Oleh : Budi Puryanto
Siapapun tahu putusan MA itu sudah kadaluwarso.Tapi tetap saja dikeluarkan.Ada yang lagi gambling. Bertaruh untung-untungan. Siapa tahu masih berguna. Atau hitungannya memang sudah sangat matang. Senjata itu dikeluarkan karena situasinya sudah sangat terpojok. Tidak ada pilihan lain.
Ini seperti keadaan Arjuna yang terpaksa harus melepaskan senjata pamungkas menghadapi musuhnya yang digdaya dalam Perang Baratayudha. Arjuna melepaskan panah Pasopati dan Prabu Karno yang sakti itupun terbunuh di Padang Kurusetra.
Mari kita lihat situasi sebelumnya.
RUU HIP, PDIP Terpojok
Memang pada akhirya PDIP terpojok sendirian. Teman-temannya, partai lainnya sudah balik badan meninggalkannya. Semula bisa mengelak, tetapi akhirnya mengakui bahwa RUU HIP diusung PDIP. Ya memang harus diakui. Siapa lagi yang harus mengakui selain PDIP?
Bersatunya rakyat menolak RUU HIP membuat PDIP benar-beanr terpojok. Masalahnya bukan sekedar sebagai pengusung RUU HIP saja. Isu menggelinding liar seperti bola salju. Ada tudingan kebangkitan PKI dibalik RUU itu. Dan lagi-lagi PDIP yang terkena getahnya.
Kondisi diperparah oleh sikap pemerintahan Jokowi yang ternyata segaris dengan rakyat yang menolak RUU HIP. Ini makin membuat PDIP terpojok seperti pesakitan. Sikap pemerintah ini membuat PDIP habis kesabarannnya. PDIP bisa saja berpikir, “Jokowi mencari selamat sendiri meninggalkan partai yang mengusungnya.”
Pilihan rasionalnya, PDIP tidak mau hancur sendirian. “Tiji tibeh, mati siji mati kabeh.” Begitu barangkali jalan pikirannya. Lalu dilepaslah panah “Pasopati” berupa Keputusan MA itu. Satu kali busur dibentang, 2 atau 3 anah panah terlepas ke beberapa sasaran sekaligus.
Sekarang, setelah panah Pasopati dilepas, medan pertarungan menjadi semakin luas.Tidak melulu soal RUU HIP/PIP saja. Rakyat mulai ada yang mempersoalkan legitimasi kemenangan Jokowi-MA. Ada yang minta Jokowi mundur. Ada yang mempersoalkan penyelenggara Pemilu (KPU, bawaslu, dll). Dan seterusnya. PDIP sekarang bisa menghela nafas barang sejenak, sambil lihat kemana bola panas menggelinding.
Kompromi dan Reshuffle Kabinet
Bila skenario Panah Pasopati ini berhasil, akan ada kompromi antara PDIP, partai koalisi pro pemerintah, dan beberapa partai lain, dan pemerintah Jokowi. Kuncinya pada sikap pemerintah. Kompromi itu misalnya disepakati RUU HIP diganti dengan RUU PIP atau dengan nama lain yang disepakati. Pemerintah menyetujui, lalu diundangkan.
Hasil kompromi itu akan menyelamatkan muka PDIP dan menyelamatkan pemerintahan Jokowi. PDIP akan tampil elegan sebagai partai pro demokrasi. Mau mendengar suara rakyat, dengan diterimanya perbaikan usulan RUU HIP. Tidak ngotot maunya sendiri. Dan ia juga berhasil membebaskan diri dari tuduhan ditunggangi PKI.
Sedangkan pemerintahan Jokowi akan bisa diselamatkan dari tudingan tidak legitimate, bila partai-partai yang terlibat kompromi bisa “dijinakkan”. Tentu semua itu ada ongkos politiknya. Ya, Reshuffle kabinet akan menjadi pintu untuk membiayai ongkos politik itu. Termasuk, pintu-pintu rahasia lainnya. Apa itu? Rahasia.
Senapan angin
Namun skenario kompromi itu bisa juga tidak berjalan. Karena pemerintah Jokowi pasti akan berhitung betul tentang sikap rakyat yang sudah bulat dan solid. Tidak mudah menjelaskan perubahan HIP menjadi PIP atau nama lain. Jika keliru langlah, rakyat akan makin marah.Seperti menyiramkan bensin ke api. Bentuk kemarahan rakyat bisa mengancam pemerintahan Jokowi.Dan Jokowi pasti tidak mau itu terjadi.
Tapi bila tidak menuruti permintaan PDIP nasib Jokowi juga terancam. PDIP bisa saja berubah menjadi inisiator gerakan untuk menjatuhkan Jokowi. Apa mungkin? Kenapa tidak?
Bila ini terjadi, “Putusan MA” itu hanyalah hanyalah “senapan angin” bukan “panah pasopati”, seperti yang ditakutkan. Suaranya memang meledak mengagetkan. Tetapi tidak membunuh burung seekor pun. Burungnya terbang pergi.Sambil tertawa cekikikan. Dasar burung.
EDITOR : SETYANEGARA
Tags:Related Posts
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Quo Vadis Kampus Era Prabowo
Habib Umar Alhamid: Prabowo Berhasil Menyakinkan Dunia untuk Perdamaian Palestina
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Kelemahan Jokowi
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Telegram中文版下载December 24, 2024 at 11:33 pm
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/putusan-ma-panah-pasopati-atau-senapan-angin/ […]
คิงล็อตโต้January 27, 2025 at 7:08 am
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/putusan-ma-panah-pasopati-atau-senapan-angin/ […]