Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini.
Novel “Bersujud Ditas Bara” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.
Karya: Muhammad Najib
Dubes RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO
SERI-32
Berbeda dengan Imam Segoro, saat Mujahid diadili tidak ada wartawan asing yang meliput. Hanya beberapa wartawan lokal yang hadir. Pengamanan juga tidak ketat. Tidak banyak pengunjung yang hadir, kecuali Nu Jannah yang diapit oleh kedua mertuanya. Saat Mujahid digiring masuk dan duduk di kursi terdakwa, Ia berusaha menghindar dari tatapan istri dan kedua orangtuanya, berpura-pura tak melihat Mereka. Walaupun Ia tahu Mereka bertiga ada di ruang sidang itu.
Setelah memastikan terdakwa dalam keadaan sehat, Hakim lalu membacakan dakwaannya yang panjang lebar. Akhirnya hukuman dua puluh tahun dijatuhkan pada Mujahid. Palu diketukkan tiga kali. Mendengar keputusan itu, Mujahid yang selama proses pengadilan tampak tegar, tiba-tiba tertunduk lemas.
Mungkinkah Aku akan mengawinkan Anakku Ira saat Aku masih di penjara? Adakah pemuda akan mau menyuntingnya? Apakah Nur setia menungguku dalam waktu yang begitu panjang? Pikirannya terus bergerak menerawang ke mana-mana, sampai dua tangan kekar menyadarkannya kemudian membawanya meninggalkan ruangan.
Tidak! katanya dalam hati. Aku tidak boleh lemah dan tidak boleh tampak lemah, agar teman-temanku yang sedang berjihad terus melanjutkan perjuangan ini. Aku tidak boleh menyesal, karena hal itu hanya akan mengurangi nilai perjuanganku dan mengurangi kadar ketulusanku. Aku harus tetap yakin, janji Allah pasti. Aku titipkan istri dan anak-anakku, ya Allah…! bibirnya tiba-tiba bergerak-gerak tanpa suara.

Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah
Ketika langkahnya mendekati pintu keluar, Ia berhenti sejenak. Digerakkannya pandangannya ke arah sang istri dan kedua orangtuanya. Ditatapnya wajah-wajah Mereka tanpa berkedip. Cara pandang yang sama sekali berbeda dengan biasanya. Sebuah ekspresi seolah-olah Ia berkata, “tegarlah, bertahanlah ! Allah pasti akan memandu dan menolong kalian!”. Dengan senyum getir yang dipaksakan Ia kemudian meninggalkan Mereka bertiga yang masih terpaku di kursinya masing-masing.
Mujahid lalu diantar masuk ke mobil tahanan. la duduk sendiri di bangku kayu dalam ruangan yang panas dan pengap dengan sedikit udara. Wajah istri dan anakanaknya terus muncul, seolah-olah tidak rela melepasnya. Mujahid terus berjuang untuk mengatasi masalah ini dengan membaca ayat-ayat Al-Quran yang berbicara masalah pengorbanan para syuhada yang tidak sia-sia di mata Sang Khalik. Ia kemudian teringat pepatah Syaikh Salman Fahd Audah, “jika bukan karena nyala api yang membakarnya, aroma harum kayu gahru takkan ada yang tahu”.
Pepatah ini dilantunkannya berulang-ulang dalam irama nasyid yang digubahnya sendiri. Ia terus bernyanyi walau suaranya parau. Kerisauannya secara perlahanlahan mereda, dan keyakinannya pulih kembali. “Insya Allah ada hikmah di balik semua ini, khususnya bagi diriku sendiri, istriku, dan anak-anakku di kemudian hari”, katanya dengan tegas sambil mengepalkan tangannya. Sementara air matanya yang hangat terus membasahi pipinya.
Baca Juga:
- Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-30): Penangkapan Ustaz Za’far
- Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-31): Mengadili Ulama
Saat wajah Mujahid sudah hilang dari pandangan, barulah tangis Nur Jannah meledak. la berusaha menahannya dengan cara menunduk sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
“Sabarlah, Nak…”, kata Bu Bisri sambil memeluk tubuhnya.
“Masih ada Kami yang akan mendampingimu…!”, sambung Ayah mertuanya sambil memegang bagian kepala Anak menantunya yang berkerudung hitam siang itu. Mereka berdua lalu memapah Nur Jannah yang berjalan lunglai meninggalkan Kantor Pengadilan.
Nur melangkah tertatih antara sadar dan tidak. Air matanya terus mengucur deras membasahi kerudung hitam yang dikenakannya. Dunia terasa gelap dan berputar. Suaranya terdengar lirih. Bibirnya terus berbicara dengan suara yang tidak jelas. “Ya Allah, Aku ini perempuan lemah. Sungguh berat ujian yang Engkau berikan. Aku tidak punya pilihan kecuali harus menjalaninya. Walaupun sulit Aku akan coba tapaki jalan panjang yang gelap ini. Berilah Aku kesabaran! Berilah Aku ketabahan. Lindungilah Suami dan anak-anakku! Karena hanya kepada-Mulah kami bIsya mengadu dan memohon”.
Nur Jannah terus berdoa sambil melangkah dengan lunglai menjauhi pintu pengadilan sembari memasuki perjalanan panjang yang tak pasti.
(Bersambung…..)
EDITOR: REYNA
Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:
Judul Novel: Di Beranda Istana Alhambra https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ Judul Novel: Safari https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ Judul Novel: Bersujud Diatas Bara https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ
Related Posts

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik

Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana

Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata

Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi

Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi

Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana

Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja

Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana




Miel de Jujubier du YémenSeptember 22, 2023 at 5:16 am
… [Trackback]
[…] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-32-vonis-20-tahun/ […]
superkaya88November 18, 2023 at 3:57 pm
… [Trackback]
[…] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-32-vonis-20-tahun/ […]
fiwfansApril 12, 2024 at 5:59 am
… [Trackback]
[…] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-32-vonis-20-tahun/ […]
visit the siteMay 23, 2024 at 2:58 pm
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-32-vonis-20-tahun/ […]
Dark netJune 19, 2024 at 10:27 pm
… [Trackback]
[…] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-32-vonis-20-tahun/ […]
ทรรศนะบอลJuly 2, 2024 at 7:03 am
… [Trackback]
[…] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-32-vonis-20-tahun/ […]
บุหรี่นอกAugust 3, 2024 at 7:04 am
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-32-vonis-20-tahun/ […]
barber prahranSeptember 8, 2024 at 5:48 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-32-vonis-20-tahun/ […]
pgslot168December 25, 2024 at 11:52 am
… [Trackback]
[…] There you can find 43513 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-32-vonis-20-tahun/ […]