Oleh: Salamuddin Daeng
Presiden Jokowi Harus Segera Memerintahkan Menghentikan Mega Proyek Bio Disel alias Solar Campur Minyak Goreng
Proyek ini telah merusak Pertamina sebagai perusahaan migas, membuat Pertamina sangat tergantung pada segelintir konglomerat sawit. Sementara Pertamina tidak punya kebun sawit.
Mega proyek ini telah menyedot keuangan pertamina yang terpaksa membeli minyak sawit untuk dicampur dengan solar.
Mega proyek ini telah menyandera APBN untuk mensubsidi para Konglomerat sawit dalam jumlah yang sangat besar.
Program ini juga telah menyedot keuangan negara dari iuran sawit kembali kepada perusahaan para konglomerat.
Mega proyek ini telah menyandera Pertamina karena harus membeli minyak sawit dengan sangat mahal.
Harga minyak sawit sekarang mencapai 5200 ringgit per ton. Sebanyak 10 juta ton minyak sawit untuk mencampur solar harus dibeli Pertamina dengan sangat mahal. Bisa mencapai 170 triliun rupiah lebih.
Mega proyek ini telah merugikan Pertamina karena harus membeli bahan baku pencampur solar yang berasal dari sawit tersebut dengan harga mahal, tidak sebanding dengan harga jual biodisel Pertamina.
Harga seliter minyak sawit sekarang bisa 17 ribu rupiah. Berapa harga solar?
Mega proyek ini telah memaksa Pertamina membongkar memodifikasi kilang kilang mereka. Banyak pendapat menyebutkan bahwa itu adalah hal yang membahayakan dan harus dievaluasi. Padahal sudah empat kilang Pertamina meledak dalam 2 tahun terakhir.
Mega proyek ini telah merusak stabilitas harga bahan pangan yakni minyak goreng karena harus bersaing dengan bahan bakar minyak kendaraan bermotor.
Ini adalah persaingan antara BBM kendaraan bermotor dengan BBT atau bahan bakar tenggorokan. Semoga paham.
Presiden Jokowi harus memerintahkan menghentikan mega proyek ini karena jelas bukan merupakan bagian dari usaha transisi energi kepada energi terbaharukan.
Proyek ini hanya akan meningkatkan sentimen global terhadap Indonesia sebagai pelaku utama deforestasi atau penggundulan hutan.
Uni Eropa sudah secara jelas menyatakan bahwa Solarisasi Sawit bukan merupakan agenda perubahan iklim atau climate change.
Sehingga ini sama sekali bukan prestasi Jokowi sebagai Pimpinan G20 dengan mandat utama mengatasi perubahan iklim.
EDITOR: REYNA
Tags:Related Posts
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Quo Vadis Kampus Era Prabowo
Habib Umar Alhamid: Prabowo Berhasil Menyakinkan Dunia untuk Perdamaian Palestina
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Kelemahan Jokowi
coupon codesOctober 26, 2024 at 2:06 am
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/salamuddin-daeng-presiden-jokowi-harus-segera-hentikan-mega-proyek-solar-campur-minyak-goreng/ […]