JAKARTA – Politisi senior Partai Golkar Ir. HM. Ridwan Hisyam mengajukan pertanyaan kritis yang menohok terkait pemilihan para pembantu Presiden. Apakah mereka benar-benar diseleksi dengan standar yang ketat, ataukah sekadar hasil kompromi politik tanpa pertimbangan kualitas?
Jika benar sudah diseleksi, pertanyaan berikutnya: Apakah yang terpilih benar-benar seperti “Elang-Elang” Aristoteles?
Tajam penglihatannya: Mampu membaca situasi nasional dan global dengan presisi.
Kuat: Punya kapasitas kerja luar biasa, tidak sekadar simbol tanpa eksekusi nyata.
Berani: Tidak takut mengambil keputusan besar demi kepentingan rakyat, bukan hanya tunduk pada kepentingan elite.
Mampu melihat secara luas: Tidak berpikir sektoral dan sempit, tapi visioner untuk kepentingan jangka panjang.
Jika para pembantu Presiden tidak memenuhi kriteria ini, maka publik berhak bertanya: Apakah bangsa ini sedang dipimpin oleh elang-elang tangguh atau sekadar burung-burung peliharaan yang jinak di dalam sangkar politik?
Silakan simak pandangan B. Wiwoho, seorang saksi sejarah dua zaman, yang mungkin bisa memberikan perspektif lebih tajam.
EDITOR: REYNA
Tags:Related Posts
“Perang” terhadap mafia dan penunjukan strategis: Analisis Selamat Ginting
20 Oktober: Hari yang Mengubah Lintasan Sejarah Indonesia dan Dunia
Vatikan: Percepatan perlombaan persenjataan global membahayakan perdamaian
Hashim Ungkap Prabowo Mau Disogok Orang US$ 1 Miliar (16,5 Triliun), Siapa Pelakunya??
Pembatasan ekspor Mineral Tanah Jarang Picu Ketegangan Baru China-AS
Penggunaan kembali (kemasan) dapat mengurangi emisi hingga 80%, kata pengusaha berkelanjutan Finlandia di Forum Zero Waste
Bongkar Markup Whoosh – Emangnya JW dan LBP Sehebat Apa Kalian
Kinerja Satu Tahun Presiden Prabowo dalam Perspektif Konstitusi
Ketegangan antara Kapolri dan Istana: Dinamika di Balik Penundaan Tim Reformasi Kepolisian
Purbaya vs Luhut: Ketegangan di Balik Kebijakan Fiskal dan Investasi
No Responses