Oleh : Salamuddin Daeng
Dulu kami menulis buku Makro Ekonomi Minus, sebuah analisis ekonomi politik terhadap anomali pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditopang oleh investasi asing, utang luar negeri dan konsumsi barang impor. Hasilnya ekonomi tumbuh tapi kesejahteraan menurun.
Presiden Prabowo membalikkan logika ini, dengan tiga langkah bangunkan dana tidur di dalam negeri, batasi lalu lintas devisa hasil ekspor sumber daya alam, Konsentrasi kan kembali kekuatan sumber daya ekonomi dan keuangan serta fiskal untuk diarahkan bagi pembangunan pangan, papan dan energi. Sektor kunci yang memiliki forward linked dan backward linked ekonomi input output (IO) paling banyak dan paling luas.
Strategi lepas dari ketergantungan sangat progresif. Sistem anggaran defisit sudah dihapus oleh Presiden Prabowo melalui pemotongan APBN. Investasi asing tidak lagi sebagai tujuan utama atau orientasi utama karena Presiden membangunkan dana tidur melalui instrumen keuangan dan moneter. Lalu bentuk badan negara yang kuat untuk mengelola keuangan dan secara langsung dapat menjalankan investasi yakni membentuk Danantara.
Untuk membuktikan semua perkataannya, Presiden Prabowo langsung mengarahkan sumber daya keuangan bagi program langsung dan kongkrit. Setelah makan bergizi gratis (MBG), berbagai program mengejutkan diarahkan kepada sektor papan atau perumahan. Para pengamat ekonomi kaget dan tidak pernah memikirkan hal semacam itu sebelumnya. Usaha mengejar tiga juta rumah setahun. Apa langkah kongkritnya?
Pertama, Presiden Prabowo mengalihkan dan Kredit Usaha Rakyat 130 triliun rupiah bagi sektor perumahan, bagi pembangunan perumahan. Beliau tau dana KUR begitu kuat. Hanya saja ini menjadi dana tidur dan kurang gerak.
Kedua, Presiden Prabowo memerintahkan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) menjadi 4% lalu menghasilkan dana 130 triliun yang disediakan untuk bangunan perumahan. BI dan Kementerian Keuangan bertindak cepat merealisasikan perintah ini.
Kedua langkah ini semakin memperkuat posisi dana pembangunan perumahan yang selama ini dikelola oleh BP Tapera senilai 120 triliun rupiah bagi pembangunan perumahan subsidi. Tambahan dana dari KUR Danantara dan GWN BI bersama Menkeu akan menyediakan liquiditas bagi pembangunan baru sedikitnya 500 ribu rumah.
Namun tidak sampai disitu, negara hadir dengan program renovasi rumah tidak layak huni sebagai penopang utama pencapaian tiga juta rumah setahun. Presiden Prabowo dengan kepercayaan besar pada Kementerian PKP atas pencapaian selama satu semester 2025, akan meningkatkan subsidi bagi renovasi rumah hingga 2 juta rumah setahun. Ini jika terjadi akan menjadi stimulus ekonomi yang sangat besar dan langsung menjangkau lapisan paling bawah dari struktur ekonomi masyarakat Indonesia.
Semakin banyak masyarakat akan mendapatkan rumah yang layak huni. Pada saat yang sama semakin banyak dan bahkan menjamur usaha usaha rakyat yabg terkait langsung dan tidak langsung dengan sektor perumahan. Inilah yang disebut langkah mandasar. Mengubah haluan ekonomi dan mengarahkan sumber daya pembangunan ekonomi bagi kehidupan bangsa negara dan rakyat yang layak. Sintesa baru Makro Ekonomi Plus dalam program papan untuk rakyat.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Berjihad Melawan Korupsi, Menyelamatkan Hak Anak Indonesia Menuju Indonesia Emas
Habib Umar Alhamid: Prabowo Pantas Ajak TNI dan Rakyat untuk Bersih-bersih Indonesia
HIPKA Tegas Tolak Politisasi Hukum Demi Stabilitas Pembangunan Ekonomi Kalbar
Skandal Tirak, Ketua BPD Nilai Rizky Putra “Mbah Lurah” Belum Layak Sebagai Calon Karena Belum Bebas Murni
Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana
Reformasi Polisi dan Kebangkitan Pemuda: Seruan Keras Dr. Anton Permana di Hari Sumpah Pemuda
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
PT Soechi Lines Tbk, PT Multi Ocean Shipyard dan PT Sukses Inkor Maritim Bantah Terkait Pemesanan Tanker Pertamina
ISPA Jadi Alarm Nasional: Yahya Zaini Peringatkan Ancaman Krisis Kesehatan Urban
Kerusakan besar ekosistem Gaza, runtuhnya sistem air, pangan, dan pertanian akibat serangan Israel
No Responses