ZONASATUENWS.COM, SURABAYA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menilai penangkapan seorang pria di Blitar, Jawa Timur, akibat membentangkan poster saat iring-iringan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melintas di Jalan Moh Hatta Blitar, Selasa (7/9/2021), terlalu berlebihan.
LaNyalla menilai pria berinisial S yang merupakan anggota asosiasi peternak ayam, hanya menyampaikan aspirasi. S diketahui membentangkan poster bertuliskan ‘Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar’.
“Aparat keamanan diharapkan tidak perlu bertindak terlalu represif terhadap ulah seorang peternak ayam petelur yang melakukan aksi membentangkan spanduk saat Presiden Jokowi melintas pada saat kunjungan ke Kota Blitar,” ucap LaNyalla, Minggu (12/9/2021).
Menurut LaNyalla, masyarakat memerlukan jalan penyaluran aspirasi atas kesulitan yang dihadapi. Menurutnya, jika seseorang ditangkap karena menyampaikan aspirasi, hal tersebut telah menciderai demokrasi.

Keterangan Foto: Ketua DPD RI bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (16/8/2021) lalu.
“Tidak adil rasanya seorang warga yang menyuarakan aspirasinya lalu ditangkap karena dinilai tidak etis,” tutur LaNyalla.
Terlebih, aspirasi yang disampaikan pria tersebut merupakan persoalan mendesak yang dihadapi para peternak telur, yang selama ini ikut berjasa menggerakkan perekonomian nasional melalui penyediaan pangan yang baik untuk masyarakat.
“Keluhan yang disampaikan peternak itu sekitar masalah melambungnya harga jagung, sehingga menyebabkan kerugian karena penjualan telur ayam cenderung terus menurun,” ujar LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu mengingatkan agar pemerintah menghindari sikap arogan. Menurutnya, aksi penyampaian aspirasi masyarakat yang dilarang dan ditangkap tetapi tidak diberikan solusi akan menjadi bom waktu jika pemerintah sering bertindak keras kepada masyarakat yang ingin menyampaikan keluhannya.
“Tindakan si peternak tadi hanya ingin Presiden merespon bahwa harga jagung
sangat tinggi dan tidak terbeli. Dia hanya menyampaikan aspirasi, tidak lebih,” ujar LaNyalla.
- Di Rapimnas ke-4 KAHMI, LaNyalla Ajak Koreksi Pasal 33 UUD 1945 Hasil Amandemen 2002
- LaNyalla Peduli Kerajaan Nusantara (6): Menerima 6 Gelar Kehormatan Adat dan Budaya
Terlepas dari peristiwa penangkapan tersebut, LaNyalla menilai aspirasi yang disampaikan oleh sang peternak ayam petelur itu amat mendesak untuk ditindaklanjuti.
LaNyalla meminta kepada pemerintah untuk merespons persoalan tersebut dengan jalan melakukan langkah-langkah strategis dan stabilisasi harga jagung.
“Pemerintah harus hadir untuk masyarakatnya. Jangan sampai terjadi ketimpangan harga. Ketika satu komoditas melambung, lalu yang lainnya
merugi. Tugas pemerintah lah yang harus menstabilkan harga komoditi agar sistem ekonominya berjalan secara normal,” tutur LaNyalla.(*)
EDITOR : REYNA
Related Posts

Pertumbuhan : Menukar Pohon dengan Mobil

Reaksi keras meningkat setelah Israel lolos ke Eurovision 2026, mendorong beberapa negara untuk mengundurkan diri.

Memadukan Agama, Ilmu, Dan Seni Dalam Kehidupan

WMO memperkirakan 55% kemungkinan La Nina lemah dalam beberapa bulan mendatang

Faizal Assegaf Usulkan Jalur Mediasi dalam Polemik Ijazah Jokowi di Forum ILC

Gila Beneran Gila, Rakyat Masih Terpukau Panggung Drama Politik Sandiwara

Mafia Menggila, Kedaulatan Robek!

Puskesmas Bandar Diduga Lakukan Malpraktek, Kepala Puskesmas ,Terancam Dilaporkan ke Polisi

HMI Cabang Kota Semarang Mencetak Sejarah, Formateur Terpilih Hafal Al Qur’an dan Pelaksanaan Konfercab Yang Lebih Cepat

Jejak Panjang Dewi Astutik, Buron 2 Ton Sabu Yang Dibekuk di Kamboja: Operasi Intelijen Senyap Lintas Negara



วอเลทเว็บตรงไม่ผ่านเอเย่นต์November 18, 2024 at 4:14 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/nasional/peternak-ayam-ditangkap-karena-bentangkan-poster-aspirasi-ketua-dpd-ri-minta-aparat-tak-represif/ […]
เว็บตรง ฝากถอนไม่มีขั้นต่ำNovember 18, 2024 at 4:18 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/nasional/peternak-ayam-ditangkap-karena-bentangkan-poster-aspirasi-ketua-dpd-ri-minta-aparat-tak-represif/ […]