Oleh: Isa Ansori, Kolumnis
16 Oktober 2022 merupakan hari terakhir Anies berkantor di balai kota yang terletak di wilayah Jalan Merdeka Selatan. Selama 5 tahun, Anies meneguhkan komitmen politiknya. Balai kota menjadi saksi pemenuhan janji politik Anies terhadap masyarakat Jakarta.
Satu persatu janji yang pernah beliau ucapkan kepada masyarakat Jakarta, dia tunaikan. Maka tidak heran, kepergian Anies dari balai kota di Jalan Merdeka Selatan banyak ditangisi warganya, bahkan tak sedikit yang akan mengantarkan dan menjemputnya di istana Merdeka Selatan.
Wind of change, begitu bunyi tembang lawas yang dilakukan oleh group legendaris dari Inggris, Scorpions kelompok musik hard rock dari Hannover, Niedersachsen, Jerman. Dalam salah satu bait liriknya mengatakan :
Take me to the magic of the moment
On a glory night
Where the children of tomorrow share their dreams
With you and me
Take me to the magic of the moment
On a glory night
Where the children of tomorrow dream away
In the wind of change.
Nampaknya sang vokalis ingin mengajak kita semua merenungi berapa kuatnya Moskow saat itu, betapa kuatnya tembok Berlin, toh semua tak ada yang abadi, pada akhirnya runtuh juga oleh desakan perubahan yang diharapkan rakyat.
Sudahi memecah belah anak bangsa karena ambisi kekuasaan dengan narasi narasi bohong dan menyesatkan. Jangan melawan kehendak alam dan kehendak rakyat, karena kebenaran akan menemukan jalannya sendiri. Itulah angin perubahan.
Lirik lagu itu serasa mengingatkan kita pada situasi politik hari ini, situasi yang penuh dengan ketidakpastian, keadilan susah didapatkan, aparat yang seharusnya melindungi justru menjadi mesin pembunuh, aparat yang seharusnya menjadi garda penegakan hukum justru menjadi pelindung para pelanggar hukum.
Purna tugas Anies dari Jalan Merdeka Selatan, sepertinya menjadi titik awal kencangnya bertiup angin perubahan. Tak kurang dari puluhan ribu bahkan mungkin ratusan ribu, para pendukung dan relawan Anies akan berkumpul di Balai Kota untuk menjemput dan mengantarkan Anies menuju rumah perjuangan dan rumah perubahan.
Sementara itu diluar Jakarta, Berbagai acara dan aksi dilakukan oleh seluruh relawan Anies diseluruh Indonesia bertepatan dengan hari dimana Anies meninggalkan balai kota.
Teriakan “Anies Presiden” Sepertinya menjadi gaung perubahan yang diharapkan. Spanduk dan baliho serta karangan bunga sudah disiapkan sebagai ucapan Terima kasih dan rasa syukur yang mendalam atas apa yang telah dilakukan oleh Anies terhadap rakyat Jakarta.
Anies presiden adalah angin perubahan, siapakah yang akan membendung dan bisa membendung? Tentu para oligarki, pejabat istana jahat dan para predator politik akan berusaha menjegalnya. Tapi bisakah? Tak ada yang akan bisa menghadapi kehendak rakyat dan kehendak alam. Ini persoalan hati nurani yang tak bisa dibohongi.
Suara rakyat, suara Tuhan sepertinya akan segera menjadi kenyataan. Maka bila adzan telah dikumandangkan, deklarasi dan dukungan kepada Anies telah digaungkan, segeralah menata sof dan masuk barisannya, karena bersama Anieslah, Indonesia akan menjadi lebih baik, adil dan mensejahterakan. Perjuangan membangun jalan bermartabat dan kesejahteraan anak anak cucu kita kelak.
Meminjam istilah Weber bahwa perubahan sosial berkaitan erat dengan perkembangan rasionalitas masyarakat. Bentuk rasionalitas itu meliputi “mean” ( alat) yang menjadi sasaran utama dan “ends” ( tujuan) yang meliputi aspek kultural. Sehingga hanya dengan rasionalitas yang ada pada seperangkat ( pikiran) yang dimiliki dan kebudayaan yang mendukungnya, maka orang akan bergerak menuju perubahan ke arah yang lebih baik.
Sejatinya berjuang dalam barisan Anies adalah berjuang untuk perubahan Indonesia yang lebih baik. Perjuangan ini adalah perjuangan menggunakan akal sehat.
Sejarah penaklukan Mekkah oleh pasukan Nabi yang menunggu selama 10 tahun dengan kesabaran dan akal sehat, nampaknya akan menjadi kenyataan bagi Anies, menuju istana Merdeka. Masuknya Anies ke dalam gerbang istana Merdeka adalah sebuah jalan perdaban membangun Indonesia untuk kita dan anak cucu kita kelak.
Semoga Allah memberkahi dan memudahkan.
Surabaya, 16 Oktober 2022
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
free tokens live camsNovember 11, 2024 at 1:22 pm
… [Trackback]
[…] Here you can find 23818 more Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sampai-jumpa-di-istana-merdeka/ […]
sex loạn luânNovember 13, 2024 at 5:12 am
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sampai-jumpa-di-istana-merdeka/ […]
altogelDecember 3, 2024 at 10:27 pm
… [Trackback]
[…] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sampai-jumpa-di-istana-merdeka/ […]