JAKARTA – Pakar komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba Muhammad E Fuady mengatakan komunikasi warga negara di era Pemerintahan Prabowo Subianto terkait aspirsi penurunan harga tiket pesawat membuahkan hasil. Tuntutan mereka untuk mendapatkan layanan transportasi yang terjangkau dipenuhi melalui instruksi presiden kepada menteri.
Pemerintah, kata Fuad, dengan menurunkan harga tiket pesawat dengan kolaborasi antarlembaga, kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, dan stakeholder. Meski berlaku secara terbatas hingga awal Januari, jelas dia, setidaknya penurunan tarif penerbangan di masa Natal dan Tahun Baru menjadi angin segar karena konsumen selalu berhadapan harga tiket yang melambung tinggi.
Fuad menjelaskan dalam banyak isu, termasuk persoalan aksesibilitas transportasi yang dihadapi oleh masyarakat luas, negara memang harus berperan. Presiden sudah selayaknya mendorong sinergi antarlembaga negara untuk memenuhi tuntutan warga negara.
“Tak hanya aksesibilitas, namun juga kualitas layanan dan alat transportasi agar mereka memiliki opsi dalam menentukan layanan yang diinginkan. Bagaimanapun transportasi dengan pesawat terbang selalu menjadi pilihan favorit masyarakat karena cepatnya waktu tempuh, terutama untuk destinasi jarak jauh,” kata Fuad, Senin (23 Desember).
Menurut dia, penurunan tarif akan berdampak pada perputaran ekonomi. Tiket murah mendorong mobilitas publik melakukan perjalanan kerja, bisnis, wisata atau keluarga.
“Kita sama-sama tahu destinasi pariwisata dalam negeri cukup lama diabaikan, destinasi luar negeri menjadi pilihan karena terjangkaunya tarif transportasi Udara,” kata Fuad.
Pembelian tiket pesawat yang dilakukan wisatawan domestik dapat mendorong laju ekonomi di berbagai daerah. Restoran, hunian hotel, akomodasi, transportasi lokal, atraksi wisata, akan bertumbuh. Lapangan kerja dan pendapatan daerah meningkat.
Fuad mengatakan respons pemerintah terhadap tuntutan warga negara, apapun platform dan salurannya, menunjukkan adanya frekuensi dan kepentingan yang sama untuk membangun sistem transportasi udara yang adil dan terjangkau. Pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan layanan transportasi yang memadai dan terjangkau, terutama pada periode penting seperti Natal dan Tahun Baru.
Publik berharap turunnya tiket penerbangan tidak hanya terjadi di masa Natal dan Tahun Baru. Momen Ramadan dan lebaran pun sudah dekat. Harapannya, mereka dapat memanfaatkan tarif maskapai yang lebih terjangkau. Pertemuan dengan keluarga, karib kerabat, kawan, dan handai taulan di kampung halaman dimudahkan dengan tarif penerbangan yang lebih adil.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Jerat Jalur Merah: Ketika Bea Cukai Jadi Diktator Ekonomi
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Mahfud MD Guncang Kemenkeu: Bongkar Skandal 3,5 Ton Emas dan TPPU Rp189 Triliun di Bea Cukai!
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Skandal Tirak: Dinasti Narkoba di Balik Kursi Perangkat Desa Ngawi
Studi iklim menunjukkan dunia yang terlalu panas akan menambah 57 hari superpanas dalam setahun
Pendulum Atau Bandul Oligarki Mulai Bergoyang
“Perang” terhadap mafia dan penunjukan strategis: Analisis Selamat Ginting
20 Oktober: Hari yang Mengubah Lintasan Sejarah Indonesia dan Dunia
Vatikan: Percepatan perlombaan persenjataan global membahayakan perdamaian
No Responses