Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini.
Novel “Bersujud Ditas Bara” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.
Karya: Muhammad Najib
Dubes RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO
SERI-52
Kepada Akhi Mujahid d/a Rutan Gerabakan, Jl. Rinjani, Denpasar Bali. Demikian bunyi tulisan di bagian depan dari amplop besar berwarna coklat yang diterima Mujahid dari sipir penjara siang itu. Mujahid sangat kaget sekaligus penasaran. Tidak biasanya Ia menerima kiriman seperti itu. Matanya segera tertuju pada sebutan “Akhi” yang berarti saudara dalam bahasa Arab yang ditulis di depan namanya. Pasti dari orang yang sudah cukup akrab dengan dirinya, pikirnya menduga-duga.
Mujahid segera membalik amplop itu dengan harapan bisa menemukan informasi lain yang menunjukkan identitas pengirimnya. “Dari Fulan di Surabaya”, itulah satu baris kalimat yang ditemukan. “Fulan” merupakan sebutan atau istilah dalam bahasa Arab yang lazim digunakan untuk menyebutkan seseorang tanpa membuka identitas aslinya. Mungkin dapat disepadankan dengan istilah “Anu” dalam bahasa Indonesia. Mujahid semakin penasaran. Ia kemudian mengangkat amplop itu tinggi-tinggi, kemudian diarahkan ke sumber cahaya yang datang dari luar jendela dengan harapan bisa melihat bayangan isinya. Karena kertas amplop sangat tebal, maka tidak sedikit pun tampak bayangan isinya dari luar. “Bismillah”, katanya sambil menyobek bagian ujung amplop itu, lalu dilebarkan ke Kiri dan ke Kanan.
Ternyata, isinya adalah sebuah buku dengan sampul merah bergambar wayang. DUNIA SOPHIE, Sebuah Novel Filsafat, ditulis oleh Jostein Gaarder. Mujahid membalikbalik buku itu untuk mencari-cari; barangkali ada kartu nama yang ditempelkan atau kertas lain yang disisipkan. Karena tidak menemukan sama sekali, Ia lalu memasukkan telapak tangannya sambil terus menggerak-gerakkannya ke dalam amplop. Jarinya menyentuh kertas kecil, lalu ditariknya keluar secara perlahan. Ia menatap dengan teliti tulisan yang tertera di situ. “Penjara bisa menjadi universitas bagi orang yang sungguh-sungguh mencintai ilmu. Sebaliknya, universitas akan menjadi penjara bagi orang yang tidak menyukai ilmu. Dari Akhuka, Y”. Mujahid tersenyum cerah saat melihat kata “Akhuka, Y” pada bagian akhir kalimat yang ditemukan itu.

Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah
“Akhuka, Y” merupakan gabungan kata “Akhuka” dan huruf “Y.” Kata “Akhuka” berarti saudaramu, sedangkan huruf “Y” merupakan inisial nama pengirimnya. Ia langsung teringat teman lamanya saat masih menjadi mahasiswa.
“Ini pasti dari Yazid”, simpulnya. Yazid kini menjadi dosen di IAIN Sunan Ampel Surabaya. “Terimakasih, saudarAku. Aku mengerti pesanmu. Insyaallah Aku tidak akan pernah berhenti belajar”, sambil mengecup buku di tangannya itu.
“Ini pasti buku istimewa, sampai Ia bersusah-payah mengirimkannya untukku”, analisa Mujahid menduga-duga motivasi kiriman dari sahabat lamanya itu. Ia membaca sekali lagi judul yang tertulis dalam sampul buku itu dengan lebih teliti. DUNIA SOPHIE, apa maksudnya?. Yang lebih membuatnya penasaran adalah potongan kalimat Novel Filsafat, dua kata yang tidak lazim disandingkan. “Novel” merupakan bentuk tulisan yang biasanya digunakan untuk menuliskan gagasan-gagasan ringan, bahkan seringkali picisan. Sedangkan kata “Filsafat” biasanya berhubungan dengan pikiran-pikiran serius dan berat.
Tiba-tiba Mujahid teringat pesan guru mengajinya di kampung yang mengharamkan membaca buku filsafat. Katanya, ilmu filsafat itu bisa merusak iman. la kemudian membuka-buka bagian depan buku itu mencari daftar isinya. Nama-nama filosof masyhur nampak di situ: Socrates, Plato, dan Aristoteles sampai filosof mutakhir, seperti Kant, Hegel, Marx dan Freud. “Hmmm… Kini saatnyaAku harus mengetahui mengapa guruku dulu melarangku untuk membaca filsafat”, Mujahid memutuskan untuk membaca buku itu. “Bisa saja dulu guruku melarang karena Aku masih kecil atau bisa saja karena Aku dianggap belum memiliki ilmu yang memadai”, Ia menduga-duga alasan gurunya di kampung melarang membaca filsafat.
“Siapa kita dan mengapa kita ada di sini?”, itulah kalimat pertama yang cukup mengganggu pikiran Mujahid saat membuka bagian awal buku ini. Pertanyaan sederhana yang seolah diarahkan kepadanya yang mempertanyakan siapa dirinya dan apa tujuan hidupnya. Sebuah pertanyaan sederhana yang sementara ini tidak pernah terbayangkan. “Mungkinkah filsafat akan menjawabnya?”, tanya Mujahid dalam hati. Pertanyaan menggelitik ini sekaligus memacu motivasinya untuk segera menyelesaikan buku ini. Halaman demi halaman dilaluinya dengan penuh gairah. la merasa seperti dalam pengembaraan melintasi abad demi abad mengarungi ide-ide dan pikiran manusia. Ternyata ide-ide dan pikiran yang saling bertentangan akhirnya saling mengoreksi dan saling melengkapi sejalan dengan perjalanan waktu. “Waktu akhirnya menjadi juri sekaligus hakim yang adil dan bijaksana”, pikir Mujahid.
Baca Juga:
- Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-50): Menjadi Guru Ngaji
- Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-51): Belajar Dari Buku
Saat membuka bab berikutnya, Mujahid terkesiap dan seolah diberitahu bahwa masyarakat dahulu pernah hidup penuh dengan mitos. Perjalanan hidupnya dipandu oleh klenik sebelum lahirnya para filsuf di Yunani. “Ooo… Jadi boleh kita katakan bahwa para filsuf itu pelopor cara berpikir yang bertumpu pada logika atau rasio”, simpulnya. Jadi, para filsuf itu bisa dikatakan para pahlawan yang memperkenalkan cara mengambil keputusan berdasarkan rasio dan logika yang kemudian menjadi basis ilmiah yang menjadi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Ilmu merupakan akumulasi dari penemuan manusia atau kesimpulan manusia atas fenomena alam dari generasi ke generasi yang makin lama semakin sempurna. Bisa saja penemuan sebelumnya ada kekurangan, ketidaklengkapan atau kesalahan yang dikoreksi dan disempurnakan oleh penemuan berikutnya. Pikiran Mujahid terus menerawang ke mana-mana saat membaca buku itu.
Mujahid merasa punggungnya letih karena terlalu lama merunduk sambil duduk. Ia kemudian bergerak ke tempat tidur, meluruskan kakinya, kemudian meletakkan punggungnya ke dinding yang diganjal dengan bantal. Ia merasa lebih rileks dan lebih nyaman. Ia kembali membuka buku di tangannya. “Apakah bahagia itu?”, sebuah pertanyaan yang menyentak. Mujahid melanjutkan pengembaraannya yang membuat Ia lupa waktu. Ketika menoleh ke jendela, tampak langit sudah mulai gelap. “Astagfirullah! Aku belum shalat Magrib.” Ia kemudian mengganjal halaman buku yang terakhir dibacanya dengan kertas kecil. Ia meletakkan buku itu di meja yang terdapat di sebelah tempat tidurnya, lalu bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Ia membuka sajadah, mengarahkannya ke kiblat, lalu takbir memulai shalat. Sembari membaca ayat-ayat dalam shalat, pikirannya melayang ke mana-mana.
Kalimat demi kalimat dalam buku yang baru dibacanya seperti melintas kembali. Setiap orang memiliki minat dan bakat yang berbeda. Karena itu, apa yang dinamakan bahagia juga berbeda-beda untuk setiap kepala. Ada orang yang berbahagia dengan banyaknya harta, ada orang yang berbahagia dengan banyaknya ilmu, tapi ada orang yang bahagia dengan ketenangan batin. Karena itu, spiritualitas atau ketaatan dalam menjalankan agama merupakan sebuah kebahagiaan juga. Saat menutup shalat dengan salam sembari menoleh ke Kanan dan ke Kiri, Mujahid mendesah, “Astagfirullah, shalatku kurang khusyuk”.
“Jika dikaitkan dengan konsep bahagia, di dalam penjara ini Aku juga bisa meraih bahagia. Kalau Aku meletakkan kebahagiaan itu dalam menjalankan perintah Allah, baik dalam shalat, mengaji, puasa atau dalam menuntut ilmu, maka Aku bisa meraihnya di sini. Mereka bisa memenjara badanku, tapi tidak pikiranku. Kini Aku sadar bahwa apa yang dapat dilihat, dihayati, bahkan dinikmati oleh pikiran jauh lebih bermakna daripada apa yang dapat dilihat, dirasakan atau dinikmati oleh indera kita. Jadi, penjara itu pada hakekatnya hanya berfungsi membatasi sebagian kecil dari kebebasanku”.
Ia kembali mengambil buku itu. Sembari membaca, pikirannya terus bergerak berspekulasi dan menyimpulkan. Jadi filsafat itu merupakan induk dari semua ilmu atau hulu dari semua ilmu, Ia berbicara tentang semua hal. Secara historis filsafat adalah ilmu pengetahuan itu sendiri. Karena makin lama semakin melebar dan mendalam, maka ilmu itu dipilah-pilah atau dibuat bercabang-cabang dan dikelompokkan. Semakin lama semakin banyak cabangnya. Jadi, kalau disederhanakan, ilmu ekonomi, psikologi bahkan matematika, fisika atau kimia dapat dikatakan sebagai cabang filsafat.
Ia menoleh ke dinding. Jam menunjukkan pukul dua belas. Sambil menguap Mujahid menggerakkan tubuhnya ke Kiri dan ke Kanan, “lebih baik Aku istirahat agar tidak terlambat bangun Subuh besok”, Ia memutuskan. Ia memasang ganjal kertas kecil agar halaman terakhir yang dibacanya tidak hilang. “Alhamdulillah, Aku sudah membaca sepertiga dari isi buku”, sambil meletakkannya di meja.
Pagi itu, sesudah melaksanakan kegiatan rutin, Mujahid kembali membaca buku itu. Kali ini Ia membaca bagian buku yang menjelaskan bahwa cikal-bakal matematika, biologi, fisika atau kimia ternyata juga ditemukan oleh para filsuf. Filsafat alam melahirkan sains, sedangkan filsafat manusia melahirkan ilmu sosial, termasuk politik di dalamnya. Ia teringat kembali berbagai teori fisika, kimia, biologi dan matematika saat Ia masih duduk di bangku SMA dan saat di Fakultas Teknik. Pikirannya terus menerawang sambil menggandeng-gandengkan teori-teori yang pernah dipelajarinya dengan apa yang dikemukakan oleh para filsuf dalam buku itu. Ia kemudian mengambil kesimpulan bahwa matematika tidak ubahnya sebuah bahasa. Ia bahkan dapat dikatakan sebagai bahasa yang paling sempurna, karena paling universal sekaligus dapat menggambarkan ide-ide dengan kombinasi gambar, angka, variabel dan berbagai bentuk simbol dan persamaan.
Selama tiga hari membaca, Ia sudah menyelesaikan seluruh isi buku. Saat menutup bagian akhir buku itu, Ia berkesimpulan bahwa agama atau wahyu adalah doktrin yang harus diimani. Sedangkan filsafat tidak lebih dari upaya mencari penjelasan rasional atau upaya menyingkap rahasia di balik suatu perintah atau larangan Tuhan. Kalau ada wahyu atau firman Allah yang belum bisa dijelaskan, itu semata-mata karena keterbatasan manusia. Tapi, bukan mustahil yang sekarang misteri atau gaib pada saatnya nanti tidak gaib lagi sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu ilmu harus tunduk pada wahyu.
Alhamdulillah… Aku termasuk orang yang beruntung. Aku berhasil menyingkap sebuah rahasia, yaitu hubungan antara filsafat dengan agama atau hubungan antara logika dan wahyu. Agama atau wahyu bersifat mutlak, sementara logika atau filsafat bersifat relatif. Karena itu, filsafat, termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi perlu disempurnakan terus-menerus sehingga tiba saatnya ia akan sejalan dengan wahyu. Wahyu bersifat mutlak, tetapi interpretasi manusia akan wahyu bersifat relatif sejalan dengan kemampuan manusia dan perkembangan iptek. Karena itu, interpretasi manusia juga perlu disempurnakan terus-menerus. Itu sebabnya, pengertian gaib pun menjadi relatif. Banyak hal yang dahulu dianggap gaib, kini tidak gaib lagi. Jadi, mana sebenarnya yang gaib yang tidak mungkin dijangkau manusia dan mana yang dianggap gaib yang pada saatnya nanti mampu disingkap oleh manusia, juga sebuah misteri sendiri. Sebuah tantangan bagi umat manusia.
(Bersambung…..)
EDITOR: REYNA
Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:
Judul Novel: Di Beranda Istana Alhambra https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ Judul Novel: Safari https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ Judul Novel: Bersujud Diatas Bara https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ
Related Posts
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara
Api di Ujung Agustus (Seri 24) – Kartu As Gema
Api di Ujung Agustus (Seri 23) – Dua Api, Satu Malam
Api di Ujung Agustus (Seri 22) – Duel Senyap di Rumah Sakit
Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-54): Amil Jadi Insinyur - Berita TerbaruMarch 18, 2023 at 7:07 am
[…] Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-52): Dunia Filsafat […]
หวยหุ้นนิเคอิ ออกตอนไหนSeptember 17, 2023 at 5:24 am
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
Kardinal StickNovember 5, 2023 at 12:45 pm
… [Trackback]
[…] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
lsm99.dayNovember 7, 2023 at 11:40 am
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
bonanza178 link alternatifMarch 6, 2024 at 2:53 am
… [Trackback]
[…] Here you can find 87744 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
Study in AfricaMarch 16, 2024 at 11:06 pm
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
ฟอกไตสมุทรสาครMay 10, 2024 at 5:38 am
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
aquiMay 14, 2024 at 10:22 pm
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
Land Slot Auto สล็อตเว็บตรงไม่ผ่านเอเย่นต์ Lsm99July 11, 2024 at 5:20 am
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
Whore Parody Movie Transsex Sex Movie cuck-old sex voucher My site: anal pussy vouchers transgender Feet Fetish Latina Anal sex Shaved Pussy Medium Tits Small Tits voucher Brunette Mature MILF discount code Anal Sex porn Lesbian vouchers Threesome PromoteAugust 19, 2024 at 11:04 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 67216 more Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
ระบบ ERPSeptember 7, 2024 at 6:48 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
3SING เว็บพนันออนไลน์September 16, 2024 at 6:08 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
https://stealthex.ioSeptember 16, 2024 at 1:04 pm
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
healthy lifestyleJanuary 16, 2025 at 10:55 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]
live camsJanuary 26, 2025 at 9:20 pm
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-baraseri-52-dunia-filsafat/ […]