Telaah Akademis Bima Ramah IDP : Tafsir Kritis Kegagalan IDP

Pengejawantahan Tafsir Ramah Dalam Bentuk Kebijakan:

Hemat penulis, Bima Ramah yaitu masyarkat yang berjiwakan islami dalam kehidupan sosial, guna meminimalisir konflik komunal, individu dan tindakan yang merusak citra Bima, guna terpenuhinya kebutuhan masyarkat, baik kebutuhan jasmani dan rohani. Demi terwujudnya pelayanan publik yang handal.

Dalam mengukur Visi Bima Ramah apakah berhasil dihadirkan sebagai solusi sebagaimana cita-cita IDP, kita membutuhkan seberapa minim tindakan kriminal dan konflik yang terjadi dalam tiga tahun lebih kepemimpinan berjalan dan keberpihakan IDP terhadap rakyat kecil, terlebih petani. Maklum saja jagung dan bawang menjadi trending topik dan sekaligus label Bima.

Mari kita runut satu per satu kasus Bima yang kemudian akan kita benturkan dengan Visi Bima Ramah.

Sektor Ekonomi : Masyarakat Bima dalam menopang kehidupannya, mayoritas bergantung pada hasil pertanian. Selebihnya menjadi abdi negara (PNS), nelayan, ojek, wartawan dan pengusaha. Penulis memfokuskan pandangan pada kondisi petani. Kita tentu mengetahui bahwa jagung dan bawang merupakan prodak terbesar yang disumbang petani untuk bangsa. Rata-rata petani menjual hasil pertaniannya secara mentah, tidak ada pengembangan berkelanjutan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis. Apa yang membuat petani menjual mentah? Jawaban sederhana dari kita semua yaitu skil yang terbatas dan interfensi teknologi yang tidak mendukung. Kenapa demikian? Jawabannya bisa langsung kita jabarkan yaitu absennya pemerintah dalam pemberdayaan petani, pelatihan skil dan ketidakmampuan pemerintah dalam menghadirkan teknologi yang menopangnya. (Bima Ramah IDP Gagal)

Sektor Pertanian : jagung dan bawang sekali lagi menjadi simbol Bima. Masyarakat berlomba-lomba menanam jagung dan bawang demi tercukupi ekonominya. Mainset masyarakat yang penting dapat uang setelah panen tampa mengalisis pengeluaran dalam bertani. Harga obat-obatan, pupuk dan kebutuhan lainnya yang mahal berbanding terbalik dengan harga hasil pertanian yang rendah. Membuat petani menjerit. Kehadiran pemerintah Daerah (Pemda) menjadi tumpuan masyarkat. Hanya harapan, Pemda diam membisu. (Bima Ramah IDP Gagal).

Sektor penyerapan tenaga kerja : hal ini Pemda di bawah kepemimpinan IDP dengan Visi Bima Ramah Gagal total. Terbukti dengan minimnya perekrutan tenaga kerja dan sarana mencari Kerja.

Sektor Kriminal : Satu Tahun lalu, salah satu media Online memberitakan sekitar 100 anak muda dibawah RMJ Mataram guna diobati penyakit jiwa, karena mengonsumsi obat-obat terlarang. Tentu hal ini menjadi tindakan kriminal terhadap masa depan generasi. Tentu indikasi penyebaran obat-obat seperti tramadol beredar legal di Bima. Pencurian dimana-mana dan lain sebagainya. Cukup itu menjadi sample, silahkan pembaca tambahkan sendiri hal-hal yang dirasa timpang. (Bima Ramah IDP Gagal)

Terbaru masalah pembabatan liar hutan lindung yang mengindikasikan Petani dan Mafia ‘ilegal logging’ menjadi perbincangan hangat diberbagai lapisan masyarakat. Ketakutan akan bencana menjadi terapi psikologi bagi masyarakat. Ibu Bupati hanya bisa himbau-himbau. Dan yang parah IDP mengkambing hitamkan Petani. Padahal sebagian besar masyarakat menopangkan hidupnya disektot pertanian. Seharusnya IDP mampu menghadirkan solusi alternatif kreatif guna meminimalisir pembabatan Hutan. Sekali lagi Visi Bima Ramah Absen Dalam menyikapi seraca solutif masalah Bima. (Bima Ramah IDP Gagal)

Tentu sample yang penulis paparkan lebih dari cukup untuk memberikan label Visi Bima Ramah Gagal total menjadi solusi terhadap ketimpangan Bima. Kini Visi Bima Ramah hanya berbentuk Slogan untuk meramahkan Publik atas sikap acuh tak acuh pemerintah kab. Bima.

Related Posts