Oleh Yusuf Blegur
Investasi tak harus menggusur wajah pribumi.
Oligarki tak boleh dibiarkan menghancurkan NKRI.
Rempang seperti ditantang.
Rempang seperti diserang.
Rempang seperti diguncang.
Rempang seperti diganyang.
Rempang bukan sekedar hak atas tanah adat.
Rempang bukan sekedar wilayah yang berdaulat.
Rempang bukan sekedar rakyat yang menggugat.
Rempang bukan sekedar warga negara yang menghadapi keparat.
Rempang tentang membedah Indonesia berdasar cita-cita proklamasi.
Rempang tentang menyelami suasana batin dan keinginan pendiri negeri.
Rempang tentang memahami Panca Sila, UUD 1945 dan NKRI.
Rempang tentang kejujuran merasakan tujuan negara bangsa yang hakiki.
Rempang telah menjadi permainan konspirasi jahat.
Rempang telah menjadi simbol pertarungan yang lemah dan kuat.
Rempang telah menghadap-hadapkan rakyat dengan aparat.
Rempang telah mempertontonkan benturan pejuang maslahat dan penggila mudharat.
Rempang telah berubah menjadi panggung kekuasaan dan kenikmatan oligarki.
Rempang telah berubah menjadi kuburan massal nurani.
Rempang telah berubah menjadi suara kebenaran dan keadilan yang takut bersembunyi.
Rempang sesungguhnya telah menjadi kematian yang sepi dan kehidupan yang mewujud tragedi.
Bersuara dalam sunyi, bergerak dalam diam dan beraksi dengan jiwa.
Dari Kota Patriot Bekasi.
29 Shafar 1445 H/15 September 2023.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perang Dunia III di Ambang Pintu: Dr. Anton Permana Ingatkan Indonesia Belum Siap Menghadapi Guncangan Global

Dr. Anton Permana: 5 Seruan Untuk Presiden Prabowo, Saat Rakyat Mulai Resah dan Hati Mulai Luka

Menyikapi UUD 18/8/1945

Rocky Gerung: 3 Rim Karatan di Kabinet Prabowo

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

Setahun Rezim Prabowo, Perbaikan atau Kerusakan Menahun?

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri

Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global

Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama



No Responses