Ridwan Hisjam Dibalik Goro-Goro Munaslub Golkar (Bag-1): Airlangga Harus Mundur Untuk Menyelamatkan Golkar

Penulis: Budi Puryanto, Pemimpin Redaksi

ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Dewan Pakar Partai Golkar,  Ir HM Ridwan Hisjam dengan tegas menyatakan Airlangga Hartarto harus mundur dari Ketua Umum Partai Golkar

“Terus terang sejak pagi tadi setelah sholat subuh berubah pikiran saya ini, Airlangga harus mundur, untuk menyelamatkan Partai Golkar,” kata Tatok, nama panggilan Ridwan Hisjam, dalam Podcast Akbar Faizal Uncensored, podcast politik paling populer, yang diunggah pada 25 Juli 2023 puku 17.15 WIB.

Tatok mengakui, keputusannya meminta Airlangga untuk mundur, setelah yang bersangkutan diperiksa oleh Kejaksaan Agung selama 12 jam, terkait kasus korupsi CPO.

“Saya pakai ilmu hikmah. Dengan kejadian tadi malam (pemanggilan AH oleh Kejagung),  setelah saya salat subuh ya ya semacam (ilham), temanmu selamatkan, mundur,  menyelamatkan Partai Golkar,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI itu.

Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam dalam acara podcast Akbar Faisal Uncencored

Menurutnya, pemeriksaan selama 12 jam itu tentu bukan sekedar klarifikasi, dan pasti masalahnya tidak sederhana. Karena kalau hanya klarifikasi 2 jam atau paling banyak 3 jam sudah cukup.

“Kasus apa sih sebenarnya yang dikenakan ke Pak Airlangga sampai 12 jam diperiksa itu. Ya kalau untuk klarifikasikan 2 jam 3 jam 2 jam lah paling banyak. Mungkin yang lama 1 jam untuk ngisi macam-macam identitas kan biasa, nama ibu segala, pengalaman. Seperti serius ya, serius,” ungkap anggota DPR lima periode ini.

Yang dikhawatorkan Tatok, pemanggilan seperti itu tidak hanya sekali lalu hilang. Bisa saja minggu ini atau minggu depan diperiksa lagi.

“Bisa dipanggil lagi, bisa-bisa minggu ini, minggu depan, tapi kalau saya sudah bilang harus mundur. Sekali lagi ini, untuk menyelamatkan Partai Golkar,” tegasnya.

Tokoh senior Partai Golkar ini sadar benar bahwa isu korupsi akan membahayakan bagi citra Golkar. Apalagi isu itu menerpa seorang ketua umum.

“Karena opini yang namanya korupsi itu, itu kan musuhnya rakyat,” katanya.

Apalagi, menurutnya, Golkar saat ini dalam posisi terpuruk. Karena dari 14 persen, sekarang menurut hasil survey tinggal 6 persen. Dan itu turun terus dibandingkan perolehan sebelumnya.

Bahkan dalam Pemilu 2004 Golkar bisa memenangkan Pemilu, padahal kondisinya saat itu sangat berat. Karena Golkar mengalami banyak tekanan dan tuntutan untuk dibubarkan.

“Saya akan mengembalikan istilahnya Golkar dalam posisi yang terpuruk seperti ini. Kenapa saya bilang terpuruk, dari 14 persen sekarang 6 persen, turun terus. Kalau dibilang iya nanti waktu Pemilu naik, ya  naiknya naik berapa, naik tetap di di bawah 14 persen,” ungkapnya.

Menegakkan Paradigma Baru

Saat ditanya oleh Akbar Faisal, anda bersikap begini terhadap Airlangga apakah karena anda sakit hati dikalahkan oleh Erlangga dalam Munas?

Ridwan menjelaskan kepentingannya maju sebagai calon Ketua Umum melawan Airlangga adalah untuk menegakkan Paradigma Baru Partai Golkar.

“Enggak saya tidak untuk jadi menang kok oke. Saya menegakkan paradigma baru Partai Golkar yang sudah disepakati zaman Pak Akbar. Menjadi partai modern, partai yang terbuka, oke. Bukan untuk kepentingan saya, kepentingan saya sudah selesai 5 periode,” jelasnya.

Ridawan juga menegaskan bahwa dirinya bukan lagi caleg, karena sudah merasa cukup selama 5 periode menjadi Anggiota DPR. Kepentingannya untuk memenangkan Partai Golkar dalam Pemilu 2024 nanti.

“Saya sekarang bukan Caleg, jadi jangan dianggap saya punya apa namanya kepentingan. Saya ingin Partai Golkar menang 2024 ya,” tegas mantan Ketua DPD Golkar Jawa Timur pada era reformasi itu.

BERSAMBUNG

EDITOR: REYNA

Related Posts