OTT KPK, Fakta Bupati Sidoarjo: Jabat 20 tahun hingga isu miring Lapindo

Diterbangkan ke Jakarta 

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, telah menjalani pemeriksaan di Polda Jawa Timur (Jatim) usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Saiful akan dibawa ke Jakarta pagi ini.

“Bupati (Saiful Ilah) pagi ini dengan beberapa orang terjaring akan diterbangkan ke Jakarta,” kata Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar kepada wartawan, Rabu (8/1/2020).

Lili masih enggan menjelaskan barang bukti apa saja yang diamankan dalam OTT Siaful. Dia menyebut KPK akan menjelaskan mengenai OTT Saiful siang ini.

“Mungkin nanti siang sudah dapat infonya,” ucap Lili.

Bupati Sidoarjo Saiful Illah tertangkap OTT KPK Foto: Amir Baihaqi/detikcom

Jam 04.29 naik bus Polda menuju Juanda 

Saiful keluar dari gedung pukul 04.29 WIB. Dengan menggunakan jas, kemeja putih dan kopiah serta masker, Saiful kemudian diberangkatkan penyidik menuju Bandara Internasional Juanda dengan menggunakan satu unit bus milik Polda Jatim.

Saat ditanya mengenai kasus apa yang menjeratnya, Saiful menjawab bahwa dirinya tidak tahu mengenai kasusnya. Di bawah pengawalan polisi, ia kemudian langsung naik bus dan menyempatkan melambaikan tangan.

“Tidak ada itu. Saya nggak tahu,” kata Saiful kepada wartawan, Rabu (8/1/2020).

Pantauan terkini pemeriksaan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah di Polda Jatim. (Foto: Amir Baihaqi/detikcom)

Miliki harta 60 M

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah merupakan salah seorang pihak yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Saiful tercatat memiliki harta Rp 60.465.050.509.

Dilihat detikcom, Rabu (8/1/2020), Saiful terakhir kali menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK pada 31 Desember 2018. Harta tersebut terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak.

Berdasarkan LHKPN tersebut, Saiful tercatat memiliki harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 32.832.540.100. Totalnya 25 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Sidoarjo, Sukabumi, Pasuruan, dan Kota Batu.

Politikus PKB itu juga memiliki delapan unit mobil model lama, mulai merek Toyota, Honda, Suzuki, Mercedes Benz hingga Jaguar, dan satu sepeda motor. Kendaraan milik Siaful nilainya Rp 570 juta.

Bupati Sidoarjo dua periode itu juga tercatat melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp 1.444.500.000. Surat berharga senilai Rp 63.500.00, dan kas atau setara kas lainnya sebesar Rp 25.554.510.409.

Saiful tak tercatat memiliki utang. Total harta kekayaan Saiful sebesar Rp 60.465.050.509.

Wakil Bupati 2 periode 

Saiful Ilah, yang sering dipanggil Abah Ipul, tercatat telah menjabat di Kabupaten Sidoarjo selama hampir 4 periode. Masing-masing 2 periode sebagai Wakil Bupati Sidoarjo dan 2 periode sebagai Bupati Sidoarjo.

Pada tahun 2000-2005 dan 2005-2010 berpasangan dengan Win Hendarso Bupati Sidoarjo.

Bupati 2 periode 

Kemudian pada tahun 2010-2015, Saiful Ilah berhasil terpilih sebagai Bupati Sidoarjo dengan wakilnya, Hadi Sutjipto. Saiful Ilah terpilih lagi untuk masa jabatan tahun 2015 – 2020 dengan wakilnya, Nur Ahmad Syaifuddin.

Puluhan warga membawa spanduk saat aksi unjuk rasa di lokasi sumur Tanggulangin 1 di desa Kedungbanteng, Sidoarjo, Jawa Timur, 11 Januari 2016. Kebijakan kontroversial dilakukan Saiful Ilah, Bupati Sidoarjo terpilih. Dia memberi ijin Lapindo buka lagi.

Terkait Isu miring Lapindo 

Saiful telah memberikan izin lingkungan kepada perusahan minyak dan gas milik Grup Bakrie itu untuk pengeboran tiga sumur baru di Desa Kedungbanteng. Izin itu ia keluarkan tidak lama sebelum tidak menjabat lagi, tepatnya pada 13 Oktober 2015.

Namun Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menghentikan sementara rencana pengeboran itu karena mendapat penolakan dari warga sekitar. Warga menolak dengan alasan trauma akan kejadian semburan lumpur panas di Porong, yang tak jauh dari desa mereka.

Izin pengeboran sumur untuk perusahaan milik Grup Bakrie tersebut tetap dibuka meski ditolak warga.

Editor : Setyanegara

Related Posts