Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-218)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-218)
Penulis, Agus Mualif Rohadi berfoto ditengah-tengah Masjid Kubah Batu dan Masjid Qibli, Yerusalem

Oleh : Agus Mualif Rohadi

IX. Nabi Muhammad

Ada yang membantah Abu Jahl yaitu Al-Akhnas bin Syariq bin Amr bin Wahb ats-tsaqafi sekutu bani Zuhrah, yang kemudian mengajak orang orang bani Zuhrah pulang sesuai saran dari Abu Sufyan, karena mereka merasa tidak ada alasan untuk melanjutkan perjalanan untuk melakukan perang. Al-Akhnas didukung oleh orang-orang dari bani Adi, sehingga dari dua keluarga tersebut tidak ada yang meneruskan perjalanan ke Badr, dan kembali pulang ke Makkah. Pada saat yang demikian ada yang menyinggung Thalib bin Abu Thalib dengan mengatakan: “Demi Allah, wahai bani Hasyim, sesungguhnya kalian keluar bersama kami, tetapi sebenarnya hati kalian terpaut pada Muhammad “. Mendengar sindirian itu, Thalib bin Abu Thalib bersama orang orangnya kemudian kembali ke Makkah.

Ibnu Ishaq berkisah, orang orang Qurays terus bergerak ke Al-Udwatul Quswha’ di belakang Al-Aqanqal di lembah utama yang terletak antara Badr dengan Al-Aqanqal. Kaum Quray berada di depan bukit pasir. Mereka bergerak menuju tempat sumur Badr bermaksud menguasai sumur Badr. Dari arah berlawanan dengan gerak kaum muslim yang berada di tempat yang tidak berpasir bergerak ke sumur Badr pula.

Tiba tiba Allah menurunkan hujan di lembah yang luas tersebut. Kaum Qurays berada di tempat berpasir yang karena hujan menjadikan perjalanan menjadi sulit, melelahkan dan lambat. Sedang nabi Muhammad dan kaum muslim tidak terhambat dengan hujan karena justru hujan membuat jalan yang dilalui kaum muslim justru bertambah padat. Allah telah menunjukkan kuasanya. Nabi Muhammad kemudian berhenti tidak jauh dari sumur Badr. Namun Al-Hubaib bin Al-Mundizr bin Al-Jamuh bertanya kepada rasul, apakah berhentinya tersebut perintah Allah ataukah strategi. Nabi Muhammad menjawab hal itu adalah strategi saja. Kemudian Al-Hubaib menyarankan berhenti di sumur air yang paling dekat dengan kaum Qurays.

Nabi Muhammad menyetujuinya, dan kemudian tiba di sumur yang paling dekat dengan tujuan kaum Qurays, yang masih dalam perjalanan menuju sumur tersebut. Setelah itu air sumurnya di alirkan ke kolam buatan agar kaum muslim dapat mengambil air dengan mudah dan cepat untuk bekal. Setelah itu sumur dan kolam tersebut ditinggalkan. Saa’d bin Muadz memberikan saran membuat bilik nabi Muhammad berada di belakang barisan. Tujuannya adalah agar nabi Muhammad dapat melihat semua kaum muslim sambil mengawasi pergerakan kaum muslim. Saran tersebut diterima nabi Muhammad. Saat itu, orang – orang Qurays belum nampak datang. Malam itu, kaum muslim bisa istirahat dan tidur.

Kesokan harinya, kaum muslim melihat orang orang Qurays telah datang di atas bukit pasir. Ketika nabi Muhammad melihat kaum Qurays menuruni bukit beliau bersabda: “ Ya Allah, inilah orang-orang Qurays datang dengan kecongkakannya, memusuhi-Mu dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah berikanlah pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, hancurkan mereka pada pagi ini “.

Kaum Qurays telah tiba di kolam yang dibuat kaum muslim. Beberapa orang Qurays yang kehausan segera menyerbu kolam yang dibuat kaum muslim, tanpa meminta terlebih dahulu kepada kaum muslim. Melihat hal itu, Rasulullah berkata: “ Biarkan saja mereka, tidak seorangpun yang meminum air tersebut melainkan dibunuh, kecuali Hakim bin Hizam “. Ia
tidak dibunuh dan kemudian hari dia masuk Islam, dengan keislaman yang baik. Dia akan selalu berkata “ Tidak, demi Dzat yang menyelamatkanku pada saat perang Badr “.

Kedua pasukan telah berhadap hadapan dengan jarak yang cukup untuk persiapan perang. Kaum Qurays mengirim Umair bin Wahb Al-Jumahi untuk memeriksa kekuatan kaum muslim. Umair dengan kudanya mengelilingi perkemahan kaum muslim, kemudian melaporkan bahwa jumlah kaum muslim kurang lebih tiga ratus orang. Umair kemudian meminta waktu lagi untuk mengelilingi lagi dan memeriksa tempat yang agak di kejauhan. Ternyata Umair tidak melihat lainnya, namun hatinya menjadi bergetar melihat tekad kaum muslim.

Baca Juga: 

Ketika dia kembali kepada kaummnya kemudian berkata: “ Aku tidak mendapatkan apapun.Namun ketahuilah wahai kaum Qurays, aku melihat musibah yang membawa kematian. Unta-unta Yatsrib datang membawa kematian yang begitu mengerikan. Mereka kaum yang tidak mempunyai perlindungan, dan tempat bersandar kecuali pedang-pedang yang mereka miliki. Demi Allah, aku tidak melihat seorangpun dari mereka yang akan terbunuh, kecuali sebelumnya ia telah berhasil membunuh salah seorang dari kalian. Jika mereka membunuh kalian dengan jumlah yang sama dengan jumlah mereka, lalu apa artinya hidup setelah itu ? Bagaimana pendapat kalian ?”.

Mendengar perkataan Umair, Hakim bin Hisyam kemudian menemui Utbah bin Rabi’ah sebagai orang yang disegani kaumnya menyarankan kepadanya agar sebaiknya kaum Qurays kembali ke Makkah. Utbah memahami sarannya, namun menyarankan Hakim menemui Abu Al-Hakam yang lebih dikenal dengan nama Abu Jahl untuk menyampaikan saran Utbah agar pulang kembali ke Makkah. Hakim bin Hisyam kemudian menemui Abu Jahl menyampaikan pesan Utbah.

Namun Abu Jahl justru berkata dengan menganggap Utbah tidak mau berperang karena pengecut apalagi anaknya berada di barisan kaum muslim. Ketika Utbah mendengar jawaban Abu Jahl menjadi tersinggung dan kemudian mengikat kepalanya dengan sorban pertanda dia siap berperang.

Kaum Qurays kemudian bergerak mendekati posisi pasukan kaum muslim. Setelah kedua pasukan berdiri dalam jarak siap perang, dari kaum Qurays keluar dari barisannya yaitu Al Aswad bin Abdul Asad Al-makhzumi. Dia berniat minum air di kolam yang dibuat kaum muslim dan ingin menghancurkannya. Melihat ada orang menuju kolam tersebut, Hamzah bin Abdul Muthalib kemudian bergerak ke kolam tersebut. Tidak terhindarkan terjadinya duel dua orang tersebut.

Hamzah akhirnya dapat menebas betis Al-Aswad sehingga membuatnya terjengkang. Al Aswad merangkak menuju kolam hanya untuk memenuhi sumpahnya untuk minum dan menghacurkan kolam tersebut. Namun Hamzah membuntutinya kemudian memukulnya hingga tewas. Perinstiwa itu seperti genderang perang yang di tabuh.

foto dari YouTube ….. duel satu lawan satu dalam perang tradisonal arab sebagai pembuka perang badr

Dimulai dengan perang tradisional orang arab. Dari kaum Qurays maju tiga orang yaitu Utbah bin Rabi’ah bersama saudaranya yaitu Syaibah bin Rabi’ah dan anaknya sendiri, Al-Walid bin Utbah menantang perang tanding. Kemudian maju tiga orang dari Anshar yaitu Awf bin Al Harits, Muawwidz bin Al-Harits dan Abdullah bin Rawahah memenuhi tantangan tersebut. Namun tiga orang Qurays tersebut menolak melawan tiga orang Anshar tersebut dan meminta orang yang menjadi lawannya yang berasal dari kaum Qurays. Nabi Muhammad kemudian menunjuk Ubaidah bin Al-Harits yang kemudian mendapatkan lawannya yaitu Utbah bin rabi’ah, kemudian Hamzah yang mendapatkan lawannya yaitu Sya’ibah bin Rabi’ah, dan Ali bin Abu Thalib yang mendapatkan lawannya yaitu Al-Walid bin Utbah.

Hamzah paling cepat waktunya membunuh lawannya, kemudian disusul Ali membunuh lawannya, kemudian Hamzah dan Ali membantu Ubaidah yang sedang bertempur sengit dengan Utbah bin Rabi’ah dan masih masing sudah terluka. Utbah akhirnya dapat dibunuh dan Ubaidah dibawa ke belakang barisan untuk mendaptkan pertolongan atas luka lukanya.

Perang Badr terjadi pada tanggal 17 (tujuh belas) ramadhan tahun 2 H atau 13 maret 624 M. Ibnu Ishaq mengkisahkan, ketika Rasulullah selesai memeriksa dan meluruskan barisan kaum muslim, kemudian memasuki biliknya yang diikuti Abu Bakar Ash Shiddiq. Di dalam kemahnya nabi Muhammad kemudian berdo’a dan bermunajat : Ya Allah, bila kelompok ini (kaum muslimin) kalah pada hari ini, maka engkau tidak akan lagi disembah “. Abu Bakar kemudian menyela “ Wahai nabi Allah, tahanlah munajatmu kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Allah pasti menepati janji-Nya kepadamu “.

(bersambung ……………… )

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

3 Responses

  1. Funny VideosOctober 24, 2024 at 10:34 am

    … [Trackback]

    […] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-218/ […]

  2. free chatNovember 17, 2024 at 8:26 am

    … [Trackback]

    […] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-218/ […]

  3. ธุรกิจงานศพJanuary 22, 2025 at 8:29 am

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-218/ […]

Leave a Reply