Oleh: Ayik Heriansyah
Rektor melakukan tindakan korupsi apakah kita anggap sebagai pengecualian, karena sejatinya masih banyak rektor yang bersih dan tidak korupsi.
Atau dianggap sebagai puncak gunung es, yang menunjukkan di balik kasus rektor yang tertangkap, masih banyak praktik korupsi yang dilakukan rektor namun belum terungkap.
Terserah mau kita persepsikan seperti apa, yang pasti kasus-kasus korupsi yang dilakukan rektor menambah catatan hitam dunia pendidikan kita, yang seharusnya mencetak insan-insan yang beradab, beretika, berakhlak, berbudi luhur, dan bermoral.
Pejabat-pejabat yang korupsi sekarang kebanyakan berusia di atas 45 tahun. Mereka merupakan produk dari sistem pendidikan zaman Orde Baru.
Mereka sekolah SD, SMP, SMA dan kuliah di perguruan tinggi. Mereka telah mengikuti dan lulus penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) yang menjadi pelajaran pertama sebelum mengikuti mata pelajaran lainnya.
Singkat kata, kita simpulkan: Yeah…begitulah produk sistem pendidikan zaman Orde Baru plus penataran P4. Ternyata ketika jadi pejabat, mereka tidak becus ngurus negara, tidak mampu mensejahterakan rakyat, sudah gitu korupsi lagi…parah!
Jangan dibayangkan bagaimana wajah pejabat negara kita beberapa tahun ke depan. Diduga akan lebih brengsek, sebab, sistem pendidikan kita sangat liberal minus penataran P4.
Sistem pendidikan kita tidak di-setting guna melahirkan manusia-manusia yang beradab, beretika, berakhlak, berbudi luhur dan bermoral. Sistem pendidikan kita sengaja atau tidak, diarahkan untuk menciptakan orang-orang yang sekuler, rakus, kikir dan serakah.
Di tengah pesimisme tersebut, kita masih punya harapan dengan para Kiai yang ‘alim, wara’ dan zuhud untuk mendidik anak-anak bangsa menjadi insan-insan yang beradab, beretika, berakhlak, berbudi luhur dan bermoral.
Dengan kualitas moral dan spiritual yang mereka miliki sebagai anugerah dari Allah Swt, para Kiai melalui lembaga pendidikan pesantren diharapkan mencetak para rektor di masa depan. Para rektor yang beradab, bukan rektor koruptor yang biadab.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
pgslotDecember 9, 2024 at 9:29 am
… [Trackback]
[…] Here you can find 50586 more Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/rektor-koruptor/ […]
ทางเข้าpg168January 6, 2025 at 10:01 am
… [Trackback]
[…] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/rektor-koruptor/ […]