Oleh: Sulung Nof
Pendiri/Sekjen REKANAN (Rekan Anies Baswedan atau Relawan Kebaikan Anies Baswedan)
Mimbar kritik Fahri Hamzah (FH) yang ditujukan kepada Anies Baswedan sudah mulai ekspansif. Sebelumnya hanya melalui kanal media sosial pribadinya, lalu berlanjut ke podcast Total Politik, dan sekarang menyebrang ke CokroTV.
Sebagai insan yang hidup di bawah langit demokrasi yang sama, sentilan FH perlu kita terima sebagai sebuah autokritik. Kritikannya memang menyebalkan. Tapi ruang demokrasi membutuhkan figur seperti beliau.
Sejak awal REKANAN atau REKAN ANIES BASWEDAN didirikan, saya pernah sampaikan sekali dua kali, “Jangan pernah sembah Anies Baswedan.” Itulah arti dari nama simpul yang bermakna “partner” dengan posisi yang setara.
Pada saat rekan kita dianggap agak bengkok jalannya, kita gandeng supaya tetap lurus. Kalaupun sudah lurus masih dinilai bengkok, maka tetap digandeng juga. Itulah arti rekan yang selalu menemani, bukan ditinggali.
Sebelumnya saya sempat mencurahkan kegelisahan dalam sebuah tulisan yang bertajuk “Heart to Heart Talk”. Harapannya, semoga pesan itu sampai kepada Calon Presiden kita. Berikut ini dikutipkan sebagiannya:
“Dari kepingan mimpi itu saya menebak Pak Anies akan bertemu Pak PS; seperti beliau bertemu Pak Presiden Joko Widodo usai purnatugas. Pertemuan itu adalah ruang untuk bicara dari hati ke hati. “Heart to heart talk” antara dua tokoh nasional guna menjernihkan suasana. Suasana yang dimaksud adalah munculnya isu bahwa Pak Anies dianggap mengkhianati atau tidak berterima kasih kepada Pak PS.”
Kritik FH layaknya kopi pahit yang dihidangkan pagi, siang, dan malam. Bagi yang selama ini menikmati kopi sachetan, minuman ini jelas bukan pilihan. Tapi tren belakangan ini, para penikmat kopi justru lebih suka kopi pahit.
Kopi pahit adalah kopi tanpa gula. Ini bukan perkara manis, bicara manis, atau duduk manis. Tapi paradigma yang ditawarkan adalah tentang kesehatan. FH memang jualan kopi. Tapi Kopi Pahit yang beliau jual, kita borong tanpa ditawar.
Bandung, 9/12/2022
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
สล็อต pg ยิ่งปั่นยิ่งแตกNovember 8, 2024 at 1:19 pm
… [Trackback]
[…] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sulung-nof-kopi-pahiit/ […]
zxz99November 11, 2024 at 7:33 am
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sulung-nof-kopi-pahiit/ […]
Japanese chat roomsNovember 17, 2024 at 6:44 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sulung-nof-kopi-pahiit/ […]
สล็อตเว็บตรง โบนัสแตกบ่อย ถอนเงินได้ชัวร์ไม่โกงJanuary 19, 2025 at 12:47 am
… [Trackback]
[…] Here you can find 96744 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sulung-nof-kopi-pahiit/ […]