Kemasan pengiriman yang dapat digunakan kembali dapat mengurangi emisi secara signifikan, tetapi untuk meningkatkannya diperlukan infrastruktur dan perubahan perilaku, ujar Jonne Hellgren kepada Anadolu
ISTANBUL – Sistem yang dapat digunakan kembali dapat memainkan peran penting dalam mengurangi emisi global dan mengurangi sampah sekali pakai, ujar pengusaha berkelanjutan Jonne Hellgren, Sabtu, di Forum Zero Waste di Istanbul.
Jonne Hellgren, pendiri perusahaan Finlandia RePack, menjelaskan bahwa perusahaannya menawarkan kemasan yang dapat digunakan kembali untuk pengiriman e-commerce, dengan pelanggan dapat mengembalikan kemasan bekas secara gratis melalui pos atau titik drop-off ritel.
“Kami mengumpulkannya, memperbaruinya, dan mengembalikannya ke peredaran untuk mengurangi sampah kemasan sekali pakai,” ujarnya kepada Anadolu.
Hellgren, mantan konsultan keberlanjutan, mengatakan RePack terinspirasi oleh sistem pengembalian botol Finlandia, yang memiliki tingkat pengembalian 98%.
“Kami ingin menerapkan hal yang sama pada e-commerce,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa inisiatif ini memungkinkannya untuk menunjukkan kepada anak-anaknya bahwa ia sedang berupaya menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Memotivasi orang untuk mengembalikan kemasan kosong
Hellgren mengamati bahwa penskalaan sistem yang dapat digunakan kembali secara global lebih bergantung pada infrastruktur dan perilaku daripada desain kemasan.
Ia berkata: “Ini lebih tentang sistem, infrastruktur, cara mengumpulkan kemasan kosong dari konsumen secara efisien, dan cara memudahkan Anda mengembalikannya.
“Lalu, bagaimana memotivasi orang untuk mengembalikannya dan bagaimana membuatnya bermanfaat.”
Aturan kemasan baru Uni Eropa
Ia juga menunjukkan pemikiran jangka pendek di antara merek dan konsumen, yang diperburuk oleh tantangan geopolitik dan ekonomi baru-baru ini, terutama setelah COVID-19.
Sebelum pandemi dan tahun 2019, inovasi dan keterlibatan konsumen dapat menjadikan penggunaan kembali menjadi hal yang umum bahkan tanpa regulasi, ujarnya, seraya menambahkan: “Saat ini, kita hidup di lingkungan yang berbeda. Kita memiliki isu-isu politik yang besar.”
Karena keadaan ini, ia yakin undang-undang baru Uni Eropa yang mewajibkan penggunaan kembali pada tahun 2030 merupakan langkah maju yang signifikan.
Mengurangi emisi CO₂
Hellgren mengatakan penggunaan kembali dapat mengurangi emisi CO₂ hingga 80% dibandingkan dengan kemasan karton atau kertas sekali pakai, menjadikannya “alat yang hebat” untuk mengatasi emisi CO₂.
“Dalam situasi saat ini, kita perlu melakukan segala yang kita bisa untuk mengurangi emisi secara global,” ujarnya.
RePack, yang memenangkan Penghargaan Lingkungan Dewan Nordik pada tahun 2017, bermitra dengan lebih dari 200 perusahaan e-commerce untuk menyediakan solusi kemasan yang dapat digunakan kembali.
Perusahaan tanpa limbah ini memproduksi kemasan yang terbuat dari polipropilena daur ulang pascakonsumen dan dirancang untuk digunakan kembali hingga 20 kali.
SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA
Related Posts

Pulau – Pulau di Indonesia Akan Tenggelam Ke Laut

Dimana Tanggung-Jawab Negara?

Catatan Sinkronisasi Amandemen Ke-5 UUD NRI 1945 dan Kembali ke UUD 1945 Asli

Kepemimpinan Prabowo = Jokowi Jilid 3

Yahya Zaini, Wakil Ketua Komisi IX DPR: Pengawasan Ketat Penting untuk Pastikan Makan Bergizi Gratis Aman dan Tepat Sasaran

Yahya Zaini, Wakil Ketua Komisi IX DPR, Desak Kemenkes Bentuk Satgas Nakes Tanggap Bencana

WALHI Sumut: Tujuh Perusahaan Jadi Biang Keladi Bencana Ekologis di Tapanuli

ASPIRASI Sampaikan Duka Mendalam dan Mendesak Evaluasi Menyeluruh atas Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Aceh, Sumut dan Sumbar

Bayang Kekuasaan yang Tak Kunjung Usai

Lari Dari Kenyataan Masalahnya Akan Semakin Berat


No Responses