Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-51): Belajar Dari Buku

Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-51): Belajar Dari Buku
Dr Muhammad Najib, Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini.

Novel “Bersujud Ditas Bara” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.

Karya: Muhammad Najib
Dubes RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

SERI-51

Kalau pada awalnya Mujahid merasa kegiatannya mengajar lebih karena motivasi melanjutkan perjuangan dan pengabdian yang dirintis oleh almarhum Imam, lama kelamaan Ia menikmati dan mendapat semacam kepuasan batin saat menyampaikan pelajaran kepada orang lain. Ia merasa lebih gembira lagi ketika melihat murid-muridnya menguasai dengan baik apa yang Ia ajarkan. Perasaan ini mendorong dirinya untuk belajar lebih giat. “Tidak mungkin botol yang kosong bisa mengisi botol lain”, pikirnya. Karena itu, Ia harus memperluas pengetahuan yang dimilikinya dengan terus-menerus mengisi otaknya agar tidak kehabisan bahan. Ia kemudian meminta pada ayahnya untuk dikirim buku-buku agama. Sang ayah menyambut gembira, kemudian mengiriminya bukan hanya buku-buku yang Ia minta, tapi juga buku-buku sejarah Islam, termasuk biografi tokoh-tokoh Islam, pemikiran dan perjuangannya. Bagi Pak Bisri kesempatan ini sekaligus Ia manfaatkan untuk memperluas wawasan Anaknya.

Mujahid menyantap buku-buku itu seperti lahapnya orang yang makan makanan saat berbuka puasa. Hariharinya dihabiskan dengan membaca dan mengajar. Ia kemudian merasa suasana penjara yang monoton dan sepi malah membantu konsentrasinya, sehingga tidak banyak gangguan untuk menikmati lezatnya buku-buku itu. Dari sekian buku yang telah dibaca, Ia sangat terkesan dengan pemikiran tiga orang tokoh pembaharu.

1. Jamiludin al-Afghani

Al-Afghani, begitu Ia biasa dipanggil, sangat prihatin dengan banyaknya negara-negara Islam yang dijajah. Dunia Islam saat itu sepertinya dikapling-kapling dan menjadi santapan bangsa Barat seperti Inggris, Perancis, Italia, Portugis, Spanyol dan Belanda. Ia melihat penyebab utama lemahnya umat Islam hingga menjadi jarahan Barat adalah tidak adanya persatuan. “Ukhuwah Islamiah” hanya menjadi slogan atau pernyataan yang dibacakan oleh khatib-khatib saat memberikan khutbah Jumat atau ceramah agama. Tapi, tidak ada dalam praktek kehidupan
nyata.

Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah

Karena itu Ia menganjurkan secara terus-menerus pentingnya persatuan umat Islam. Ia berkelililing ke banyak negara Islam, seperti India, Afghanistan, Turki, Mesir, dan Iran untuk mengingatkan tokoh-tokohnya. Ia juga mengunjungi kota-kota besar yang menjadi kebanggaan dunia Barat, seperti Paris, London dan Moskow untuk melihat rahasia kekuatan Barat dari dekat. Hasil yang Ia dapat dari pengembaraannya ialah semangat pembaharuan Islam. Ia berkesimpulan al-Quran dan hadis harus dilihat dengan kacamata baru, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk itu, Ia menganjurkan agar umat Islam juga mempelajari filsafat, hukum, matematika, fisika, kimia, biologi, ilmu-ilmu yang membuat Barat menjadi maju seperti sekarang. Ia berpendapat, bahwa pada hakekatnya Islam sejalan dengan rasionalisme modern. Di samping pentingnya persatuan dan ilmu pengetahuan, Ia melihat pentingnya organisasi dan media sebagai alat perjuangan. Secara sederhana, Ia melihat Islam tidak hanya sebagai agama, tapi sebagai sebuah peradaban yang di dalamnya terkandung cita-cita membangun masyarakat yang makmur secara ekonomi, sejahtera secara sosial dan adil secara hukum. Kata-katanya yang sangat terkenal,

“Masyarakat Barat maju karena meninggalkan agamanya, sementara umat Islam mundur karena meninggalkan agamanya”.

“Luar biasa al-Afghani”, komentar Mujahid sambil merebahkan kepala ke bantal dengan tetap memegang buku itu.

“Rasanya semangat dan keyakinan al-Afghani masih relevan sampai sekarang”, pikirnya lagi.

“Tapi, kenapa umat Islam tidak kunjung sadar?”. Mujahid tidak mudah menemukan jawaban atas pertanyaannya itu.

“Ah…barangkali pada bagian lain buku ini akan memberikan jawaban”, simpulnya. Ia lalu menegakkan badannya kembali untuk melanjutkan bacaannya.

2. Muhammad Abduh

Abduh adalah salah seorang tokoh Mesir yang sangat mengagumi pemikiran al-Afghani. Ia bertemu dan berdialog beberapa kali dengan al Afghani, kemudian secara seksama menyebarkan ide-idenya. Pengaruh
pemikiran al-Afghani sangat kuat terhadapnya, khususnya dalam filsafat, sosial dan politik. Karena profesinya sebagai seorang dosen di perguruan tinggi, Ia mampu merumuskan ide dan pemikirannya dengan cara yang jauh lebih sistematis dibanding gurunya.

Ketika itu sekolah-sekolah di Mesir terpolarisasi menjadi dua: pertama, sekolah-sekolah yang dikelola oleh misionaris dan pemerintah. Kelompok ini hanya mengajarkan ilmu-ilmu umum yang diadopsi dari kurikulum dan silabus sekolah-sekolah di Barat, sehingga melahirkan lulusan-lulusan yang sekuler bahkan anti agama. Mereka kemudian cenderung meniru gaya hidup Barat dengan mengambil lapisan luarnya saja. Kedua, sekolah-sekolah yang dikelola oleh yayasan-yayasan Islam. Kelompok ini hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam pengertian sempit, seperti Tafsir, Hadis, Fikih dan seterusnya. Sehingga, para siswa kurang memiliki wawasan yang berkaitan dengan perkembangan dunia mutakhir, sekaligus tidak siap bersaing dengan lulusanlulusan sekolah umum dalam memperebutkan lahan pekerjaan di dunia industri, pemerintahan dan jabatanjabatan profesional lainnya.

Abduh berusaha menjembatani dengan cara mengadopsi sistem pendidikan Barat kemudian memberikan ruh Islam, tentu dengan interpretasi baru. Abduh berpendapat bahwa Islam, pada dirinya sendiri, mengandung kualitas agama rasional, ilmu pengetahuan sosial dan aturan moral yang dapat berfungsi sebagai landasan bagi kehidupan modern; agama adalah sahabat ilmu pengetahuan, agama mendorong manusia untuk melakukan penyelidikan tentang rahasia kehidupan, agama menyerukan kepada manusia untuk menghormati kebenaran-kebenaran yang telah ditetapkan, dan menjadikan kebenaran-kebenaran itu sebagai landasan bagi kehidupan moral dan perilakunya.

Untuk menciptakan elite yang mampu memelihara dan menafsirkannya, diperlukan sistem pendidikan yang mampu melahirkan jenis ulama baru yang mampu menyampaikan dan mengajarkan Islam secara benar. Dengan demikian, Islam akan memberikan landasan bagi suatu masyarakat yang stabil dan maju, yang akan menjadi “kelompok tengah” di antara kekuatan tradisional dan sekuler.

Pemikiran Abduh kemudian secara cepat diterima oleh para mahasiswa di kampusnya. Ia berhasil menuliskan ide-idenya yang menonjol dalam hal pendidikan. Betapa pentingnya faktor pendidikan dalam mengubah masyarakat agar masyarakat menjadi maju dan sejahtera. Abduh berpendapat bahwa semua benda, termasuk manusia, memiliki hukum alamnya masing-masing. Jika satu makhluk bertindak di luar hukum hukumnya, maka Ia akan menghadapi bahaya kehancuran.

Bagi Abduh, Islam dapat didamaikan dengan pemikiran modern. Dan bagaimana hal ini dapat diwujudkan, merupakan salah satu kepeduliannya dan tujuan utama ide-ide pendidikan yang dirumuskannya. Bagi Abduh, baik nalar maupun wahyu, keduanya sangat penting. Nalar dan wahyu tidak memiliki wilayah yang terpisah dan tidak
bertentangan satu sama lain di wilayah yang sama itu.

Baca Juga:

Mujahid kembali merebahkan kepalanya sambil berdecak mengagumi pemikiran Abduh. “Mungkin masih banyak para pendidik di Indonesia yang belum tahu atau belum pernah membaca konsep Abduh ini”, pikirnya.

“Mengapa konsep sebagus ini tidak disosialisasikan ke seluruh lapisan umat?”, protesnya.

“Kalau seorang aktivis seperti Aku saja baru kali ini membacanya, bagaimana lagi dengan masyarakat kebanyakan !”

la lalu memejamkan kedua matanya sambil menarik nafas panjang. Setelah perasaan penatnya berkurang, Ia kembali menegakkan badan untuk melanjutkan bacaan.

3. Rasyid Ridha

Rasyid Ridha adalah salah seorang murid dari Abduh yang sangat menonjol dan sangat bersemangat ikut menyebarkan gagasan-gagasan Abduh. Rasyid Ridha berasal dari Suriah. Pemikiran Ridha dapat dikatakan rangkuman dari pemikiran al-Afghani dan Abduh. la sering memulai ceramahnya dengan pertanyaan yang sangat mendasar tentang masalah yang dihadapi dunia Islam:

“Mengapa negeri-negeri muslim ketinggalan dalam semua aspek peradaban?”.

Ridha kemudian memberikan jawaban, “Ketertinggalan ummat Islam karena mereka kehilangan kebenaran sejati agama mereka. Ajaran-ajaran dan perintah-perintah Islam itu serba mencakup, sehingga jika dipahami dengan benar dan dipatuhi sepenuhnya, ia akan membawa kepada sukses di dunia ini dan di akhirat kelak.”

Mujahid kembali memejamkan kedua matanya, dan dengan perasaan lega Ia kembali menyandarkan kepala ke bantal.

“Rupanya pemikiran ketiga tokoh ini saling melengkapi”, komentarnya pendek.

“Kalau Aku boleh menyesal, kenapa baru sekarang mengenalnya!”.

“Tapi, bukankah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali!”, komentarnya menghibur diri.

“Kini Aku dapat kesimpulan; jihad melawan kaum kafir penindas adalah penting, tapi lebih penting lagi jihad mengatasi kebodohan diri sendiri. Karena, kebodohan diri inilah pangkal masalah yang menyebabkan kaum kafir bersikap dan bertindak arogan.

(Bersambung…..)

EDITOR: REYNA

Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:

Judul Novel: Di Beranda Istana 
Alhambra
https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ

Judul Novel: Safari
https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ

Judul Novel: Bersujud Diatas Bara
https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ
Last Day Views: 26,55 K

18 Responses

  1. ประโยชน์ของการได้ ทดลองเล่นบาคาร่าฟรีSeptember 16, 2023 at 5:12 am

    … [Trackback]

    […] Here you will find 42731 more Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  2. LIVE CASINOS ของค่าย Xtreme Gaming คืออะไร ?September 25, 2023 at 5:24 am

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  3. ufabtbNovember 8, 2023 at 3:14 pm

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  4. http://www.candymilfs.com/c/cout.cgi?ccc=1&s=65&u=https://niagaratrydry.ca/December 28, 2023 at 8:07 pm

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  5. Kampala International UniversityJanuary 15, 2024 at 6:46 pm

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  6. sistem vrvMarch 20, 2024 at 12:31 pm

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  7. เว็บบอล77April 18, 2024 at 5:31 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  8. ปั้มติดตามJune 28, 2024 at 7:11 am

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  9. Diyala Bauc14July 15, 2024 at 8:02 am

    … [Trackback]

    […] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  10. เปรียบเทียบ เว็บพนัน Lsm99 กับแบรนด์อื่นAugust 14, 2024 at 6:06 am

    … [Trackback]

    […] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  11. ดูหนัง javAugust 31, 2024 at 11:03 am

    … [Trackback]

    […] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  12. อัลเทอร่าSeptember 17, 2024 at 12:38 pm

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  13. https://stealthex.ioSeptember 18, 2024 at 12:11 pm

    … [Trackback]

    […] There you will find 96786 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  14. Bilad Alrafidain UniversitySeptember 26, 2024 at 9:34 am

    … [Trackback]

    […] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  15. วิธีเล่นหวยรัฐบาลไทยและวิธีการ ตรวจหวยรัฐบาลOctober 6, 2024 at 6:47 am

    … [Trackback]

    […] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  16. สล็อต เครดิตฟรีOctober 7, 2024 at 11:18 am

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  17. join HerbalifeNovember 14, 2024 at 2:31 am

    … [Trackback]

    […] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

  18. free camsJanuary 11, 2025 at 1:53 am

    … [Trackback]

    […] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-51-belajar-dari-buku/ […]

Leave a Reply