The New SITALAS: Wujud Komitmen Partisipasi Anak dalam Pembangunan Kota Surabaya

The New SITALAS: Wujud Komitmen Partisipasi Anak dalam Pembangunan Kota Surabaya

SURABAYA — Pemerintah Kota Surabaya kembali menegaskan komitmennya dalam mewujudkan Surabaya sebagai Kota Layak Anak Paripurna dan bagian dari Child Friendly Cities Initiative (CFCI) UNICEF. Melalui kegiatan sosialisasi “The New SITALAS” yang dilaksanakan hari Jumat, 10 Oktober 2025, Pukul 13.00, di Bappedalitbang Kota Surabaya. Kegiatan ini sebagai kegiatan awal mengenalkan instrumen partisipasi anak dalam kebijakan pembangunan kota, yang nanti akan secara resmi di “launching” oleh Walikota Surabaya , Eri Cahyadi, dan itu akan menjadi penegas bahwa Pemkot Surabaya secara resmi meluncurkan transformasi digital dari SITALAS (Sistem Informasi Kota Layak Anak Surabaya) menjadi platform satu data anak Kota Surabaya yang lebih terbuka, inklusif, dan partisipatif.

Acara ini dihadiri oleh anak anak yang berasal dari Forum Anak Kota Surabaya dan sekitar 100 pelajar SD dan SMP se-Kota Surabaya. Peserta merupakan anak-anak berusia di bawah 18 tahun yang berdomisili di Surabaya. Sistem SITALAS secara otomatis menolak pendaftar yang bukan warga Surabaya atau berusia di atas 18 tahun, untuk memastikan data dan partisipasi tetap sesuai dengan prinsip perlindungan anak.

Akses Terbuka Untuk Semua Anak Surabaya

Jika sebelumnya SITALAS hanya dapat diakses oleh Forum Anak Surabaya di tingkat kecamatan dan kelurahan, kini melalui The New SITALAS, seluruh anak di Kota Surabaya dapat mengakses platform ini secara langsung hanya dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Dalam Sitalas ini ada 700 indikator KLA dan CFCI.

Melalui platform ini, anak-anak dapat:

1. Menyampaikan aspirasi, ide, dan gagasan tentang pembangunan kota;

2. Mengunggah karya, inovasi, dan produk kreatif di berbagai bidang;

3. Berpartisipasi aktif dalam forum digital yang menumbuhkan kreativitas, kolaborasi, dan rasa memiliki terhadap Kota Surabaya.

Langkah ini menegaskan komitmen Pemkot Surabaya untuk menghadirkan sistem yang tidak hanya melindungi anak, tetapi juga memberi ruang bagi mereka untuk berkreasi dan berkontribusi nyata dalam pembangunan kota.

Terintegrasi dengan Aplikasi Wargaku dan Kantorku

The New SITALAS kini telah terintegrasi penuh dengan aplikasi Wargaku dan Kantorku, dua inovasi digital Pemerintah Kota Surabaya yang memperkuat komunikasi dan koordinasi antarperangkat daerah.

Aplikasi Wargaku berfungsi sebagai wadah aspirasi dan laporan masyarakat;

Aplikasi Kantorku memastikan setiap data dan masukan anak langsung terdistribusi ke dinas-dinas terkait.

Dengan integrasi ini, setiap ide dan aspirasi dari anak-anak Surabaya melalui SITALAS akan diterima secara langsung dan dapat ditindaklanjuti secara cepat, transparan, dan terukur oleh pemerintah.

Dikelola dengan Teknologi Artificial Intelligence (AI)

SITALAS kini dikelola dengan dukungan Artificial Intelligence (AI) yang berfungsi sebagai instrumen analisis dan pemberi rekomendasi kebijakan. AI memungkinkan sistem untuk:

a. Mengolah data kuantitatif dan kualitatif secara terpadu,

b. Menyusun rekomendasi kebijakan adaptif dan prediktif,

c. Mendeteksi potensi permasalahan anak lebih dini, dan

d. Menyediakan solusi yang tepat, berbasis bukti (evidence-based policy making).

Dengan pendekatan ini, The New SITALAS menjadi fondasi penting dalam mewujudkan kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan dan kepentingan terbaik anak-anak Surabaya.

Apresiasi dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim

Dalam kesempatan yang sama, Isa Ansori, Pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, memberikan apresiasi atas langkah progresif Pemerintah Kota Surabaya membuka akses partisipasi anak secara menyeluruh dalam pembangunan kota.

“Saya kira Pemkot Surabaya terus berbenah dalam rangka menyempurnakan tuntutan sebagai Kota Layak Anak Indonesia dan bahkan Dunia (CFCI). Terima kasih kepada Wali Kota Surabaya dan kawan-kawan di Pemerintahan Kota Surabaya yang terus berkomitmen menjaga Surabaya sebagai kota layak anak,” ujar Isa Ansori.

Pernyataan ini menegaskan bahwa inovasi digital seperti SITALAS bukan hanya alat pengelolaan data, tetapi juga jembatan bagi anak-anak untuk turut serta membentuk masa depan kotanya.

“Ayo rek gotong royong dan semangat menjaga kota Surabaya sebagai kota yang layak anak nasional dan dunia”, ajak Isa Ansori.

Sinergi Hexahelix untuk Anak Surabaya

Lebih dari sekadar sistem informasi, The New SITALAS menjadi ekosistem kolaboratif yang mempertemukan data, kebijakan, dan partisipasi masyarakat melalui pendekatan hexahelix, melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, masyarakat, dan lembaga internasional.

Melalui sinergi ini, Pemerintah Kota Surabaya memperkuat langkah menuju pembangunan ramah anak yang berkelanjutan, menjadikan Surabaya sebagai model Kota Layak Anak Nasional dan Dunia.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K