Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus Positif Terjangkit Corona, Benarkah?

Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus Positif Terjangkit Corona, Benarkah?

ZONASATUNEWS.COM, Jakarta–
Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, dan dua pembantunya dinyatakan positif terjangkit virus corona (Covid-19). Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh pihak Vatikan, sebagaimana diberitakan MCM News, Sabtu (29/2/2020).

Paus Fransiskus dan dua pembantunya sudah dikarantina dan mendapat perawatan medis di dekat Santa Marta, hotel di Vatikan.

Diberitakan sebelumnya, Paus Fransiskus terpaksa batal tampil pada acara Misa di Roma seperti yang direncanakan karena “sedikit sakit”. Hal itu dilaporkan New York Post mengutip pernyataan dari Vatikan di saat virus corona tengah mengganas di Italia.

Hal itu terjadi hanya sehari setelah Paus Francis memberikan dukungannya bagi para penderita virus corona selama Misa Rabu Abu, di mana dia sudah terlihat batuk dan mengembus melalui hidungnya.

“Saya ingin, sekali lagi, untuk mengungkapkan kedekatan saya dengan mereka yang sakit karena virus corona dan kepada petugas kesehatan yang merawat mereka,” kata Paus saat Audiensi Umum di Lapangan Santo Petrus pada Rabu (26/2/2020), dikutip WE Online

Menurut laporan yang dilansir Sputnik, Jumat (28/2/2020), selama pertemuan itu, Paus tidak bertemu dengan orang yang menderita virus corona.

Vatikan berada di dalam Kota Roma, Italia, yang merupakan salah satu negara terdampak paling parah oleh virus corona baru atau Covid-19. Sekira 400 kasus infeksi dan lebih dari 10 kematian telah dilaporkan di Italia akibat wabah virus corona.

Virus yang berasal dari Wuhan, China itu sampai saat ini telah menyebar di 55 negara, menginveksi sekitar 83.000 orang dan menyebabkan sedikitnya 2.858 kematian di seluruh dunia sejak pertama kali terdeteksi pada Desember 2019.

Benarkah?

Berita Paus terserang virus corona dipertanyakan. Benarkah berita itu? Salah satu yang mempertanyakan adalah mantan agen CIA Amerika, Candy lewat akun Twitter miliknya.

Dalam cuitannya, Cindy menjelaskan alasan situs MCM News mengabarkan berita hoax.

Menurutnya, domain situs tersebut diregistrasi pada 2016 oleh seorang domain squatter atau pembuat domain liar di China. Namun, pada 26 Februari, registrasi tersebut berubah.

Pertama, artikel tersebut ditulis dengan buruk, seolah-olah ditulis dengan Google Translate.

“Jika anda mengklik tautan di bagian atas situs laman ke akun media sosial yang seharusnya terlampir di situs, itu adalah tautan mati. Mereka hanya menyegarkan beranda,” lanjutnya.

Selanjutnya, tidak ada halaman “Tentang Kami” atau yang sejenisnya yang menjelaskan siapa yang menjalankan situs. Terlebih, tidak ada nama penulis dalam artikel tersebut, Lalu, hanya ada kurang lebih 30 artikel yang diunggah ke situs tersebut.

Kemudian tidak ada media resmi yang melaporkan klaim atas kebenaran berita tersebut. Hanya akun Twitter acak yang mulai menautakannya.

“Saya perhatikan bahwa artikel tersebut dtandai di beranda sebagai ‘Showbiz’,” cuitnya.

Di akhir, Cindy menjelaskan, krisis yang terjadi akibat corona adalah target pelaku disinfo untuk mencari keuntungan.

Sementara itu, sekitar 30 menit setelah Cindy mengunggah cuitannya, MCM News menghapus artikel tersebut.

Editor : Setyanegara 

 

Last Day Views: 26,55 K
Tags: ,