Oleh : Anwari, Seniman
Menanggapi dari sikap sejumlah orang yang mengatasnamakan diri sebagai “Tokoh Masyarakat Pantura”, yang sebenarnya juga belum jelas dari sisi administratifnya berupa pencantuman kop surat dan logo perkumpulan, saya merasakan adanya kejanggalan di tiga poin yang disebutkan terkait akan digelarnya pertunjukan orkes dan ketoprak.
Poin pertama, menyebutkan bahwa pertunjukan orkes dan ketoprak menentang syariat Islam. Ini adalah poin yang paling tidak sesuai dengan konteks.
Kedua, pertunjukan itu jelas akan digelar untuk masyarakat umum di desa Batu Kerbuy, bukan untuk kalangan Islamis. Siapa saja bisa memeriksa redaksi dari pernyataan sikap tersebut bahwa tidak ada pengkhususan pertunjukan untuk kalangan islamis namun mereka mendogmanya seperti itu.
Melihat dari sisi sosiokultur masyarakat desa tersebut juga dihuni oleh berbagai macam profesi dan golongan usia. Maka kiranya jikalau ada kelompok yang berkeberatan dengan pertunjukan itu saya kira cukuplah menarik diri untuk tidak menonton. Sebab sekali lagi pertunjukan itu tidak dikhususkan untuk satu golongan atau bahkan golongan tertentu.
Pernyataan kedua mereka adalah tentang pendesakan kepada pihak pemerintah desa, kepolisian, dan aparat untuk tidak menerbitkan izin keramaian untuk dua pertunjukan tersebut.
Desakan ini jelas sudah melanggar dari perspektif ekspresi hak seni dan budaya ditinjau dari perspektif Hak Asasi Manusia menurut UUD 1945. Hal tersebut dikarenakan konstitusi kita dalam pasal 28C ayat (1) menjamin pemenuhan dan perlindungan hak asasi di bidang seni budaya.
Poin ketiga, tentang ancaman apabila tutidak ditntutan tidak dipenuhi maka para tokoh masyarakat Pantura ini tidak akan bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu. Tidak disebutkan dengan jelas maksud dari sesuatu di sini.
Yang jelas dari sisi redaksi sudah merupakan ancaman dari kelompok anarkis untuk tidak hanya para pemerintah desa, kepolisian, atau aparat, namun kepada seluruh masyarakat sekitar. Bahkan ancaman semacam ini juga berpotensi menyebar ke daerah lain yang belum memiliki toleransi tinggi terhadap pelestarian kebudayaan.
Poin ketiga ini yang menurut saya harus ditindaklanjuti oleh siapa saja yang tidak ingin negara kita diadu domba oleh kelompok-kelompok radikal.
EDITOR : SETYANEGARA
Related Posts
Kekalahan PKS di Pilkada 2024: Efek Kecewa Pendukung Anies??
Andra Soni, ‘Korea’ yang Melenting Terpilih Jadi Gubernur Banten Melalui Strategi Dasco
Pelajaran Dari Pilkada Yogya
Pilkada Depok: Supian Suri Unggul 53,19 Persen
Antisipasi Potensi Antrian, TPS 29 Harjamukti Berinovasi Tambah Bilik
Pesan Presiden Prabowo Untuk Pilkada Serentak: “Jaga Persatuan, Pilih dengan Bijak”
Pilkada Serentak Hari Ini: Dinamika dan Fakta Menarik
Suara Anak Jawa Timur : Wahai Ayah Bunda Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Beri Kami Layanan Pendidikan yang Layak dan Ramah Tanpa Kekerasan
Organisasi massa relawan kemanusiaan Wanarescue mendukung pasangan FREN nomor urut 2
Diluar Prediksi 02 FREN Senam Bersama Ratusan Warga Kelurahan Bujel
cinemaruleDecember 29, 2024 at 1:35 am
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/nusantara/pernyataan-kelompok-tokoh-masyarakat-pantura-tolak-orkes-dan-ketoprak-meresahkan-seniman/ […]
more informationFebruary 2, 2025 at 11:29 pm
… [Trackback]
[…] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/nusantara/pernyataan-kelompok-tokoh-masyarakat-pantura-tolak-orkes-dan-ketoprak-meresahkan-seniman/ […]