Prabowo Subianto, “Jembatan Emas” dan Anies Baswedan

Oleh : Kang Jana Tèa

Pada tulisan terdahulu “Jembatan Emas Bernama Prabowo Subianto”, dalam hal gelaran Pilpres 2024, Penulis memberi saran yg barangkali bisa dipertimbangkan yaitu Prabowo Subianto lebih baik memilih menjadi “Jembatan Emas” dan Dalang atau King Maker yg sukses mengantarkan Capres menjadi Presiden Terpilih daripada mengambil peran lain.

Kita semua masih ingat bahwa Prabowo Subianto melalui Gerindra yg disokong oleh PKS telah sukses mengantarkan Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Inilah kali kedua Prabowo sukses menjadi “Jembatan Emas”. Sedangkan yg pertama mengantarkan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 2012.

Atas dukungan Prabowo ini, sekalipun banyak pihak dari parpol maupun ormas dan relawan yg mendesak serta mendorong Anies Baswedan untuk Nyapres pada tahun 2019, Anies Baswedan konsisten menolaknya dan berjanji tidak akan berkompetisi serta akan membantu Prabowo pada gelaran Pilpres 2019.

Anies Baswedan lebih memilih berkonsentrasi memenuhi 23 janji politiknya sewaktu kampanye tahun 2017 kepada rakyat Jakarta dan menuntaskan tugasnya sebagai Gubernur sampai habis masa jabatannya pada 16 Oktober 2022. Jawaban lengkap Anies Baswedan bisa kita ikuti melalui acara Mata Najwa pada 16 Agustus 2018. Sangat jelas, gamblang dan tegas bahwa Anies Baswedan tidak akan berkompetisi dengan Prabowo pada Pilpres 2019.

Pada akhir 2018 atau awal 2019, Penulis sekali lagi menyampaikan pertanyaan dan meminta ketegasan kepada Anies Baswedan tentang komitmennya kepada Prabowo. Jawabannya sangat jelas, lugas dan tegas bahwa Anies Baswedan tidak akan berkompetisi dengan Prabowo dan akan membantu Prabowo pada Pilpres 2019.

Sedangkan untuk Pilpres 2024, Anies Baswedan menyatakan tidak memiliki komitmen apa pun dengan siapa pun.

Oleh karena itu, ketika Surya Paloh melalui Partai Nasdem melamar dan mengajaknya menjadi Capres, maka Anies Baswedan dengan senang hati menyatakan kesediaannya. Wujudnya pada 3 Oktober 2022 yg lalu, Anies Baswedan ditetapkan sebagai Capres oleh Partai Nasdem.

Karena belum memenuhi ambang batas PT 20%, maka Anies Baswedan disebut baru memiliki setengah tiket Pilpres. Partai-partai lain yg tertarik memberi dukungan dan berarti melengkapi sisa setengah tiketnya adalah Partai Demokrat dan PKS. Ketiganya telah intensif berunding dan menyebut dirinya sebagai Poros/Koalisi Perubahan. Deklarasinya akan dilakukan pada akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023.

Pasca ditetapkan sebagai Capres dan lepas dari tanggung jawab sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022, Anies Baswedan memiliki ruang serta pergerakan yg sangat luas dan hampir “tanpa batas”.

Safari silaturahmi Anies Baswedan dengan relawan, pengurus dan anggota ketiga partai di atas bahkan partai-partai lain, telah menjelma menjadi fenomena yg luar biasa. Kita mendapatkan suguhan besar pemandangan lautan manusia dan massifnya energi kesukarelaan masyarakat. Mereka datang dari berbagai tempat yg jaraknya jauh dari tempat acara dan membutuhkan waktu tempuh yg lama. Tetapi dengan penuh sukacita mereka datang dan menyambut Anies Baswedan.

Fenomena tumbuh dan berkembangnya Relawan Anies di seantero pelosok negeri yg muncul ke permukaan dalam bentuk lautan manusia menyambut Anies Baswedan, sangat menarik untuk terus dilihat dan diikuti perkembangannya.

Safari silaturahmi tersebut telah meningkatkan popularitas dan elektabilitas Anies Baswedan yg dapat dibaca dari survei-survei terakhir yg menempatkan Anies Baswedan di urutan kedua bahkan pertama. Sedangkan Prabowo yg semula selalu menempati urutan nomor satu, belakangan menjadi nomor dua bahkan nomor tiga. Para ahli survei menyatakan popularitas dan elektabilitas Anies Baswedan perlahan dan pasti terus menaik, sedangkan Prabowo sebaliknya.

Di awal tulisan ini, Penulis menyarankan Prabowo untuk lebih memilih menjadi “Jembatan Emas” bukan semata-mata karena faktor menurunnya elektabiltas Prabowo serta faktor usia yg tidak lagi muda, tetapi hemat Penulis, sukses pada puncak karier sangatlah penting. Fakta keras menunjukkan bahwa Prabowo sukses sebagai “Jembatan Emas”.

Apakah Prabowo akan kembali menjadi “Jembatan Emas” dan mengantarkan Anies Baswedan sebagai Presiden, waktu jualah yg akan menunjukkannya kepada kita semua.

Allahu a’lam..

EDITOR: REYNA

Related Posts