Oleh : Agus Mualif Rohadi
IX. Nabi Muhammad
Dalam pengejaran tersebut, nabi Muhammad menyaksikan mayat wanita, yang kemudian menanyakannya, yang dijawab oleh kaum muslim bahwa Khalid bin Walid yang membunuhnya. Nabi Muhammad kemudian memanggil Khalid bin Walid dan mengumumkan pelarangan membunuh wanita, anak anak dan budak yang disewa.
Dalam pengejaran tersebut, Rasulullah juga meminta kaum muslim untuk menangkap Bijad yang berasal dari bani Sa’ad bin Bakr. Bijad dan keluarganya termasuk Syaima’ binti al-Harits bin Abdul Uzza berhasil ditangkap. Syaima’ selalu memberontak dengan mengatakan dirinya adalah saudara wanita sesusuan dengan nabi Muhammad dan meminta dihadapkan kepadanya. Kaum muslim tidak percaya sehingga jengkel dengan ulah Syaima’, namun akhirnya dibawa menghadap Rasulullah.
Dihadapan Rasul, Syaima’ mengatakan bahwa dirinya adalah saudari sesusuannya. Ketika nabi Muhammad meminta bukti, kemudian Syaima’ menunjukkan bekas gigitan nabi Muhammad di punggungnya saat Muhammad kecil digendongnya. Ternyata nabi Muhammad mengenali bekas gigitan tersebut. Seketika itu pula nabi Muhammad kemudian menggelar burdahnya untuk tempat duduk Syaima’. Maka terjadilah perbincangan yang penuh haru, dimana masa kecil nabi Muhammad menjadi terkuak dan kemudian ada yang muliskannya.
Nabi Muhammad menawari Syaima’ untuk tinggal bersamanya atau memberikan harta. Syaima’ hanya minta dipulangkan di kampungnya. Nabi Muhammad meluluskan permintaan Syaima dengan memberikannya unta dan budak laki laki yang bernama Makhul dan budak perempuan untuk ikut Syaima’. Kedua budak tersebut kemudian menikah, dan anak keturunannya masih ada hingga kini.
Baca Juga:
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-261)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-262)
Dalam perang Hunain ini, turun wahyu sebagaima Qs at_taubah 25 -26, yang menjelaskan bahwa ketika kaum muslim menjadi sombong karena jumlah pasukan yang besar, sedang sebelumnya pasukan muslim sangat sedikit dibanding musuhnya, namun ternyata jumlah besar tersebut oleh Allah dibuat menjadi tidak berarti sehingga mengalami kekalahan dan kemudian Allah menolong dengan balatentara-Nya yang tidak nampak (malaikat).
Seluruh tawanan dan harta rampasan pada perang Hunain diserahkan kepada Rasulullah, yang penjagaannya diserahkan kepada Mas’ud bin Amr Al-Ghifari, yang semuanya dibawa ke Ji’ranah. Dalam perang Hunain ini, legenda perang suku Hawazin yaitu Duraid meninggal, namun ada beberapa versi dalam kisah tewasnya Duraid yang sudah sangat tua.
48. Perang Tha’if.
Dalam perjalanan ke Thaif, pasukan muslim melalui kawasan Qarn, al-Mualih dan Bahrah ArRugha’ dari Liyyah. Ditempat tempat tersebut, nabi Muhammad berhenti sejenak dan membangun sebuah masjid. Di Bahrah ar-Rugha’ nabi Muhammad sempat membuat keputusan melaksanakan hukuman qisas atas kasus pembunuhan terhadap seorang warga Hudzail bani Laits. Peristiwa ini merupakan hukumam qisas pertama kali.
Nabi Muhammad juga memerintahkan penghancuran sebuah benteng milik Malik bin Auf di Liyyah. Setelah itu nabi Muhammad melanjutkan perjalanan melalui jalan Adh-Dhayqah, yang oleh nabi Muhammad nama jalan tersebut kemudian diganti dengan jalan Al-Yusra. Kemudian melintasi Nakhab, hingga akhirnya sampai disebuah perkebunan milik orang Tsaqif penduduk Thaif. Kebun itu sangat dekat dengan benteng kota, sehingga ada kaum muslim yang terkena panah yang dilepaskan dari benteng. Nabi Muhammad kemudian memerintahkan bergeser agak jauh dari benteng kota. Tempat kaum muslim berkemah untuk mengepung benteng Thaif ini sekarang berdiri masjid Rasulullah di thaif.
Kota Thaif adalah kota yang subur, perkebunannya bukan hanya menghasilkan kurma, namun juga buah-buahan yang lainnya. Bani Tsaqif bertahan di dalam benteng berharap kaum muslim kehabisan logistik, sedang di dalam benteng tersedia cukup banyak persediaan berupa ternak, kebun kurma maupun sayur sayuran yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk yang ada di dalamnya dalam waktu beberapa bulan.
Dalam pengepungan benteng Thaif, kaum muslim baru saja membeli senjata baru. Nabi Muhammad mengutus Urwah bin Mas’ud dan Ghailan bin Salamah untuk membeli dabbabah yaitu senjata seperti tank yang terbuat dari kayu, manjaniq senjata ketapel besar yang dapat melemparkan batu besar, dhabur kulit untuk melapisi kayu untuk dibuat tameng. Manjaniq digunakan untuk menggempur dinding benteng thaif atau menyerang orang diatas benteng atau menjatuhkan batu kedalam benteng.
Ibnu Hisyam berkisah, Rasulullah adalah orang pertama yang melempar batu dengan manjaniq. Sedang dabbabah digunakan membawa orang mendekati benteng untuk melubangi benteng. Orang-orang Tsaqif melawan dabbabah dengan menjatuhkan besi besi panas atau cairan cairan panas, sedang untuk melawan manjaniq tetap mengandalkan hujan panah agar manjaniq tidak terlampau mendekat. Kaum muslim juga mulai merusak perkebunan anggur, kurma dan lainnya untuk menekan mental bani tsaqif. Terdapat kurban dari kedua belah pihak dengan perang seperti itu.
Ibnu Hisyam dan Ibnu Ishaq berkisah, pengepungan berjalan selama tujuh belas malam. Abu Sufyan bin Harb mencoba berinisiatif untuk melakukan perundingan dengan orang-orang tsaqif, namun gagal. Nabi Muhammad bercerita kepada Abu Bakar bahwa dirinya bermimpi diberi mangkuk yang berisi mentega, namun tiba-tiba dipatuk ayam sehingga tumpah semua.
(bersambung …………….)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??

Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??

Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)

Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)





sexy-gold.comDecember 15, 2024 at 9:55 am
… [Trackback]
[…] Here you can find 9348 more Info to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-263/ […]
Bauc ETJanuary 24, 2025 at 3:52 pm
… [Trackback]
[…] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-263/ […]