Oleh : Agus Mualif Rohadi
IX. Nabi Muhammad
Esoknya, nampak Umar bin Khattab raut mukanya telah gembira lagi karena telah diberi tahu nabi Muhammad tentang wahyu tersebut. Nabi Muhammad kemudian membacakan wahyu tersebut kepada kaum muslim yang menyambutnya dengan teriakan takbir. Setelah turunnya wahyu tersebut mereka dapat pulang ke Madinah dengan bangga karena ikut rombongan umrah nabi Muhammad, meskipun tidak jadi melaksankan ibadah umrah namun pulang ke Madinah dengan membawa kemenangan yang telah dijamin oleh Allah sebagaimana wahyu yang baru turun.
41. Bizantium mengambil kembali wilayahnya yang direbut Persia.
Pada sekitar tahun 623 M, beberapa saat sebelum terjadi perang Badr, negeri besar di sekeliling jazeerah Arabiya disibukkan oleh perang besar baru yang skalanya berlipat lipat dibanding perang Khandaq. Peralatan perangnya juga lebih modern dibanding perang Khandaq. Yaitu perang antara Bizantium dengan Persia yang melibatkan sekutu masing-masing. Sebelumnya, ketika Bizantium sedang mengalami kisruh berat akibat perebutan kekuasaan, Persia telah menguasai wilayah Syam mulai dari kota Calchedon dan Antiokia terus ke wilayah selatan, hingga menguasai Yerusalem dan sedang dalam persiapan mengepung Konstantinopel. Kaisar Bizantium yang baru, Heraclius yang merebutnya dari kaisar Pochas dengan membawa angkatan lautnya dari Chartago dan didukung angkatan laut Mesir di Alexandria mulai mengkonsolidasikan pasukan Bizantium di Konstantinopel. Setelah itu, Heraclius membuat perjanjian dengan para pengungsi dari Syam untuk merebut kembali wilayah Syam.
Setelah semua persiapan mencukupi, Heraclius membawa pasukan berjumlah sekitar 30.000 orang menuju Armenia. Tidak diketahui rute perjalanan tentara Heraclius sehingga bisa menembus sampai ke Armenia. Sangat mungkin menggunakan kapal melalui laut hitam kemudian masuk melalui Georgia atau wilayah pantai lainnya. Suatu perjalanan tentara yang misterius. Hal itu sama sekali tidak diduga atau tidak ada dalam pikiran raja Persia. Heraclius ternyata tidak menyerang Calchedon untuk bergerak merebut kembali Antiokia. Namun melambung langsung menuju wilayah yang mengarah ke ibu kota Persia, Ctesiphon. Pasukan Persia terpaksa menarik pasukannya dari Calchedon menuju perbatasan Armenia dengan Persia.
Perang berjalan dalam waktu yang cukup lama, dan Bizantium mulai mendapatkan kemajuan yang berarti karena akhirnya dapat menguasai lintasan strategis di wilayah Armenia menuju Persia dan bahkan terus memukul mundur tentara Persia sangat jauh keselatan hingga mulai mendekati kota Niniveh. Namun kekuatan tentaranya belum mencukupi bila menyerang Niniveh. Heraclius hanya membuat pangkalan militer tidak jauh dari Niniveh.
Kemenangan tersebut membakar semangat rakyat Bizantium sehingga Uskup Konstantinopel pun ikut terjun membantu memobilisir rakyat konstantinopel untuk menambah kekuatan mendukung militernya. Mereka berkeyakinan anak Allah akan membantu tentara dan rakyat Bizantium meruntuhkan berhala-berhala Zoroaster yang nyala apinya telah menjilat njilat langit di berbagai kota di wilayah negeri Syam, Samaria, Yudea, Idumea dan Filistin.

britanica.com Tentara Heraclius dari Konstantinopel tidak menuju Calchedon namun menuju Armenia yang jika ditempuh melalui perjalanan darat tidak mungkin tanpa melewati Calchedon. Namun dilaporkan tiba-tiba sudah di wilayah Armenia. Dengan demikian satu satunya jalan melalui laut namun tidak didiketahui dimana melakukan pendaratan pasukannya.
Raja Persia Khosru II, ingin membalas kekalahannya di Armenia dengan menggerakkan tentaranya dari wilayah Syam (Syiria) menyerang Konstantinopel. Dua medan pertempuran di Konstantinople di buat oleh Kosru II. Dia harus merogoh harta kekayaan kerajaan cukup besar untuk membayar tentara bayaran dari barat yaitu tentara dari suku Avar dan Slav yang kedua suku tersebut masih bersaudara meskipun kedua suku tersebut sering terlibat perang diantara mereka. Harta dalam jumlah besar dari Kosru II dapat menyatukan mereka sehingga dapat mengerahkan sekitar 80.000 orang pasukannya untuk menembus tembok Konstantinopel dari arah barat.
Tahun 626 M, Khosru II mulai rencananya untuk menyerang Konstantinopel secara besar-besaran. Dari arah barat Konstantinopel, suku Avar dan Slav mulai membakar semua bangunan yang ada di luar tembok benteng, sedang penghuninya telah mengungsi ke dalam tembok benteng. Kobaran api menghitam terbawa angin menyelimuti kota Konstantinopel. Panglima perang Konstantinopel, yaitu Bonus mengorganisir tentaranya dengan senjata ketapel atau pelontar batu besar berapi untuk ditembakkan ke luar benteng menghajar pasukan Avar dan Slav. Demikian pula Uskup Konstantinopel melakukan khutbah secara berapi api dan melantunkan nyanyian do’a di gereja Hagia Sophia tanpa henti hentinya siang dan malam mengobarkan semangat perang suci rakyat Konstantinopel. Bukan hanya tentara yang berperang namun rakyat juga ikut berperang. Sedang di atas tembok benteng telah bersiap siap pasukan pemanah. Jika serangan dari Avar dan Slav mereda, rakyat segera membantu memperbaiki kerusakan benteng maupun peralatan dengan cepat yang berlangsung siang dan malam.
Ketapel suku Avar dan Slav menghajar tembok benteng yang tebal mencoba mencuil tembok benteng sedikit demi sedikit. Sesekali mereka menambakkan peluru berapi dari ketapelnya melewati tembok benteng menghajar tentara dan rakyat Bizantium.
Beberapa hari setelah serangan di barat Konstantinopel, Khosru II menggerakkan pasukannya dari Syam yaitu dari Antiokia dan Edessa menuju laut mediterania kemudian melayari laut hingga masuk laut marmara untuk masuk ke teluk Konstantinopel hendak menguasai dermaga Konstantinopel. Khosru II berharap pasukan suku Avar dan Slav dapat masuk benteng konstantiopel sehingga angkatan lautnya tidak mendapat gangguan dari pasukan kavaleri dan invanteri Bizantium.
Namun yang terjadi justru sebaliknya dan diluar dugaannya. Mungkin Khosru II tidak mempunyai informasi yang mencukupi tentang kekuatan laut Bizantium yang berasal dari Kartago dan Alexandria yang di bawa oleh Heraclius. Pasukan laut Persia dihadang oleh pasukan laut Bizantium yang berintikan pasukan laut dari Kartago dan Alexandria yang ternyata sangat tangguh. Pasukan Persia di hancurkan. Kurban perang di teluk tersebut digambarkan dengan begitu banyak bangkai kapal dan manusia sehinga teluk tersebut dapat di lalui dengan menginjak bangkai kapal dan manusia. Pasukan Persia dapat dipukul mundur kembali berlayar ke wilayah Syam dalam keadaan jauh menyusut kekuatannya.
Baca Juga:
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-244)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-245)
Setelah itu, Hercalius kemudian menggerakkan secara total tentara konstantinopel untuk melakukan serangan balik pada gabungan pasukan Avar dan Slav. Akhirnya pasukan Avar dan Slav dapat pula dihancurkan kocar-kacir dan dipaksa kembali pulang dengan kekalahan yang cukup besar. Jalan darat menuju Nineveh terbebas dari gangguan pasukan Persia yang sebelumnya telah lebih dahulu pergi meninggalkan Chalcedon menuju Niniveh. Sebagian dari pasukan Konstantinopel di gerakkan menuju Nineveh untuk memperkuat pasukan konstantinopel
yang telah berada di wilayah yang tidak jauh dari Nineveh. Pada tahun 627 M benteng Sasania Persia di Nineveh di kepung dan akhirnya dapat direbut pasukan konstantinopel.
Setelah itu Heraclius menggerakkan pasukannya menuju ibu kota Persia, Ctheciphon. Berita tentang bergeraknya pasukan Konstaninopel mendekati kota, membuat kepanikan para pejabat istana sasania Persia di Cteciphon.
(bersambung …………..)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??
Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??
Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)
Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)
PG Slot Demo ทดลองเล่นสล็อตฟรีOctober 22, 2024 at 6:04 am
… [Trackback]
[…] There you can find 54694 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-246/ […]
sisteme de ventilatie si climatizareNovember 26, 2024 at 12:19 am
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-246/ […]
my dieryDecember 27, 2024 at 11:34 am
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-246/ […]
เช่าห้องเก็บของDecember 29, 2024 at 9:08 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-246/ […]