Oleh: Isa Ansori
Kolumnis, Sekarang sedang menjahit tenun kebangsaan Indonesia
Anies memang bukan kader partai politik, tapi kiprah Anies mampu menarik partai politik untuk meminangnya menjadi calon presiden.
Pernyataan Anies ketika diwawancarai oleh media internasional Reuters di Singapura bahwa dia siap untuk maju menjadi salah satu calon presiden bukanlah pernyataan basa basi, ini menunjukkan bahwa Anies serius dan yakin bahwa akan mendapatkan tiket capres dari parpol.
Apa yang disampaikan oleh Anies bukan tidak mungkin bahwa Anies sudah mendapatkan garansi dari partai politik untuk maju menjadi capres 2024. Kita tahu bahwa Anies bukanlah orang yang suka mengumbar janji tanpa bukti, Anies dalam menyampaikan pernyataan selalu hati – hati dan terukur.
Pernyataan kesiapan Anies menjadi capres sejatinya sudah jauh jauh hari disampaikan ketika berbicara dihadapan kader PPP di Jakarta, bahwa meski dia akan berhenti dari Gubernur Jakarta, Anies menegaskan akan berjumpa lagi dalam tugas yang lebih besar.
Pernyataan lebih tegas Anies sampaikan ketika diwawancarai oleh Reuters di Singapura yang menyatakan siap menjadi calon presiden di 2024.
Pernyataan Anies yang begitu tegas di Singapura kepada Reuters berbanding terbalik ketika diwawancarai media dalam negeri. Tentu saja ini bukan dengan maksud. Anies adalah orang paham momentum dan terukur. Bagi Anies pernyataan kesiapannya sebagai capres kepada Reuters dan tempatnya di Singapura adalah upaya pengiriman pesan kepada dunia internasional bahwa Anies siap bekerja sama dengan dunia internasional kelak bila dia menjadi presiden Indonesia. Anies ingin menggalang dukungan internasional yang selama ini sudah dia dapatkan. Bagi Anies dukungan dari dalam negeri sudah dibuktikan dengan banyaknya relawan dan elemen masyarakat yang mendukung Anies.
Sinyal Anies menjadi calon kuat presiden dilakukan oleh partai Nasdem yang dalam Kongres Nasionalnya di Jakarta menyatakan tiga calon kandidat presiden yang mendapatkan dukungan dari Partai Nasdem, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa.
Gayung bersambut setelah itu dukungan terhadap Anies mengalir dari PKS dan Partai Demokrat. Dukungan itu ditunjukkan dengan berlangsungnya silaturahmi PKS dan Partai Demokrat ke Partai Nasdem. Kalau bukan Anies yang menjadi daya tarik lalu siapa lagi? Ganjar tentu tidak mungkin, Andika Perkasa juga agak sulit, karena elektabilitasnya belum seperti Anies dan Ganjar.
Konsistensi Anies dalam posisi tiga besar ditambah lagi Anies bukanlah kader suatu partai, menjadikan Anies sebagai titik temu berbagai kepentingan partai. Sehingga inilah yang sangat memungkinkan Anies mendapatkan dukungan dari beberapa partai.
Hal lain yang memungkinkan Anies mendapatkan dukungan dari partai – partai politik adalah kerja kerja Anies yang sangat terukur dan terbukti. Selama lima tahun memimpin Jakarta, Anies mampu membuktikan dirinya sebagai pemimpin berkelas, pemimpin yang mampu mewujudkan janji janji politiknya dan mampu membangun kepercayaan dan harapan masyarakat.
Fakta lain yang memungkinkan Anies akan mendapatkan tiket capres adalah dukungan dari konstituen partai yang begitu kuat. ada tiga partai politik yang dipastikan terdepan mendukung Anies, yakni PKS, Partai NasDem dan Partai Demokrat. Tiga partai ini sejauh ini terlihat sangat baik ke Anies, terutama Partai NasDem dan PKS. Selain itu, posisi Demokrat yang berada di luar koalisi Pemerintah menjadikan peluang besar untuk mengusung Anies Baswedan.
Menjamurnya dukungan relawan terhadap Anies Baswedan diberbagai pelosok daerah dan sambutan ribuan warga Jakarta ketika Anies menghadiri sidang paripurna pemberhentian sebagai Gubernur DKI Jakarta, tentu menjadi penanda bahwa Anies harus menjadi pilihan.
Hal lain yang semakin memperkuat posisi tawar Anies adalah yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia Michael Victor Sianipar sebagaimana dirilis tempo.co, yang mengatakan Gubernur DKI Jakarta tersebut perlu dinilai secara objektif.
“Benar katakan benar, salah katakan salah. Untuk mengevaluasi seseorang layak jadi capres atau tidak, kita tidak boleh hanya mengandalkan sentimen dan emosional semata, harus ada obyektifitas dan kita harus cari yang terbaik dari yang ada,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Ahad, 18 September 2022.
Untuk Anies Baswedan, kata Michael, perlu ditunggu momennya apakah dapat tiket menjadi calon presiden atau tidak. Secara objektif, Michael menilai Eks Menteri Pendidikan itu punya potensi menjadi calon RI 1 setelah memimpin Jakarta selama lima tahun.
“Tapi sebagai Gubernur Jakarta yang sudah menuntaskan lima tahun masa jabatan, secara objektif beliau memang punya peluang sebagai calon presiden. Kita tunggu semua calon yang potensial untuk mendeklarasikan diri atas keinginannya, dan harus kita kritisi visi, kapasitas, dan rekam jejaknya secara adil dan objektif,” ujarnya.
Penguat lain yang menyebabkan Anies akan mendapatkan tiket capres adalah pernyataan Kamaruddin Simanjuntak, Pengacara Bharada J dalam kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Ferdi Sambo. Beliau merasa kecewa dengan kepolisian yang lambat dan juga kepada Presiden Jokowi.
Kamaruddin berpesan salah satu cara kita memperbaiki kondisi bangsa adalah dengan memilih pemimpin yang baik di 2024.
“Jadi saya hanya mengatakan kita harus selamatkan Indonesia ini melalui suatu tindakan yang tepat yaitu pada tahun 2024 pilihlah pemimpin yang baik yang bertanggung jawab supaya Indonesia ini kita benahi bersama,” tuturnya.
“Kemudian sebenarnya kalau saya perhatikan lebih banyak orang baik di negara Indonesia ini tetapi tidak peduli. Terbukti ketika saya ke daerah dari anak-anak sampai dewasa, baik yang tidak berkerudung sampai yang berkerudung semua tak ada malu-malu memeluk saya, memeluk dan mengatakan terimakasih. Artinya mereka rindu indonesia ini negara yang baik tetapi kita kurang kompak untuk memeperbaiki megara ini oleh karena itu kita harus kompak,” ucapnya.
Anies adalah antitesa dari kepemimpinan Jokowi, tentu saja stigma Anies sebagai pemimpin antitesa akan menjadikan elektabilitas parpol yang mendukung Anies meraih keuntungan Anies Effect.
Anies sekarang bukan lagi hanya individu yang layak menjadi capres, Anies sudah menjadi lembaga capres itu sendiri, sehingga keberadaan Anies saat ini akan menjadi perekat kepentingan semua partai dan rakyat yang punya keinginan perubahan dan memperbaiki kondisi bangsa.
Fakta – fakta inilah yang sangat memungkinkan Anies mendapatkan tiket sebagai capres. Bagi kita rakyat dan relawan, hanya bisa berkata dan berharap silahkan wakilnya siapa saja, yang penting Anies presidennya. Karena realitas penentuan presiden dan wakil presiden ada ditangan partai politik.
Surabaya, 19 September 2022
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perang Dunia III di Ambang Pintu: Dr. Anton Permana Ingatkan Indonesia Belum Siap Menghadapi Guncangan Global

Dr. Anton Permana: 5 Seruan Untuk Presiden Prabowo, Saat Rakyat Mulai Resah dan Hati Mulai Luka

Menyikapi UUD 18/8/1945

Rocky Gerung: 3 Rim Karatan di Kabinet Prabowo

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

Setahun Rezim Prabowo, Perbaikan atau Kerusakan Menahun?

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri

Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global

Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama



hit789October 20, 2024 at 7:32 am
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sinyal-anies-kantongi-tiket-capres-2024/ […]
let's chatOctober 25, 2024 at 6:14 pm
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sinyal-anies-kantongi-tiket-capres-2024/ […]
pgslotJanuary 24, 2025 at 5:49 pm
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sinyal-anies-kantongi-tiket-capres-2024/ […]
weed budapest telegram 2025January 31, 2025 at 6:54 pm
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sinyal-anies-kantongi-tiket-capres-2024/ […]