JAKARTA – Panglima Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid menyebutkan ribut soal berapa jumlah menteri (kabinet -red) pemerintahan Prabowo terus menjadi pembicaraan banyak kalangan. Pasalnya, ada yang bilang bakal banyak dan gemuk karena akan menampung semua partai pendukungnya masuk dalam kabinet dalam pemerintahannya.
“Saya katakan soal menteri Prabowo (kabinet Prabowo) mau berapapun tergantung Prabowo, mau sepuluh, seratus, bahkan seribu menteripun silakan saja. Yang terpenting pemerintahan Prabowo bisa membuat rakyat sejahtera dan makmur, serta dapat berperan sebagai negara dan bangsa maju di Asia dan dunia tanpa membebani negara dan rakyat dengan hutang yang diluar nalar,” ujar Habib Umar Alhamid kepada wartawan, Sabtu (18/5/2024).
Menurutnya, persoalan menteri dan kabinet kenapa harus diributin apa maunya dan apa juga masalahnya kok jadi ribet. Makan siang gratis juga kalau mau di masalahkan akan bermasalah.
“Sebetulnya semua bisa jadi masalah kalau belum dijalankan. Untuk itu, serahkan saja kepada pengambil keputusan dan kewenangan yakni Pak Prabowo,” tutur Habib Umar.
Dikatakan Habib Umar, seharusnya yang mesti kita tunggu adalah soal bagaimana nanti pemerintahan prabowo membuat kejutan yang bisa bikin rakyat Indonesia sejahtera , senang serta bahagia.
“Sebaiknya mari kita berdoa agar semuanya berjalan dengan baik sesuai jadwal hingga pelantikan Presiden ke- 8 Bapak Prabowo dan wakilnya Bapak Gibran ” katanya.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Buzzer Tikus Mewarnai Kabinet Merah Putih
Berstatus Bebas Bersyarat, Ahli Hukum: Terhukum Tidak Dapat Menjadi Calon Perangkat Desa
Purbaya Berdaya Menggempur Tipu Daya dan Politik Sandera
Tokoh Yahudi desak PBB dan para pemimpin dunia untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel atas tindakannya di Gaza
Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik
Muhammad Chirzin: Predator
Dana Pemerintah Mengendap Rp234 Triliun, Mintarsih: Kejiwaan Masyarakat Pasti Terdampak
Tawaran Tinbergen Rule LBP Mental
Revolusi Sistem Keuangan Presiden Prabowo
Pancasila Sebagai Sumber Moral dan Spiritual Bangsa
No Responses