Han Dong-hoon mengatakan ia tidak dapat lagi melanjutkan perannya karena tekanan dari Dewan Tertinggi partai
BEIJING – Pemimpin Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa di Korea Selatan mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Senin setelah keputusan Majelis Nasional untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol atas deklarasi darurat militer yang ditetapkannya pada tanggal 3 Desember.
Han Dong-hoon mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa ia tidak dapat lagi melanjutkan perannya karena tekanan dari Dewan Tertinggi partai, menurut Kantor Berita Yonhap.
Pengunduran diri Han mengikuti pengesahan mosi pemakzulan pada hari Sabtu oleh Majelis Nasional terhadap Presiden Yoon dengan 204 suara mendukung dan 85 suara menentang.
Mosi tersebut menyatakan bahwa deklarasi darurat militer Yoon tidak konstitusional.
Majelis Nasional yang beranggotakan 300 orang, di mana blok oposisi memegang 192 kursi, membutuhkan dukungan dari sedikitnya delapan anggota parlemen partai yang berkuasa untuk mencapai mayoritas yang memenuhi syarat yang diperlukan agar mosi tersebut dapat disahkan.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Laporan: Amazon berencana mengganti pekerja dengan robot
Penjelasan – Mungkinkah inovasi digital membentuk masa depan layanan kesehatan di Afrika?
Kecerdasan buatan akan menghasilkan data 1.000 kali lebih banyak dibandingkan manusia
Serangan Israel menewaskan 42 orang di Gaza karena kedua belah pihak mengatakan pihak lain melanggar gencatan senjata
Iran, Rusia, dan Tiongkok mengirim surat ke PBB yang menyatakan kesepakatan nuklir dengan Teheran telah berakhir
Wapres Afrika Selatan: Mineral kritis di pusat industrialisasi Afrika
Putin dan Netanyahu bahas perkembangan Timur Tengah tentang rencana Trump terkait Gaza
Para ilmuwan menyelidiki bagaimana sel hidup dapat menjadi ‘biokomputer’
Rani Jambak Kincia Aia Tour Canada: Kritik Ekologi dan Semangat Kolektif Warisan Nusantara
Militer Israel menghentikan hampir semua kapal dalam armada bantuan, memicu protes global
No Responses