Setelah Diperkosa Ayah Kandungnya Sendiri, Gadis 14 Tahun Diduga Diperkosa Ramai-Ramai Oleh 8 Rekan Ayahnya

Setelah Diperkosa Ayah Kandungnya Sendiri, Gadis 14 Tahun Diduga Diperkosa Ramai-Ramai Oleh 8 Rekan Ayahnya
Korlap Aksi Jeannie Latumahina bersama para aktivis lainnya saat menyampaikan aspirasinya di depan Kantor DPRD Kabupaten Kediri.

ZONASATUNEWS.COM, KEDIRI– Sejumlah aktivis relawan perempuan dan anak beserta gabungan LSM Kediri Raya melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor DPRD Kabupaten Kediri dan Polres Kediri, Rabu (23/2/2022).kemarin.

Mereka menuntut dugaan kasus perkosaan anak di bawah umur di Kecamatan Puncu diusut tuntas.

Menurut Jeannie Latumahina, korlap aksi, korban adalah siswi sebuah sekolah swasta di Kecamatan Puncu. Gadis yang masih 14 tahun itu diduga diperkosa oleh 9 orang pelaku yang notabene teman dari ayah kandung korban.

Unjukrasa aktivis Kediri di depan Kantor DPRD Kabupaten Kediri, meminta segera diusut tuntas kasus perkosaan anak dibawah umur

“Kejadiannya berlangsung tanggal 27 Desember 2021 sekitar pukul 10:15 WIB di rumah SN, kemudian berlanjut di pos siskamling pada pukul 18:15 WIB,” ujarnya saat berorasi di depan kantor DPRD, Rabu (23/2).

Ia mengungkapkan, tindak perkosaan itu memang dilakukan di sejumlah tempat. Saat di pos siskamling, korban diperkosa oleh 3 pelaku. Kemudian berlanjut lagi di lokasi Alas Simpenan Desa Manggis, Kecamatan Puncu, pada pukul 22:05 WIB di hari yang sama, dengan 2 pelaku yang berbeda.

Setelah melakukan aksinya, para pelaku meninggalkan korban di Alas Simpenan, hingga baru keesokan harinya korban ditemukan oleh salah seorang warga. “Korban kemudian dibawa pulang dan diturunkan di sebelah timur rumah Ketua RT,” ungkap Jeannie.

“Dua hari setelah kejadian itu, ada tetangga yang mengetahui dan seketika membawa korban ke RSUD Kabupaten Kediri di Pare bersama dengan bapak kandung korban pada 29 Desember 2021. Dari RSUD Pare, kemudian disarankan untuk segera ke Polres Kediri dan oleh pihak kepolisian diantar ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum. Saat ini hasilnya (visum) beserta barang bukti telah berada di Polres Kediri,” paparnya.

Korlap Aksi Jeannie Latumahina bersama para aktivis lainnya saat menyampaikan aspirasinya di depan Kantor DPRD Kabupaten Kediri.

Selaku pendamping korban perkosaan anak di bawah umur, Jeannie menegaskan akan terus mengawal penyelesaian perkara ini dengan seadil-adilnya. Apalagi, kondisi korban dalam keadaan trauma dan sangat memprihatinkan.

“Kami selaku pendamping daripada korban, dengan segala hormat memohon kepada pihak Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak, untuk dapat segera membantu menangani kasus ini,” ungkapnya..

Sementara Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha, yang menemui massa mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap ayah kandung korban (salah satu pelaku) pemerkosaan dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan.

“Saat ini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Kediri,” ujarnya, Rabu (23/2).

Korlap Aksi Jeannie Latumahina bersama para aktivis lainnya saat menyampaikan aspirasinya di depan Kantor DPRD Kabupaten Kediri.

Rizkika memaparkan jika korban sehari-harinya tinggal bertiga bersama adiknya dan pelaku. “Ibunya jadi TKW (tenaga kerja wanita) di luar negeri,” terangnya.

Korban saat ini dititipkan di Shelter UPTD PPA Kediri untuk pendampingan sembari menunggu penanganan kasus. “Korban alami trauma dan sudah dalam pendampingan oleh berbagai pihak,” ungkapnya.

Tersangka bakal dijerat dengan pasal 81 ayat 1 Jo 76 D jo pasal 81 ayat 2 Jo 81 ayat 3 subsider pasal 82 ayat 1 jo 76 E Jo pasal 82 Ayat 2 UURI Nomor 17 Th 2016.

“Untuk ancaman hukumannya mencapai 15 tahun penjara,” pungkasnya. 

Polisi hanya akui 1 orang pelaku

Salah satu aktivis yang ikut unjukrasa, Tjetjep Muhammad Yasien mengatakan, dari hasil informasi rekan – rekan pegiat didapatkan informasi dugaan pelaku ada lebih dari 1 satu orang. Sementara dari Polisi menyatakan hanya 1 orang.

“Dari keterangan Kasatreskrim ayah korban yang sekarang ditetapkan tersangka tunggal sudah melakukan pemerkosaan kepada korban dari tahun 2020 dengan mengancam dan mengikat korban,” kata Tjetjep kepada zonasatunews.com, Rabu (23/2/2022).

Yang menjadi pertanyaan, kata Tjetjep, kalau korban sudah berulang-ulang diperkosa ayah kandungnya, kenapa trauma beratnya terjadi atas kejadian bulan Desember 2021?

“Ada apa korban saat ini begitu trauma berat padahal dalam pemerkosaan yang dilakukan bapaknya sebelumnya, maaf, pasti ada traumanya, namun kenapa baru trauma berat karena pemerkosaan bapaknya di bulan Desember 2021?” tanya Tjetjep.

Tjetjep menambahkan, rasanya tidak dapat dipercaya kalau hanya ayah yang memperkosa membuat korban trauma berat.

“Sejujurnya saya lebih percaya dari trauma beratnya korban patut diduga karena faktor lain yang sangat mungkin korban diperkosa lebih dari 1 orang yang bisa jadi seperti info yang saya terima benar adanyq kemungkinan terduga pelaku pemerkosa korban ada 9 orang,” tegasnya.

EDITOR: REYNA

 

Last Day Views: 26,55 K

3 Responses

  1. promo codeOctober 26, 2024 at 2:36 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/nusantara/setelah-diperkosa-ayah-kandungnya-sendiri-gadis-14-tahun-diduga-diperkosa-ramai-ramai-oleh-8-rekan-ayahnya/ […]

  2. cam coinsDecember 15, 2024 at 4:54 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 39867 more Info on that Topic: zonasatunews.com/nusantara/setelah-diperkosa-ayah-kandungnya-sendiri-gadis-14-tahun-diduga-diperkosa-ramai-ramai-oleh-8-rekan-ayahnya/ […]

  3. live showsJanuary 18, 2025 at 5:58 am

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/nusantara/setelah-diperkosa-ayah-kandungnya-sendiri-gadis-14-tahun-diduga-diperkosa-ramai-ramai-oleh-8-rekan-ayahnya/ […]

Leave a Reply