Oleh : Agus Mualif Rohadi
IX. Nabi Muhammad
Sisa pasukan berkuda tersebut kemudian lari meninggalkan bukit tersebut. Dari mereka ini, pasukan Qurays mengetahui bahwa berita tentang terbunuhnya nabi Muhammad adalah berita yang tidak benar. Namun mereka dapat membalas atas kekalahan pada perang Badr, meskipun tidak dapat menghancurkan kaum muslim.
Setelah itu, Nabi Muhammad kemudian dengan susah payah naik ke bukit lagi sehingga tenaganya habis. Thalhah bergegas menyangga tubuh nabi Muhammad dari bawah beliau, dan setelah terkumpul tenaga kemudian bersama sama berdiri tegak. Nabi Muhammad kemudian bersabda: “Thalhah pasti masuk surga “. Posisi kaum muslim sudah semakin jauh dari medang perang di ngarai, meskipun terpencar dalam banyak kelompok. Namun masih ada yang mengawasi medan perang dari kejauhan.
Ibnu Ishaq berkisah dari cerita Shalih bin Kaisan. Hindun binti Utbah bersama suaminya yaitu Abu Sufyan bin Harb yang diantar oleh Wahsyi budak Jubair bin Muth’im mencari jenazah Hamzah bin Abdul Muthalib. Ketika menemukan jenazah tersebut, Abu Sufyan kemudian memukul rahang bagian bawah Hamzah bin Abdul Muthalib dengan berkata: “Rasakanlah ini, wahai mahluk durhaka “. Hindun kemudian memotong telinga dan kaki Hamzah kemudian dijadikan hiasan gelang kaki dan kalungnya. Setelah itu membelah perut dan mengambil hatinya kemudian mengunyahnya hendak ditelan tapi tidak mampu sehingga dimuntahkan lagi. Kemudian lewat Al-Hulais di dekat mereka dan berkata: “ Wahai orangorang bani Kinanah, apakah demikian perilaku pemuka Qurays terhadap anak pamannya sendiri yang telah menjadi mayat “. Abu Sufyan menjadi malu atas perbuatannya kemudian berkata : “Celakalah engkau, rahasiakan hal ini. Ini hanyalah sebuah kesalahan kecil “.
Setelah berhenti memutilasi jenazah Hamzah, Hindun yang merasa puas telah dapat membalas dendam kematian keluarganya yang dibunuh Hamzah bin Abdul Muthalib dalam perang Badr kemudian bersyair :
Kami telah membayarmu kembali atas badr
Dan perang yang mendatangkan perang selalu disertai kekerasan
Aku tidak tahan kehilangan Utbah (ayah Hindun)
Juga saudara laki lakiku dan pamannya, dan anak sulungku
Aku telah melaksanakan pembalasanku dan memenuhi sumpahku
Engkau, wahai Wahsyi, telah meredakan rasa terbakar di dadaku
Aku akan berterima kasih kepada Wahsyi sepanjang hidupku

ganaislamika.com foto dari fil the message, Hindun akan memutilasi jenazah Hamzah. Dibelakangnya berdiri Wahsyi.
Abu Sufyan melihat bahwa kaum Qurays sudah tidak berniat melanjutkan perang, dan akan menghabiskan tenaga jika mereka harus berkumpul untuk mencari kaum muslim yang telah tersebar ke tempat yang sulit mereka jangkau. Jika mereka memaksakan mencarinya, mereka bisa bernasib seperti rombongan pasukan berkuda yang beberapa diantaranya justru dapat dibunuh. Pasukan darat tidak mungkin di gerakkan untuk mengarungi bukit yang dapat menguras tenaga, sedang kaum muslim telah cukup istirahat. Selain itu kaum muslim sudah mendengar bahwa nabi Muhammad masih hidup, sehingga semangatnya masih utuh terpelihara.
Baca Juga:
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-227)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-228)
Di pihak musuh, kaum qurays Makkah juga sudah puas dapat melampiaskan dendamnya atas kekalahan pada perang Badr sehingga membuat semangat mereka sudah mengendor. Abu Sufyan kemudian memerintahkan pasukan qurays untuk pulang ke Makkah meskipun peperangan dengan kaum muslim tidak tuntas. Oleh karena itu masih akan ada peperangan lagi dengan kaum muslim. Abu Sufyan kemudian beranjak dari tempatnya sambil berteriak kepada kaum muslim yang melihatnya dari kejauhan: “Sesungguhnya kita akan bertemu kembali dengan kalian di Badr tahun depan “.
Nabi Muhammad mendapat laporan tentang kepulangan kaum qurays, kemudian memerintahkan Ali bin Abu Thalib mengikuti jejak kepulangan mereka. Cukup jauh Ali bin Abu Thalib mengikuti jejak kaum qurays yang bergerak kearah selatan dan melihat bahwa kaum qurays menggiring kuda kudanya dan menaiki unta untanya. Hal itu menunjukkan bahwa mereka sudah tidak berniat perang lagi. Ali kemudian kembali dan melaporkan kepada nabi Muhammad. Setelah itu nabi Muhammad turun dari bukit dan memerintahkan kaum muslim berkumpul lagi dan mencari jenazah para syahid. Ibnu Hisyam berkisah, ketika nabi Muhammad menemukan jenazah Hamzah yang sudah tidak berbentuk lagi kemudian berkata : “ Aku tidak akan mendapat musibah selama lamanya seperti musibah kematianmu ini. Aku tidak pernah berdiri dalam keadaan marah sebagaimana kemarahanku ini.“ Namun sejenak kemudian nabi Muhammad bersabda: “ Jibril baru saja datang menemuiku dan menjelaskan kepadaku bahwa nama Hamzah bin Abdul Muthalib tertulis di penghuni tujuh langit, – Hamzah Singa Allah dan RasulNya – “.
Ibnu Isyaq berkisah, tidak lama setelah ucapan nabi tersebut kemudian turun wahyu kepada nabi Muhammad sebagaimana Qs An-nahl 126 – 127, yaitu: “ Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kalian. Akan tetapi jika kalian bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar “. Dengan turunnya wahyu ini kemudian Rasulullah SAW melarang kaum muslim mencincang atau memutilasi mayat. Pada saat itu, cukup banyak wahyu yang turun berkenaan dengan perang Uhud.

indonesiawindow.com Komplek kubur Hamzah bin Abdul Muthalib dan para syuhada di lembah Uhud. Di lembah tersebut terjadinya peristiwa perang Uhud. Kompleks kubur Uhud ini selalu dikunjungi banyak kaummuslim berziarah. Sebagian bukit mungkin telah diratakan untuk keperluan pembangunan kompleks kubur, masjid dan fasilitas lainnya.,
Kaum muslim pada awalnya mengusulkan agar jenazah para syahid di kubur di Madinah namun nabi Muhammad memerintahkan agar mereka di kubur ditempat mereka gugur. Kemudian kaum muslim menggali bebera liang kubur. Yang semasa hidupnya bersahabat di kubur dalam satu liang. Kubur Hamzah agak terpisah dengan lainnya. Menurut kisah dari keluarganya, Abdullah bin Jahzy dikuburkan berdua dalam satu liang di dalam kubur Hamzah. Nabi Muhammad berkali kali memimpin shalat jenazah karena yang mati syahid jumlahnya cukup banyak.
Pada perang Uhud ini, dari kaum muslim telah gugur syahid tujuh puluh empat orang dan dari Qurays yang terbunuh dua puluh dua orang. Jumlah yang cukup banyak untuk ukuran jumlah kaum muslim yang saat itu mungkin baru mencapai seribu orang. Ibnu Ishaq menggambarkan kesedihan kaum wanita muslim ketika nabi Muhammad dan pasukan muslim sampai di Madinah. Hamnah binti Jahsy yang mendengarkan dari para sahabat menyampaikan berita kematian kaum muslim yang gugur, ketika disebut saudaranya yaitu Abdullah bin Jahsy mati syahid, maka ia mengucapkan innalillahi wa innailaihi roji’un. Ketika dikabari kematian Hamzah bin Abdul Muthalib maka ia mengucapkan innalillahi wa inailaihi roji’un.
(bersambung …………..)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??
Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??
Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)
Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)
รับทำ BacklinkOctober 23, 2024 at 10:34 pm
… [Trackback]
[…] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-229/ […]
Herbalife memberNovember 13, 2024 at 2:44 pm
… [Trackback]
[…] There you will find 3467 more Info on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-229/ […]
BAUJanuary 3, 2025 at 12:21 am
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-229/ […]
vr chatJanuary 5, 2025 at 2:24 am
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-229/ […]
coupon codesFebruary 5, 2025 at 3:39 pm
… [Trackback]
[…] Here you will find 53582 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-229/ […]