Rihlah Peradaban, Perjalanan Penuh Makna Di Turki Dan Spanyol (Seri-22): Toledo Jatuh ke Tangan Kristen

Tulisan berseri ini diambil dari buku menarik berjudul “Rihlah Peradaban, Perjalanan Penuh Makna di Turki dan Spanyol” yang ditulis oleh Biyanto, Syamsudin, dan Siti Agustini. Ketiganya adalah fungsionaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.

Buku ini mengisahkan perjalanan di Turki dan Spanyol, dua tempat yang penuh dengan memori kejayaan Islam dimasa lalu. Buku ini sangat menarik. Selamat mengikuti serial ini.

Cover buku Rihlah Peradaban: Perjalanan Bermakna di Turki dan Spanyol

SERI-22

Toledo Jatuh ke Tangan Kristen

Setelah pasukan Muslim berhasil menaklukkan Andalusia, termasuk Toledo, maka kota ini menjadi bagian dari kekuasaan Khalifah Ummayah dari tahun 761-857 M. Raja yang paling terkenal dari dinasti ini adalah Abdur Rahman. Kekhalifahan Ummayah ini menguasai Toledo selama kurang lebih tujuh abad. Seiring perjalanan waktu, kota Toledo pun jatuh.

Keruntuhan kerajaan Islam di Toledo ditandai dengan banyaknya pemberontakan. Setelah Raja Abdur Rahman II wafat, banyak pemberontakan terjadi di Toledo selama 20 tahun.

Lukisan Thariq Bin Ziyad dari pertengahan abad ke-19, dilukis oleh Theodor Hosemann (1807- 1875)(ganaislamika.com). Sejarah tentang kota Toledo dan Thariq bin Ziyad tidak bisa dilepaskan dari masuknya Islam di Andalusia, Spanyol.

Pemberontakan terhadap pemerintahan Islam bukan hanya dari pihak lain, yaitu Kristen dan Yahudi, yang mendiami Toledo saat itu. Namun datang dari kaum Muslim sendiri atau dapat dikatakan perang saudara.

Hal ini membuat rapuhnya kekuatan Islam di Toledo. Keadaan ini akhirnya dimanfaatkan oleh kaum Kristen yang selalu berupaya merebut kembali kota Toledo.

Pada 1085, kota Toledo berhasil dikuasai pasukan Kristen di bawah pimpinan Raja Alfonso VI. Kekhalifahan Umayyah tampak sangat kritis. Apalagi sejak kepemimpinan Muslim di Granada dan Sevilla hilang. Kepemimpinan Kristen menjadikan Toledo kembali dalam daerah kekuasaan Kristen.

Selain itu, pada abad ke-13 di bawah pemerintahan Raja Alfonso X, Toledo dijadikan sebagai pusat transmisi intelektual dari peradaban Islam ke peradaban Eropa.

Baca Juga:

• Rihlah Peradaban, Perjalanan Penuh Makna Di Turki Dan Spanyol (Seri-20): Shalat di Masjid Jami’ Granada
• Rihlah Peradaban, Perjalanan Penuh Makna Di Turki Dan Spanyol (Seri-21): Toledo, Kota Pertama yang Jatuh ke Penguasa Kristen

Kerajaan Kristen melakukan transformasi bahasa, dari bahasa Arab ke bahasa Latin terhadap karya-karya ilmuwan Muslim, yaitu dalam bidang matematika, astronomi, kedokteran, botani, dan lain-lain.

Ada tangga eskalator untuk masuk ke kota Toledo yang berada di atas bukit.

Islam Bangun Peradaban di Toledo

Di masa pemerintahan Islam, Toledo dikenal sebagai kota dengan tingkat toleransi kehidupan umat beragama yang tinggi. Umat Islam, Yahudi, dan Kristen dapat hidup berdampingan dengan sangat harmonis. Gereja atau katedral dan sinagog tetap berdiri selain masjid.

Masyarakat Toledo pun berubah menjadi masyarakat yang madani, yaitu masyarakat yang berperadaban tinggi. Peradaban tinggi pada masyarakat Toledo ditandai dengan lahirnya banyak ilmuwan, buku-buku pengetahuan, universitas, tata kota yang teratur, keamanan dan sebagainya.

Selama 373 tahun, peradaban Islam berkembang pesat di Toledo dengan ditandai banyaknya penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan.

Bahkan Toledo juga menjadi pusat ilmuwan pada waktu itu, selain Cordoba, Granada dan Sevilla. Mulai dari ilmu agama, sastra, seni, astronomi sampai dengan bidang ilmu teknik.

Ada al-Zarqali, yang merupakan ahli matematika dan astronomi pada zamannya.

Lalu, al-Waqidi dan al-Tugibi yang ahli di bidang matematika.

Ibnu al-Attar yang ahli dalam bidang ilmu ukur dan Ibnu Hamis yang juga menguasai ilmu astronomi.

Serta Muhammad Ibnu al-Saffar yang berhasil menciptakan Astrolabe (alat navigasi/alat untuk mengamati posisi bintang-bintang zaman dulu) pada tahun 1029 M.

Ulama-ulama besar dalam bidang agama banyak juga yang
muncul dari Toledo saat itu.

Ada Abu Utsman Said bin Abu Hind, Sulaiman bin Masrur, Ibnu al-Qisyari, Yahya bin Tsabit al-Fihri, Muhammad bin Waddah, Ibnu Mas’ud al Tulaithali dan masih banyak lainnya.

Peradaban Islam menjadikan Toledo menjadi kota yang indah, berbudaya, dan penuh dengan ilmu pengetahuan.

Selain itu, Toledo juga mempunyai sebutan kota yang tidak pernah berubah. !

EDITOR: REYNA

Related Posts