ZONASATUNEWS.COM, SURABAYA–Menanggapi dugaan korupsi dana hibah Pemerintah Propinsi Jawa Timur ke pondok pesantren di Sumenep, Anggota Komisi E DPRD Jatim, Mathur Husyairi memberikan tanggapan tegas.
Matur meminta pihak aparat hukum untuk mengusut tuntas. Mathur jua meminta agar menyebutkan nama anggota DPRD Jatim yang terlibat.
“Usut tuntas, sebut nama anggota DPRD Jatim yang terlibat,” jawab Mathur singkat saat ZONASATUNEWS.COM menanyakan kepadanya via saluran pesan singkat WhatsApp, Sabtu (29/5/2021)
Sebelumnya Muchlas Samorano, Sekjen Front Pemuda Madura (FPM) menduga adanya korupsi dana hibah Pemprov Jawa Timur untuk program bantuan pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Sumenep Tahun Anggaran 2020 senilai Rp 15,150 Miliar rupiah
Muchlas juga menyebutkan, korupsi dana ponpes ini diduga melibatkan beberapa Anggota DPRD Jawa Timur. Dirinya lalu mendorong Pemprov Jatim untuk segera melakukan investigasi kepada siapa saja yang kiranya terlibat.
Pihak FPM mengaku akan segera mendesak Kejati Jatim untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kejati Jatim tidak perlu ragu untuk mengungkap dan menindak tegas pelaku korupsi dana hibah ponpes. Tindakan itu sangat memalukan bukan hanya bagi pemerintahan, tapi juga umat Islam,” ujar Muchlas.
Menurutnya, berdasarkan pengakuan sejumlah pengasuh hingga Kepala Sekolah (Kepsek), program dana ponpes yang bergulir di tahun 2020 lalu memang patut dicurigai menjadi bancakan oknum makelar yang tak bertanggung jawab.
“Kami akan segera melaporkan kasus dugaan korupsi dana hibah ini ke Kejati Jatim, sambil berkordinaai bersama Tim di Jakarta untuk tindakan berikutnya,” kata dia.
Pada prinsipnya, Muchlas mendukung penuh Pemprov Jatim dalam upaya mengalokasikan program bantuan dana ke ponpes. Tapi dengan catatan, Pemprov Jatim harus benar-benar selektif, jangan sampai ada pesantren fiktif, ada pemotongan dan bancakan lain. Tentu itu memalukan,” tegasnya.
Berdasarkan informasi yang dikantongi pihaknya, diduga ada pemotongan dana cukup besar dari total bantuan setiap ponpes tersebut.
“Ada indikasi program ini sengaja dikelola tak transparan oleh makelar anggaran untuk kemudian dimarkup jadi dana kantong pribadi,” kata dia.
Diketahui, program bantuan ponpes tahun anggaran 2020 diberikan kepada sedikitnya 38 Lembaga Pendidikan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, seperti yang dibeberkan oleh sekretaris Front Pemuda Madura (FPM) tersebut.
EDITOR : SETAYNEGARA
Related Posts
Kekalahan PKS di Pilkada 2024: Efek Kecewa Pendukung Anies??
Andra Soni, ‘Korea’ yang Melenting Terpilih Jadi Gubernur Banten Melalui Strategi Dasco
Pelajaran Dari Pilkada Yogya
Pilkada Depok: Supian Suri Unggul 53,19 Persen
Antisipasi Potensi Antrian, TPS 29 Harjamukti Berinovasi Tambah Bilik
Pesan Presiden Prabowo Untuk Pilkada Serentak: “Jaga Persatuan, Pilih dengan Bijak”
Pilkada Serentak Hari Ini: Dinamika dan Fakta Menarik
Suara Anak Jawa Timur : Wahai Ayah Bunda Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Beri Kami Layanan Pendidikan yang Layak dan Ramah Tanpa Kekerasan
Organisasi massa relawan kemanusiaan Wanarescue mendukung pasangan FREN nomor urut 2
Diluar Prediksi 02 FREN Senam Bersama Ratusan Warga Kelurahan Bujel
แพคเกจทัวร์December 21, 2024 at 9:50 am
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/nusantara/terkait-dugaan-korupsi-dana-hibah-pesantren-mathur-usut-tuntas-sebut-nama-anggota-dprd-jatim-yang-terlibat/ […]