa dengan tokoh-tokoh besar di tempat ini, seperti Presiden Amerika Ronald Reagen, pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela, pemimpin India Mahatma Gandhi, juga aktor Bollywood Shah Rukh Khan. Patung-patung mereka yang terbuat dari lilin sangat mirip dengan aslinya. Aku tergoda untuk ikut berfoto di samping tokoh-tokoh dunia tersebut.

Dari Museum Madame Tussauds Kami mengunjungi Istana Buckingham, tempat Ratu Elizabeth bermukim. Istana ini berupa bangunan tua, dengan bentuk menawan, berarsitektur abad pertengahan, mirip dengan bangunanbangunan yang pernah Aku lihat di film-film Harry Potter, dan bagian utamanya menyerupai bangunan kuil di Petra. Aku teringat Tariq yang menyebut London didominasi dengan arsitektur bergaya Ghotik. Setelah berfotoria di depannya, Kami lalu bergerak menuju Jembatan
Thames. Jembatan yang menghubungkan dua bagian Kota London yang dipisah oleh Sungai Thames ini sangat terkenal, karena di bagian ujungnya menjulang Big Ban yang menjadi salah satu ikon Kota London, Aku pandangi sepuasnya Menara ini. Disamping bentuknya yang indah, jamnya masih hidup dan tetap menjadi rujukan masyarakat Kota London, meskipun kini orang lebih banyak melihat jam tangan, atau waktu penunjuk yang berada di HP. Aku teringat dengan Jam Gadang yang pernah Aku lihat di Bukit Tinggi, Sumbar, jangan-jangan pembuatnya terinspirasi dari Big Ban.

Mungkin karena besarnya perhatianku pada Jembatan Wesminster, kemudian teman-teman menawarkan, bagaimana kalau langsung menuju Tower Bridge ? Saya ikut saja, jawabku spontan. Itu London Eye Namanya, kata Farouq yang kuliah di LSI. Aku perhatikan semacam roda raksasa yang berputar dan dapat mengangkut manusia. Dari sana akan nampak seluruh Kota London, kata Firman. Tidak lama kemudian Kami sampai di Tower Bridge , jembatan tua yang juga banyak muncul di berbagai brosur yang menjadi destinasi menari di bagian Kota tua. Tanpa terasa Matahari mulai tergelincir di arah Barat Kota London.

Setelah beristirahat sebentar sambil melaksanakan shalat Magrib di sebuah masjid, Aku diantar menyaksikan pentas musik Islami yang dikemas dalam acara Salam Villige Festival yang menghadirkan para musisi dan penari dari sebelas negara. Di antaranya dari negara-negara di Benua Afrika, Asia dan Timur-Tengah, termasuk dari Aceh yang tampil mewakili Indonesia. Pembawa acara menyampaikan pengantar dengan mengatakan, “Inilah musik Islami dari negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia!”, dengan suara tinggi bersemangat. Aku merasa ikut tersanjung mendengar negeriku disebut dengan cara yang sangat simpati di hadapan ratusan pengunjung yang mayoritas berambut pirang.

Di tanah air Aku sudah sering menyaksikan tari Saman asal Aceh. Tapi kali ini ditampilkan dengan cara yang lebih atraktif, dengan diiringi musik hadrah, dipadukan dengan nyanyian Aceh yang unik. Gerakan dinamis dan kekompakan yang membedakannya dengan banyak tarian dari daerah lain di tanah air, mendapatkan perhatian dan antusiasme bule yang hadir. Gerakan para oenari ke kiri dan ke kanan, depan dan belakang, sangat serasi, sehingga tampak seperti gelombang yang bergerak dan diam seketika. Kadang-kadang mereka menari dengan kecepatan yang mengagumkan. Para penonton bertepuk tangan panjang memberikan apresiasi. Pentas yang ditata apik, berada di sebuah taman terbuka yang disebut Q Garden oleh orang London. Didukung lighting yang bergerak dengan warnawarni yang dikendalikan komputer. Penonton bisa memilih tempat duduk di dekat panggung yang disediakan oleh panitia, atau di mana mereka suka. Ada penonton yang serius sehingga menontonnya sampai selesai, ada yang berdiri sebentar lalu pergi.

Baca Juga:

Oleh teman yang mengantarkanku, Aku diperkenalkan sebagai Ketua PPI se-Eropa. Ketua panitia pentas ini, bernama Faruk Khan keturunan Pakistan, menyambutku dengan penuh hormat. Lalu Aku dipersilakan pindah ke depan bersama tamu-tamu kehormatan. Ia mencoba menjelaskan ide diselenggarakannya festival ini.

“Kami mencoba untuk menampilkan wajah Islam yang ramah”, katanya.

“Ide yang cerdas”, jawabku untuk mengapresiasi kerja kreatifnya sekaligus untuk menyenangkannya.

“Thank you very much”, jawabnya.

“Apakah ada hasilnya?”, tanyaku lagi.

“Tidak mudah mengukurnya. Tapi perlu diketahui sejak peristiwa 11 September yang diikuti oleh kampanye perang melawan terorisme yang dikomandoi Amerika, di mana Pemerintah Inggris menjadi sekutu setia, masyarakat Muslim di sini mengalami banyak sekali perlakukan diskriminatif. Bahkan, tidak jarang rumah-rumah kami digeledah tanpa alasan yang jelas. Masjid-masjid dilempari batu. Penganiayaan terhadap warga Muslim meningkat drastis, baik oleh penduduk maupun aparat
keamanan. Festival ini kami maksudkan untuk mencairkan kembali hubungan kami sesama warga Inggris, sekaligus menepis berbagai stereotip buruk yang secara sengaja dikembangkan oleh mereka yang memang membenci Islam”.

“Bagaimana dengan tuduhan yang menyatakan di sini juga berkembang jaringan Islam Fundamentalis atau Islam Radikal”, Aku mencoba mengkonfirmasi informasi yang pernah Aku dengar.

“Sebetulnya istilah itu semacam stemple yang dibuat oleh kelompok Islamopobia. Yang lebih berbahaya sebetulnya isu tentang Al Qaidah. Siapa yang distempel masuk dalam jaringan organisasi ini, maka mereka langsung divonis bersalah dan boleh diperlakukan apa saja, termasuk membawanya ke Guantanamo untuk disiksa. Padahal mereka yang dituduh sebagai Al Qaida itu tidak lain para pemuda yang difasilitasi oleh Barat untuk berangkat ke Afghanistan saat tenaga mereka diperlukan untuk melawan Uni Soviet saat itu. Setelah tugasnya dianggap selesai, kini mereka dikejar seperti buronan”.

“Kalau begitu bagaimana menjelaskan tentang empat pemuda Muslim berkewarganegaraan Inggris yang melakukan bom bunuh diri di London, sehingga menimbulkan banyak korban meninggal dan luka-luka?”.

“Itulah reaksi dari perlakuan semena-mena, apalagi kemudian tentara Amerika dan sekutunya melakukan penganiayaan baik di Afghanistan maupun di Irak. Jadi ada perpaduan antara reaksi atas perlakuan semena-mena, solidaritas sesama Muslim, dan protes atas keputusan Pemerintah Inggris untuk ikut dalam koalisi menyerang Afghanistan dan Irak”.

“Apakah bisa disimpulkan bahwa warga Muslim Inggris tidak setuju pemerintahnya ikut mengirim pasukannya ke Irak dan Afghanistan?”.

“Bukan hanya warga Muslim, tapi mayoritas warga Inggris. Karena itu, pemerintah Inggris tidak pernah berani mengadakan referendum dalam masalah ini”.

“Lalu kok kenapa tetap mempertahankan kebijakannya?”.

“Inggris kini tidak bisa bersikap lain dengan Amerika. Walaupun negara-negara lain di Eropa sudah menarik pasukannya dari Irak, tapi Inggris tetap mempertahankannya walaupun popularitasnya terus menurun”.

Aku berpikir lelaki ini enak diajak bicara, karena itu Aku teringat akan tugas baruku sebagai Koordinator PPI se- Eropa. Aku tidak ingin membuang kesempatan berharga ini.

“Selain yang kita bicarakan tadi, apakah Saya bisa tahu lebih banyak tentang masalah-masalah yang dihadapi warga Muslim di sini?”.

“Mohon maaf, sebenarnya Saya lebih tertarik dan menaruh perhatian pada dunia seni. Tapi kalau Anda ingin bicara masalah itu, Saya akan bantu untuk bertemu dengan kawan Saya. Saya yakin ia bisa memberikan penjelasan dengan lebih baik”.

Dengan menggunakan WA lewat nomor ponselnya yang Ia berikan, lalu Kami melakukan komunikasi dan tidak lama kemudian kami sepakat akan bertemu di Masjid Agung di London esok hari. Masjid Agung di kota London besar, megah dan Indah. Menaranya tinggi menjulang. Arsitekturnya campuran India dan Arab, sangat kontras dengan bangunan di sekitarnya.

Dengan menggunakan pesan WA sesuai dengan waktu dan tempat yang disepakati, akhirnya Aku bertemu Gulam. Rupanya dia ketua Pemuda Muslim yang berafiliasi ke Ahl-e Hadits yang berbasis di Birmingham. Birmingham merupakan kota industri yang mempekerjakan imigran Muslim terbesar yang berasal dari India dan Pakistan. Kota lain yang juga banyak imigran Muslimnya adalah Bradford.

Wajah Gulam sangat mirip dengan bintang film India. Kulitnya putih, hidung mancung, dengan mata coklat kekuningan dan rambut lurus hitam kecoklatan. Walaupun bahasa Inggrisnya sudah seperti orang London, tapi ketika mengucapkan kata-kata tertentu dialek Indianya masih terasa. Kadang-kadang saat berbicara kepalanya bergoyang, seperti kebiasaan orang-orang di negeri leluhurnya..

Gulam bercerita bahwa ayahnya berasal dari Madras yang kini menjadi bagian dari India. Menurutnya, masalah yang dihadapi umat Islam di London, antara lain pendidikan, rumah ibadah, dan makanan halal. Mereka berjuang untuk mendirikan sekolah swasta yang dikelola yayasan milik umat, sehingga kurikulumnya bisa diatur sendiri. Dengan cara itu anak-anak akan terjaga imannya. Persoalan pakaian sekolah, di samping untuk menjaga aurat, juga penting sebagai identitas diri. Masalah makanan halal, yang dulunya sulit di dapat, kini sudah banyak tersedia berkat perjuangan tanpa mengenal Lelah dari para tokoh Islam.

Saat meninggalkan London, Aku dihinggapi kegundahan yang luar biasa. Kekagumanku kepada Barat mulai luntur. Bersamaan dengan itu wajah Azam dan penderitaan bangsa Palestina memperoleh tambahan simpati di hatiku.

(Bersambung…..)

EDITOR: REYNA

Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:

Judul Novel: Di Beranda Istana 
Alhambra
https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ

Judul Novel: Safari
https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ

Judul Novel: Bersujud Diatas Bara
https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ


Buku-buku novel karya Dr Muhammad Najib juga bisa dibeli di Shoppe melalui link: https://shp.ee/ks65np4
Last Day Views: 26,55 K

17 Responses

  1. ที่พักสะปันSeptember 21, 2023 at 7:16 am

    … [Trackback]

    […] There you can find 71438 more Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  2. https://www.postandcourier.com/sponsored/phenq-reviews-does-this-diet-pill-actually-work/article_1cdbfb1a-395f-11ee-9d97-33c51303c959.htmlOctober 9, 2023 at 2:49 pm

    … [Trackback]

    […] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  3. วัสดุก่อสร้าง บุรีรัมย์December 14, 2023 at 7:22 am

    … [Trackback]

    […] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  4. Anya Fernald scandalMarch 19, 2024 at 6:41 pm

    … [Trackback]

    […] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  5. รับทำเว็บMay 4, 2024 at 8:04 am

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  6. เว็บปั้มไลค์June 28, 2024 at 6:29 am

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  7. ทรรศนะบอลJuly 2, 2024 at 7:16 am

    … [Trackback]

    […] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  8. รับตกแต่งร้านJuly 27, 2024 at 8:21 am

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  9. รับทำเว็บไซต์August 24, 2024 at 6:10 pm

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  10. ใบพัดเครื่องจักรอุตสาหกรรมSeptember 5, 2024 at 10:58 am

    … [Trackback]

    […] There you can find 70332 more Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  11. One day Phi Phi islands Trip from PhuketSeptember 15, 2024 at 7:23 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  12. Bassetti Teppich reduziertSeptember 24, 2024 at 5:57 pm

    … [Trackback]

    […] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  13. บับเบิ้ลOctober 13, 2024 at 1:18 pm

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  14. most potent disposable thc vapeDecember 18, 2024 at 4:16 am

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  15. lucabetDecember 23, 2024 at 1:58 am

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  16. upx1688.siteJanuary 4, 2025 at 4:52 am

    … [Trackback]

    […] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

  17. สมัครเน็ต aisJanuary 27, 2025 at 1:51 pm

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-13-menaklukkan-london/ […]

Leave a Reply