Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-46): Sidang Dagelan

Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-46): Sidang Dagelan
Dr Muhammad Najib, Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UN Tourism

Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini.

Novel “Bersujud Ditas Bara” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.

Karya: Muhammad Najib
Dubes RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

SERI-46

Seperti biasanya, pagi itu Mujahid melakukan kegiatan rutin. Sebelum matahari terbit Ia menunaikan shalat Subuh, kemudian membaca Al-Quran dan berolahraga di selnya. Saat bersantai sesudah melakukan berbagai kegiatan itu, Ia melihat sekilas bayangan si Ompong mengendap-ngendap lewat depan selnya. Mujahid menoleh sejenak kemudian kembali mengarahkan pandangannya ke langit-langit di atas kepalanya sambil merebahkan badan dengan santai. Bayangan si Ompong nampak kembali lewat dengan arah berlawanan. Mujahid mulai curiga, Ia bergerak mendekati pintu selnya. Si Ompong kembali lewat sambil memanggil namanya dengan suara pelan.

“Ada apa, Bang?”, tanya Mujahid ragu.

“Saya bawa titipan Imam”, jawabnya setengah berbisik sambil mendekatkan kepalanya ke bagian pintu sel yang berlubang.

“Titipan apa?”, tanya Mujahid kembali.

Si Ompong tidak menjawab, Ia hanya menyodorkan tangannya yang menggenggam kertas kecil terlipat empat.Mujahid mengambil kertas itu kemudian membukanya.

“Hari ini pukul sembilan pagi pengadilan Ustad Zakfarakan digelar. Kalau Antum mau mengikutinya, Radio Elshinta akan menyiarkannya secara langsung”, begitulah bunyi pesan singkat itu.

Mujahid mencoba melihat keluar lewat lubang di pintu selnya. Ternyata Si Ompong masih berdiri tidak jauh dari situ sambil menghisap rokok kretek kesukaanya.

“Bang!”, panggil Mujahid.

“Ada yang bisa saya bantu?”, tanya si Ompong dengan ramah.

“Saya ingin mendengarkan radio, bisa bantu?”.

“Saya punya radio kecil yang biasa untuk teman jaga, tapi Saya tidak mungkin meminjamkannya. Saya takut ketahuan petugas lain”.

Mujahid terdiam, pikirannya bergerak cepat berusaha mencari jalan keluar. Tiba-tiba Ia mendapat ide.

“Begini. Nanti sebelum jam sembilan, Abang ke sini dengan membawa radio. Abang pura-pura saja jaga di depan sini sambil membunyikan radio agak keras agar Saya bisa ikut mendengarnya.”

Si Ompong terdiam, lalu menoleh ke Kiri dan ke Kanan sambil menggaruk-garuk kepalanya.

“Hmmm, boleh…”, katanya tiba-tiba.

“Kalau itu Abang bisa bantu”, lanjutnya menegaskan.

Ia kemudian mengarahkan pandangannya ke wajah Mujahid sambil tersenyum. Mujahid merogoh saku celananya, Ia melihat ada uang lima puluh ribuan. Kemudian uang itu Ia sodorkan kepada si Ompong. Dengan cekatan si Ompong menyambarnya, kemudian melangkah pergi.

Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah

Pukul sembilan kurang lima menit si Ompong sudah berada di depan sel Mujahid dengan menenteng radio kecil di tangannya. Sesuai permintaan Mujahid, Ia lalu mengatur turning sesuai permintaan Mujahid sambil mengambil posisi seolah-olah sedang jaga. Tidak ketinggalan ia selalu ditemani oleh rokok yang selalu mengganjal bibirnya. Ustaz Zakfar kembali diadili untuk kesekian kalinya. Pengadilan kali ini merupakan putaran kedua setelah rangkaian peradilan pertama dianggap selesai. Sidang kali ini dilakukan tepat satu tahun sejak Ustaz Zakfar ditangkap paksa dari RS Hizbul Wathan Solo. Pada persidangan putaran pertama Ustaz Zakfar dituduh empat lapis: pertama, tuduhan tindak pidana makar terhadap pemerintah yang sah. Kedua, pembuatan KTP palsu. Ketiga, pembuatan pernyataan palsu. Keempat, tentang keimigrasian. Dari semua tuduhan itu, Mahkamah Agung hanya mengabulkan tuduhan ketiga, yakni membuat pernyataan palsu dengan ganjaran satu tahun penjara, potong masa tahanan; satu tuduhan yang paling elastis atau paling subyektif yang bisa digunakan untuk menjeratnya. Berdasarkan putusan itu seharusnya Ustaz Zakfar sudah bebas menghirup udara segar, karena Ia sudah menjalani penahanan selama satu tahun.

Tepat pada waktu seharusnya Ustaz Zakfar dibebaskan, muncul tuduhan baru. Dalam persidangan putaran kedua ini Ustaz Zakfar dituduh menggerakkan atau menyuruh orang untuk melakukan tindak pidana terorisme dalam peledakan bom di Hotel Marriot dan Bali. Ketika ditanya wartawan, mengapa tuduhan itu seperti tumpukkan “kue lapis”?, Jaksa Penuntut Umum pimpinan Sutono SH menjawab bahwa hal itu tercantum dalam perpu Nomor 1/2002 dan UU nomor 15/2003 tentang Tindak Pidana
Terorisme. Namun, Ketika diminta untuk menjelaskan, mengapa sebelum sidang ini digelar para jaksa itu harus menerima “briefing” dari para pejabat Kedubes Asing? Mereka tidak menjawab, dan langsung bergegas meninggalkan para wartawan yang terus memburunya.

Para pembela Ustaz menganggap tuduhan baru ini mengada-ngada, dan hanya untuk memenuhi pesanan negara-negara tertentu dalam rangka memperpanjang penahanannya. Mereka berargumen, ketika bom Marriot itu terjadi, Ustad Zakfar tengah mengalami persidangan pertama kasus dakwaan makar dan bom Bali. Pengadilan akhirnya menolak semua tuduhan makar dan keterlibatannya pada bom Bali. Bahkan, semua saksi yang sebelumnya memberatkan, pada saat dihadirkan dalam persidangan mencabut semua Berita Acara Perkara yang dibuat. Ketika didesak oleh majelis hakim tentang alasan mencabut BAP tersebut, Hasan, salah seorang saksi, menjawab, bahwa pembuatan BAP itu berada di bawah tekanan dan penyiksaan. Bahkan, dirinya sempat disiksa dalam keadaan tanpa pakaian sama sekali.

Baca Juga:

Agenda persidangan hari itu hanya mendengarkan pembacaan materi surat dakwaan setebal 45 halaman. Di tengah pembacaan surat dakwaan, tiba-tiba sebagian pengunjung berlarian ke belakang karena ada insiden
kecil tepat di depan pintu masuk ruang sidang; seorang yang memakai baju koko dan kopiah putih memukul polisi karena dilarang masuk ruangan sidang lantaran tidak membawa kartu tanda masuk. “Hati-hati! Jangan terpancing! Mereka para intel yang sengaja memancing emosi kita untuk merusak citra kita”, teriak seseorang yang berjenggot dari depan.

Ustaz Zakfar juga dituduh pernah berada di kamp Hudaibiyah, Mindanao, Filipina Selatan dalam rangka menghadiri acara wisuda para Mujahidin. Katanya, dalam acara itu, Ustaz Zakfar sempat melakukan inspeksi pasukan atau para wisudawan, serta memberikan tausiah atau pidato. Dan dalam pidatonya itu Ustaz menyatakan pernah bertemu Osama bin Laden di Afghanistan yang berpesan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya harus dilawan. Beberapa orang yang ikut diwisuda saat itu, kini terbukti terlibat dalam peledakan bom di Hotel Marriot. Karena itu, Ustaz Zakfar disimpulkan menggerakkan orang untuk  melakukan tindak pidana teroris.

Dalam eksepsinya setebal dua belas halaman yang dibicarakan sendiri, Ustaz Zakfar memulainya dengan doa:

Sesungguhnya segala puji hanya untuk Allah. Kita semua memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya dan memohon ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan-kejahatan perbuatan kita. Barangsiapa diberi pentunjuk oleh Allah, maka tiada seorang pun yang mampu menyesatkannya; barangsiapa disesatkan, maka tiada seorangpun yang mampu memberinya petunjuk. Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tiada sekutu bagi- Nya. Saya juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

Ustaz Zakfar lalu mengingatkan bahwa dalam hukum orang mengenal istilah “praduga tak bersalah”. Maksudnya, seseorang tidak boleh dinyatakan bersalah sampai dibuktikan dalam pengadilan yang bebas dari tekanan dan tujuan politik, setelah diberi kesempatan secukupnya untuk membela diri. Ustaz Zakfar membantah satu persatu tuduhan JPU. Beliau lalu menilai bahwa dakwaan JPU merupakan sebuah dagelan, sebab dakwaan itu dibuat hanya untuk memenuhi pesanan asing. Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia jangan sampai menjadi sasaran berikutnya sebagaimana yang dialami Afghanistan dan Irak yang kini dijajah kemudian menjadi boneka negara lain.

Eksepsi beliau ditutup dengan doa: “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami yang haq (benar) nampak jelas, dan berikanlah kami kemampuan untuk mengikutinya. Tunjukkanlah kami yang bathil (salah) nampak jelas, dan
berikanlah kami kemampuan untuk menjauhinya. Ya Allah, jadikanlah harta benda dan kekuatan senjata mereka tidak berguna, dan sadarkanlah mereka yang beriman sehingga hanya bergantung kepada kekuatanMu”. Semua pengunjung sidang yang hadir turut mengamini doa itu.

Para pembela Ustaz Zakfar menyatakan bahwa JPU telah menerapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku surut atau retroaktif. Berarti, para jaksa itu melanggar asas legalitas, sebab peristiwa yang dituduhkan terhadap beliau berlangsung jauh sebelum UU Terorisme
disyahkan. Tim penasihat hukum juga menilai bahwa dihadapkannya kembali Ustaz Zakfar ke persidangan sangat dipaksakan, bukan didasarkan pada hukum dan kebenaran, melainkan semata-mata atas dasar intervensi dan tekanan negara-negara asing.

Mujahid terus mengikuti persidangan itu secara seksama. Ia duduk di tempat tidurnya sambil menyandarkan bagian punggungnya ke dinding. Tanpa terasa tiga jam lebih Ia mengikutinya; sejak sidang dibuka sampai Hakim mengetukkan palu tanda berakhir, kemudian memberitahu
yang hadir bahwa sidang dilanjutkan minggu berikutnya.Mujahid lalu berdiri menggandengkan tangannya, membalikannya, lalu menarik tinggi-tinggi ke Atas untuk meregangkan tubuhnya dalam upaya melepas lelah dan rasa kaku. Tanpa disadari mulutnya terbuka, menguap tanda mengantuk. Ia lalu memutuskan untuk tidur sejenak.

Sebelum kembali ke tempat tidur, Ia bergerak ke pintu. Dari sela-sela jeruji nampak si Ompong tertidur pulas, bersandar di salah satu pilar dengan mulut terbuka. Perutnya yang besar nampak naik-turun diiringi suara dengkur yang keras berirama.

(Bersambung…..)

EDITOR: REYNA

Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:

Judul Novel: Di Beranda Istana 
Alhambra
https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ

Judul Novel: Safari
https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ

Judul Novel: Bersujud Diatas Bara
https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ
Last Day Views: 26,55 K

15 Responses

  1. ดูเลขรางวัล หวยหุ้นดาวโจนส์ ยังไงSeptember 18, 2023 at 7:01 am

    … [Trackback]

    […] There you will find 37661 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  2. แทงบอล lsm99November 7, 2023 at 11:35 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  3. เปิดบัญชีเทรด ForexJanuary 29, 2024 at 7:42 am

    … [Trackback]

    […] There you will find 66888 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  4. faceless nichesMarch 28, 2024 at 11:43 pm

    … [Trackback]

    […] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  5. รับทำ SEOMay 1, 2024 at 1:49 pm

    … [Trackback]

    […] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  6. blote borstenMay 15, 2024 at 10:22 am

    … [Trackback]

    […] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  7. b52 clubJune 23, 2024 at 3:59 pm

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  8. PHUKET VILLAAugust 20, 2024 at 10:20 am

    … [Trackback]

    […] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  9. hacker overwatchSeptember 26, 2024 at 1:39 pm

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  10. https://shbet.toursSeptember 29, 2024 at 9:24 am

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  11. https://darknetabacusmarket.comOctober 28, 2024 at 10:16 am

    … [Trackback]

    […] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  12. rca77November 23, 2024 at 2:07 am

    … [Trackback]

    […] There you will find 8830 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  13. mexican dutch kingDecember 29, 2024 at 1:41 am

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  14. my camFebruary 5, 2025 at 4:24 am

    … [Trackback]

    […] There you will find 86293 more Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

  15. best motherboard for gamingFebruary 9, 2025 at 12:57 pm

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-46-sidang-dagelan/ […]

Leave a Reply