Oleh : Salamuddin Daeng
Apakah kebangkrutan BUMN sebuah kesengajaan, sebuah desain sedemikian rupa agar bangkrut berkeping keping, sehingga setiap kepingan bisa dibagikan kepada Oligarki baik melalui penjualan murah secara langsung maupun penjualan lewat pasar saham yang dirontokkan dijatuhkan terlebih dahulu?
Coba Kita Analisis
Semua publik tau bahwa para pengurus negara saat ini, termasuk pengurus BUMN tidak dapat melepaskan kepentingan pribadi mereka dalam jabatannya sebagai pejabat negara. Mereka yang berlatar belakang pengusaha besar, para spekulan kakap, menguasai pemerintahan.. Sebagian lagi adalah orang orang yang ditempatkan oleh para pengusaha kelas kakap untuk menduduki jabatan jabatan penting dalam birokrasi dan perusahaan BUMN. Sebagian lagi yang berlatar beralakng birokrat yang segera setelah itu membangun bisnis basis ekonomi dan bisnisnya.
Dengan kekuasaan di tangan maka dirancanglah belanja negara dan belanja BUMN tanpa studi kelayakan dan tanpa pertimbangan ekonom. Mega proyek dirancang agar dapat mengeluarkan uang negara dan uang BUMN untuk membiayainya. Seluruh mega proyek yang dirancang melalui APBN dan melalui BUMN selanjutnya dikerjakan oleh jaringan bisnis Oligarki dan para pebisnis bisnis yang memiliki keterkaitan dengan kekuasaan.
Negara dan BUMN tidak punya uang untuk membiayai semua mega proyek bernilai ribuan triliun tersebut. Apapagi proyek yang dirancang sebagian besar adalah proyek komersial yang tidak properly. Berbiaya mahal, utilitas kecil, pangsa pasar tidak memadai. Namun semua mega proyek tetap dipaksakan atas nama pembangunan yang definisinya telah direduksi menjadi infrastruktur. Jadi pembangunan adalah infrastruktur dan Infrastruktur adalah pembangunan.
Modal cekak tapi membangun besar besaran. Lalu darimana uangnya. Ya berhutang. BUMN semuanya dipaksa berhutang dalam jumlah yang besar, tidak masuk akal bagi proyek yang sedang direncanakan bahwa utang tersebut akan bisa dibayar dimasa yang akan datang. Sebetulnya tidak memerlukan perhitungan yang jelimet bunga utang BUNM. Sebagian besar tidak mungkin bisa dibayar dalam skala ekonomi saat ini.
Maka dipaksa BUMN menimbun utang demi belanja BUMN yang akan jatuh ke tangan Oligarki kekuasaan. Utang bangun infrastruktur utang lagi bangun lagi. Tidak cukup juga lakukan penyertaan modal oleh pemerintah. Atau janjkan penyertaan modal sehingga BUMN dipercaya pemberi utang, walaupun ujungnya penyertaan modla cuma janji yang tidak bisa direalisasikan.
Apakah mereka tidak tau bahwa BUMN ujungnya akan bangkrut. Tentu saja mereka tau. Karena kebanyakan ahli juga tau. Masyarakat awampun banyak yang tau. Namun itu adalah bagian dari rencana. Sebuah desain besar membangkitkan BUMN untuk selanjutnya aset aset BUMN “dikarungi” dibawa pulang ke rumah untuk warisan anak cucu.
Mana Duluan Bangkrut?
Dua BUMN akan Segera Bangkrut dalam waktu dekat yakni Garuda dan Holding BUMN karya. Garuda dengan utang 100 triliun rupiah, BUMN karya dengan utang 170 triliun rupiah. Bahkan jika semua pesawat dijual dan semua Tol dijual tak mungkin bisa membayar utang utang tersebut.
Kenbangrutan disusul oleh Holding BUMN tambang dengan utang komersial yang besar untuk membeli saham. Setelah itu akan diikuti oleh masalah dalam. Perbankan BUMN dimana utang sebagian BUMN non bank diambil dari bank bank BUMN. Setelah itu kebangkitan akan disusul oleh PLN dengan utang 700 triliun rupiah, lalu setelah itu Telkom dan selanjutnya pertamina sedang diacak dengan sub Holding dalam timbunan utang sekitar 600 triliun rupiah.
Semoga tidak terjadi dan BUMN bisa diselamatkan. Untuk menyelamatkan maka perlu uang yang banyak. Bagaimana mendapatkan uang banyak. Nah lsaya rasa ini pak Jokowi tau uang banyak ada dimana. Beliau sudah teken kok!
EDITOR : REYNA
Related Posts

Menyikapi UUD 18/8/1945

Rocky Gerung: 3 Rim Karatan di Kabinet Prabowo

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

Setahun Rezim Prabowo, Perbaikan atau Kerusakan Menahun?

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri

Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global

Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama

Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan

Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum



my webcamNovember 19, 2024 at 4:04 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/salamuddin-daeng-kebangkrutan-bumn-direncanakan/ […]
click to investigateFebruary 6, 2025 at 4:32 pm
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/salamuddin-daeng-kebangkrutan-bumn-direncanakan/ […]