Tulisan berseri ini diambil dari Novel “SAFARI” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini. Atau pesan langsung bukunya pada redaksi zonasatunews.com dengan nomor kontak WA: 081216664689
Novel “SAFARI” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata yang dialami sejumlah mahasiswa yang kuliah di luar negri dikombinasi dengan pengalaman pribadi penulisnya. Seorang mahasiswa yang memiliki semangat tinggi untuk menuntut ilmu di negara maju, ditopang oleh idealisme berusaha memahami rahasia kemajuan negara lain yang diharapkan akan berguna bagi bangsa dan negaranya saat kembali ke tanah air.
Karya: Muhammad Najib
Dubes RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO
Cover Novel “SAFARI” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah.
SERI-8
Untuk memasuki Palestina sebetulnya juga dapat dilakukan melalui Mesir. Karena, Mesir merupakan negara lain yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Tapi, ke Yerusalem melalui Mesir tidak gampang. Selain secara geografis jarak Kairo-Yerusalem cukup jauh, Kita juga harus masuk lewat pintu perbatasan Gaza. Antara Gaza dengan Yerusalem terbentang wilayah Israel yang dijaga sangat ketat, sehingga prosesnya menjadi panjang.
Di daerah Gaza itulah terjadi perlawanan yang paling keras terhadap Israel, karena di sana ada markas utama HAMAS. Orang Palestina yang hendak menyeberang dari Gaza ke Yerusalem atau kota-kota lain yang terletak di Tepi Barat harus antre berjam-jam, bahkan banyak di antara mereka yang tidak diijinkan menyeberang tanpa alasan. Di check point sering terjadi insiden. Tentara Israel menangkap orang-orang yang dicurigai sebagai pejuang atau mereka menyebutnya sebagai kelompok militan atau fundamentalis. Sementara dari para pejuang sering menjadikan pos itu sebagai sasaran pemboman atau penembakan.
Negara lain yang memiliki perbatasan langsung dengan Israel adalah Lebanon dan Suriah. Tapi keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Bahkan status kedua negara itu dalam keadaan perang dengan Israel. Sehingga, mustahil untuk masuk ke Palestina lewat kedua negara itu. Di perbatasan dengan Lebanon sampai saat ini masih sering terjadi baku-tembak antara pejuang Hizbullah dengan Tentara Israel. Wilayah Lebanon Selatan praktis dikuasai oleh Hizbullah yang memiliki senjata cukup lengkap dan keberaniannya yang membuat tentara Israel sangat berhati-hati berurusan dengan mereka.
Kota tua Jerusalem dikelilingi oleh dinding yang panjangnya hanya sekitar empat kilometer. Pada zaman dulu, tembok itu berfungsi untuk melindungi pusat pemerintahan dan warga kota dari kemungkinan serangan musuh. Jadi tidak terlalu luas untuk ukuran kota saat ini.
Di dalam kota tua itulah terletak hampir semua tempat suci baik untuk Islam, Nasrani maupun Yahudi. Bagi umat Islam terdapat Haram al-Syarif yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsha yang merupakan tempat suci umat Islam ketiga setelah Makkah dan Madinah. Sementara bagi Umat Nasrani ada gereja yang paling suci bernama Gereja Sepulcre. Ditempat inilah konon Yesus disalib. Sedangkan bagi umat Yahudi ada Dinding Ratapan, tempat yang dianggap paling suci bagi umat Yahudi untuk memanjatkan doa.
Dinding Ratapan berbatasan langsung dengan dinding Masjid Al-Aqsha. Kubah masjid tampak menjulang di belakang dinding ratapan. Aku langsung terbayang Perang Enam Hari Arab-Israel tahun 1967 yang menyebabkan daerah ini berada dalam pendudukan Israel sampai kini.
Kami memasuki kota tua Yerusalem melalui Gerbang Damaskus.
“Gerbang ini yang paling indah di antara gerbang-gerbang yang ada untuk memasuki kota tua Yerusalem”, kata Khalid saat Aku menatap keindahan gerbang tersebut.
Dinding gerbang itu terbuat dari batu kapur yang ditata apik dan halus. Bagian atasnya diukir dengan seni arsitektur campuran Arab dan Romawi. Bentuk pintunya melengkung seperti pintu-pintu masjid di Timur Tengah pada umumnya. Pintu tersebut dihubungkan oleh sebuah jembatan batu dengan jalan raya, dan di bawahnya tampak parit atau sungai kecil.
“Dulu model ini digunakan sebagai cara untuk bertahan dari serangan musuh. Gerbang ini dibuat oleh kekhalifahan Umayyah yang berpusat di Damaskus yang menjadi ibukota kekhalifahan Islam saat itu. Wilayah kekuasaannya sangat luas meliputi seluruh Afrika Utara dan Timur Tengah”, jelas Khalid.
Baca Juga:
- Novel Muhammad Najib, “SAFARI”(Seri-6): Memimpin PPI
- Novel Muhammad Najib, “SAFARI”(Seri-7): Bersujud Di Baitul Maqdis
Sebetulnya ada delapan gerbang yang dapat dilalui menuju kota tua Yerusalem. Tiap gerbang diberi nama sesuai dengan nilai sejarah yang dimilikinya. Selain Gerbang Damaskus, ada Gerbang Herods, Gerbang Lion, Gerbang Golden, Gerbang Dung, Gerbang Zion, Gerbang Jaffa dan Gerbang New. Para peziarah Nasrani sangat suka melalui Lion Gate. Mereka sekaligus bisa melakukan napak tilas mengikuti jalan yang dilalui Yesus sambil memanggul salib yang dikenal dengan istilah Via Dolorosa. Sementara peziarah Muslim sering melalui Golden Gate karena langsung menuju kawasan Masjid al-Aqsha.
Kami menyusuri jalan-jalan kecil dengan rumah-rumah tua khas Arab di Kiri dan Kanan. Sekali-sekali tampak anakanak berlari keluar dan masuk kembali ke rumah-rumah mereka. Di beberapa jeruji rumah tampak tercantum tulisan Allah dan Muhammad disandingkan dengan nama Sahuddin, diikuti kalimat Tuhan, Rasul dan Sang Pembebas.
“Siapa sebenarnya Salahuddin, sehingga Ia terasa istimewa di sini dan mendapatkan kehormatan begitu tinggi?”, tanyaku dengan perasaan penasaran.
“Bagi Bangsa Palestina, Salahuddin al-Ayubi adalah pahlawan besar. Dialah pemimpin Islam kedua setelah Umar bin Khatab yang mampu membebaskan Yerusalem dari Tentara Salib. Namanya terus hidup dan bergelora di hati kami yang kini masih tertindas. Kehebatan pahlawan Islam yang satu ini, selain kepiawaiannya memimpin pasukan di medan perang, juga keluhuran budinya yang luar biasa”.
“Saat Raja Inggris Richard yang dijuluki si Hati Singa memimpin Franji harus berjalan kaki karena kudanya yang menjadi tunggangannya tewas dalam sebuah pertempuran, Salahuddin mengirim dua ekor kuda untuknya. Saat Raja perkasa ini menderita sakit dalam pengepungan, Salahuddin mengirim buah-buahan segar untuknya. Maka tidak heran saat Ia meninggalkan Tanah Palestina setelah gagal dan tak berdaya merebut Yerusalem dari tangan Salahuddin, timbul kekhawatiran di kalangan Tentara Salib akan keselamatan tempat sucinya, Richard menenangkanya dengan kata-kata, Salahuddin berjanji akan melindunginya”.
“Tadi Antum menyebut istilah Franji. Aku tidak paham maksudnya”, komentarku.
“Oh, maaf”, katanya.
Sambil terus berjalan, Ia mencoba menjelaskan bahwa orang Arab menyebut para pengganggu atau Tentara Salib itu dengan sebutan Franji. Istilah Franji sebetulnya berasal dari kata Frank, sebutan untuk kaum imigran Jerman. Orang Arab tidak bisa membedakan antara orang-orang Jerman dengan bule lain seperti Inggris atau Perancis. Jadi semua dipukul rata jadi Franji.
“Maaf, Aku masih bingung antara Franji dan Frank”, kataku lagi.
“Oh, orang Arab tidak bisa menyebut Frank. sehingga sebutannya menjadi Franji, mengikuti dialek lokal”, jawabnya.
Kami terus bergerak menyusuri Bazar, pasar tradisional Arab. Berbagai keperluan rumah tangga, termasuk suvenir, bisa Kita dapatkan di sini. Pembeli lokal berbaur dengan para turis dari berbagai negara, tenggelam dalam hirukpikuk Bazar. Para pedagang seolah berlomba menawarkan dagangannya dengan sangat agresif.
Ketika sampai di pintu Masjid Al-Aqsha, Kami harus melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh Tentara Israel dan Petugas Palestina. Mereka bisa dibedakan dengan mudah dari wajah dan pakaian yang mereka kenakan. Tentara Israel memakai pakaian lengkap dengan senapan tergantung di dada. Sementara Petugas Palestina hanya memakai pakaian seadanya dengan tangan kosong. Saat itu pemeriksaan tidak terlalu ketat. Hanya mata mereka saja yang mengawasi penuh selidik.
Setelah melewati pintu itu, di depan terasa hamparan yang sangat luas. Tamannya terawat cukup baik. Pohon cemara mendominasi tempat ini. Tampak kubah berwarna emas menjulang tinggi indah dan anggun seakan berada di depan mataku. Aku terpaku sesaat. Aku merasa seperti di alam mimpi. Tidak sepenuhnya yakin Aku berada di tempat yang sangat disucikan umat Islam. Aku langsung melakukan sujud syukur sebagai tanda terimakasih pada yang Mahakuasa. Aku berjalan pelan melalu anak tangga yang ditata apik di taman yang luas itu. Anak tangga ini berjenjang dan diakhiri dengan gerbang-gerbang lengkung yang terbuka. Setelah melalui dua tahapan anak tangga sampailah Aku di areal kubah emas yang ditopang oleh dinding yang berbentuk segi delapan.
“Ya Allah, Engkau telah mengantarku ke tempat Rasulullah melakukan Mi’raj untuk menerima perintah shalat lima waktu yang sampai saat ini menjadi pegangan bagi umat Islam”, gumamku spontan dalam hati.
Di Masjid Al-Aqsha aku memanjatkan doa untuk Nabi Ibrahim, putranya Ismail, Daud, Sulaiman, dan tentu Nabi Muhammad (saw). Setelah puas berdoa, Aku mendekati bangunan segi delapan berkubah emas itu. Tampak empat pintu utama untuk memasuki bangunan tersebut.
“Bila Kita masuk dari pintu Utara yang diberi nama Bab al-Jannah, maka Kita akan melihat makam Nabi Sulaiman, sebelum Kita berjumpa dengan batu misterius yang berada tepat di bawah Kubah Emas yang berada di bagian tengah dan menjadi ikon Baitul Makdis . Batu itu bernama Sakhra”, jelas Khalid.
“Makam Nabi Sulaiman ada di sini?”, tanyaku ingin menegaskan.
Khalid hanya mengangguk pelan sambil menatap mataku yang berbinar.
“Lalu apa itu Sakhra?”.
“Itulah batu yang diyakini dipijak Rasulullah saat Mi’raj menghadap Allah”.
“Aku lebih terbelalak lagi”.
Tanpa sadar air mataku meleleh. Perasaan haru bercampur bahagia berpadu menjadi satu. Cerita-cerita itu justru baru Aku dengar saat Aku berada di tempat di mana Aku bisa melihat langsung wujudnya.
“Ya Allah terimalah syukurku sekali lag..” Gumamku tanpa suara sambil kembali bersujud. Aku raba-raba dindingnya sehingga Aku merasa betul-betul menyatu dengan bangunan tersebut.
“Sakhra menjadi istimewa, selain karena menjadi pijakan Nabi Muhammad saat Mi’raj, juga merupakan batu Nabi Yakub. Konon batu tersebut selalu dipanggul Yakub. Nabi Yakub adalah cucu Nabi Ibrahim dari anaknya yang bernama Nabi Ishak yang dilahirkan oleh Sarah. Bagi penganut Yahudi, Yakub memiliki sebutan lain, yaitu Israel. Itulah sebabnya batu yang sama juga istimewa bagi penganut Yahudi. Karena itu, mereka terus mencari cara untuk merebut batu itu”, kata Khalid sambil menunjuk ke dalam.
Kami lalu bergerak ke arah selatan. Sekitar lima puluh meter dari Dom of The Rock menuju Masjid Umar. Setelah membuka sepatu Aku lalu mengambil wudhu. Terasa airnya sangat dingin. Aku terus bergerak memasuki ruang dalam masjid. Karpetnya berwarna merah. Aku mengambil posisi di dekat mihrab tempat imam biasa memberikan khotbah, kemudian shalat sunnah dua rakaat. Kulanjutkan dengan melakukan shalat syukur, diakhiri dengan memanjatkan doa semoga arwah para nabi mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya.
Doaku juga untuk para pahlawan dan syuhada yang telah berjuang untuk membebaskan Yerusalem demi kejayaan Islam. Dan terakhir aku berdoa semoga tanah suci yang aku pijak ini segera mendapatkan kebebasannya.
Terbayang kebengisan tentara Israel kala sedang menyeret perempuan dan anak-anak. Ceceran darah para pemuda Palestina yang diberondong senjata dari darat atau udara. Ada perasaan yang mencekam dalam yang Aku rasakan di ruangan ini. Perasaan sedih dan marah bergelora tiba-tiba di dadaku. Saat meninggalkan masjid ada yang mengganjal dalam pikiranku.
“Aku penasaran”, kataku memulai.
“Mengapa?”, tanya Khalid dengan wajah antusias.
“Tempat ini bernama Masjid Umar, sementara yang tadi Dome of The Rock. Lalu di mana Masjid Al-Aqsha?”.
Dengan tersenyum ringan Khalid menjawab, “Masjid Al-Aqsha pada hakekatnya adalah seluruh kawasan ini. Kawasan yang juga dikenal dengan sebutan Haram Ash Syarif. Sementara Masjid Umar ini merupakan masjid yang dibangun oleh Khalifah Umar bin Khattab setelah membebaskan Palestina dari penguasa Romawi. Masjid Umar kemudian diperluas dan diperindah oleh Al Walid putra Abdul Malik bin Marwan yang berkuasa pada tahun 709-715 M. Banyak orang yang keliru dengan menyebut Masjid Umar dengan Masjid Al Aqsa”.
(Bersambung…..)
EDITOR: REYNA
Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:
Judul Novel: Di Beranda Istana Alhambra https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ Judul Novel: Safari https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ Judul Novel: Bersujud Diatas Bara https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ![]()
Related Posts

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik

Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana

Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata

Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi

Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi

Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana

Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja

Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana




forex-lens.comSeptember 27, 2023 at 4:53 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-8-melihat-makam-nabi-sulaiman/ […]
เทคนิคทำเงินบน LSM99LIVEOctober 28, 2023 at 5:43 am
… [Trackback]
[…] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-8-melihat-makam-nabi-sulaiman/ […]
ทางเข้า lsm99November 7, 2023 at 12:18 pm
… [Trackback]
[…] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-8-melihat-makam-nabi-sulaiman/ […]
웹툰 마스크걸 다시보기November 18, 2023 at 9:04 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-8-melihat-makam-nabi-sulaiman/ […]
youtube nichesMarch 29, 2024 at 7:17 am
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-8-melihat-makam-nabi-sulaiman/ […]
แผ่นแปะหลังคาJune 14, 2024 at 6:15 pm
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-8-melihat-makam-nabi-sulaiman/ […]
trang chủ 789clubJune 21, 2024 at 10:57 pm
… [Trackback]
[…] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-8-melihat-makam-nabi-sulaiman/ […]
ทัวร์เกาะหลีเป๊ะJuly 4, 2024 at 5:41 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 96377 more Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-8-melihat-makam-nabi-sulaiman/ […]
1688SAGAME เว็บตรงAugust 26, 2024 at 6:06 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-8-melihat-makam-nabi-sulaiman/ […]
Buy Guns OnlineSeptember 10, 2024 at 11:11 am
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-8-melihat-makam-nabi-sulaiman/ […]
ชอบหีOctober 5, 2024 at 7:20 pm
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-safariseri-8-melihat-makam-nabi-sulaiman/ […]