Serangan Israel hancurkan 79% masjid dan 3 gereja di Gaza

Serangan Israel hancurkan 79% masjid dan 3 gereja di Gaza
Banyak Masjid hancur selama serangan Israel di Gaza

Kementerian Wakaf Gaza kecam penargetan situs keagamaan sebagai pelanggaran hukum internasional

GAZA, Palestina – Israel telah menghancurkan 79% masjid di Jalur Gaza dan merobohkan tiga gereja, kata juru bicara Kementerian Wakaf daerah kantong itu kepada Anadolu.

Ikrami Al-Mudallal mengatakan pasukan Israel juga telah membunuh 255 ulama dan imam yang berafiliasi dengan kementerian itu dan menahan 26 lainnya.

“Penargetan masjid dan tempat ibadah oleh pasukan pendudukan jelas merupakan pelanggaran terhadap semua kesucian, hukum internasional, dan hukum hak asasi manusia,” katanya.

Tentara Israel juga telah menargetkan 32 dari 60 pemakaman di Gaza, menghancurkan 14 pemakaman dan merusak sebagian 18 pemakaman, Al-Mudallal menambahkan.

Situs bersejarah hancur

Selama berabad-abad, Gaza telah menjadi gerbang antara Asia dan Afrika, rumah bagi beragam sejarah peradaban, budaya, dan agama.

Sejak Israel melancarkan serangannya pada 7 Oktober 2023, banyak masjid, kuil, dan gereja bersejarah di daerah kantong itu telah hancur menjadi puing-puing.

Di antaranya adalah Masjid Agung Omari, masjid terbesar dan tertua di Gaza. Menara masjid berusia 1.400 tahun itu hancur, dan sebagian bangunannya rusak parah.

Masjid lain yang rusak dalam serangan itu termasuk Masjid Sayed al-Hashim dan Masjid Katib al-Wilaya.

Gereja-gereja juga menjadi sasaran. Gereja Saint Porphyrius, gereja tertua di Gaza dan tertua ketiga di dunia, mengalami kerusakan, seperti halnya Gereja Keluarga Kudus.

Gereja Baptis Ahli, yang terletak di dalam Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, juga terkena dampak. Serangan Israel terhadap rumah sakit dan gereja pada 17 Oktober menewaskan sekitar 500 orang.

Perang yang sedang berlangsung, kesepakatan gencatan senjata

Pada 19 Januari, gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel mulai berlaku, yang awalnya ditetapkan selama 42 hari, dengan negosiasi yang terus berlanjut untuk tahap-tahap berikutnya. Kesepakatan tersebut dimediasi oleh Mesir dan Qatar, dengan dukungan AS.

Sejak 7 Oktober, perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 47.400 warga Palestina — kebanyakan wanita dan anak-anak — dan melukai lebih dari 111.000 orang. Lebih dari 11.000 orang masih hilang.

Perang tersebut telah memicu salah satu bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern, dengan kehancuran dan kelaparan yang meluas yang merenggut banyak nyawa, terutama di kalangan anak-anak dan orang tua.

Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K