ZONASATUNEWS.COM, SUKOHARJO–Sidang perkara Mulyono alias Abu Hambro kembali dilanjutkan di Pengadilan Negeri Sukoharjo pada Rabu (26/2/2020) dengan agenda pemeriksaan saksi dari pihak Jaksa Penuntut Umum.
Sidang diawali dengan mamanggil Terdakwa Hambro ke dalam ruang persidangan. Jaksa Penuntut Umum yang menghadirkan empat orang saksi kemudian memanggil para saksi untuk disumpah.
Keempatnya yakni saksi pelapor Akmal Mukhibbin; Wendy Dian Patriana yang merupakan istri Akmal; Ketua RT 01 Gonilan Mujiyono; dan Malfiano Arfandi.
Akmal Mukhibbin menjadi saksi yang diperiksa pertama. Jaksa Penuntut Umum membuka dengan menanyakan kronologi kejadian perkara. Dalam kesaksiannya, Akmal menjelaskan tidak adanya pemukulan yang dilakukan Hambro.
Hambro hanya menjadi orang yang paling mendominasi dialog di antara ke enam temannya yang ikut bersama. Selain itu Ketua RT 01 Gonilan Mujiyono mendampingi sepanjang jalannya klarifikasi di rumah Akmal.
Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H., salah satu penasihat hukum Hambro mencecar Akmal dengan bertubi pertanyaan. “Ada tidak yang bawa senjata? Ada tidak kerumunan orang yang akan menghajar saudara?” tanya Muhammad Taufiq. Sepontan Akmal menjawab tidak ada.
Kendati tidak ada kekerasan fisik yang dilakukan Hambro, namun Akmal tetap melaporkan ke Polda Jawa Tengah. Uniknya hanya berselang sehari setelah pelaporan, Hambro langsung ditangkap dan ditahan hingga saat ini.
Ketua Majelis hakim, Ronald Lauterboom, mengatakan perkara ini tergolong sepele. “Ini sebenarnya persoalan sepele, tidak harus diperpanjang. Ayo saling minta maaf”, ujar Ketua Majelis Hakim Ronald Lauterboom.
“Sudah selesai persoalannya. Tapi proses hukum tetap harus dijalankan”, tambah Hakim Ketua setelah Hambro dan Akmal saling bersalaman dan berpelukan.
Sementara itu, Ketua RT memberikan keterangan Hambro justru melerai dan menyuruh rekannya keluar rumah Akmal setelah mencoba memukul Akmal. Sedangkan istri Akmal, Wendy, tida menjelaskan apapun kecuali mendengar salah satu anggota rombongan mengeluarkan kalimat “kalau terjadi apa-apa di jalan saya tidak tanggung jawab”.
Persidangan yang dimulai pukul 12:15 WIB menyedot banyak perhatian publik. Tidak kurang 50 massa dari berbagai elemen muslaim Solo raya memenuhi gedung Pengadilan. Massa yang mayoritas berkostum putih-putih membuat gedung Pengadilan Negeri Sukoharjo tampak lebih ramai tidak seperti biasanya.
Demikian halnya dengan pengamanan dari pihak kepolisian resor Sukoharjo. Bahkan terlihat kapolres Sukoharjo harus turun langsung ke lapangan untuk memantau langsung jalannya persidangan.
Sedianya persidangan akan kembali dilanjutkan pada Rabu (4/3/2020) dengan agenda mendengar kesaksian dari penyidik yang menangkap Hambro dan mendengar keterangan Ahli. Jaksa Penuntut Umum rencananya menghadirkan Ahli Linguistik Forensik, Ahli Psikologi dan Ahli ITE.
Editor : Setyanegara
Related Posts
Kekalahan PKS di Pilkada 2024: Efek Kecewa Pendukung Anies??
Andra Soni, ‘Korea’ yang Melenting Terpilih Jadi Gubernur Banten Melalui Strategi Dasco
Pelajaran Dari Pilkada Yogya
Pilkada Depok: Supian Suri Unggul 53,19 Persen
Antisipasi Potensi Antrian, TPS 29 Harjamukti Berinovasi Tambah Bilik
Pesan Presiden Prabowo Untuk Pilkada Serentak: “Jaga Persatuan, Pilih dengan Bijak”
Pilkada Serentak Hari Ini: Dinamika dan Fakta Menarik
Suara Anak Jawa Timur : Wahai Ayah Bunda Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Beri Kami Layanan Pendidikan yang Layak dan Ramah Tanpa Kekerasan
Organisasi massa relawan kemanusiaan Wanarescue mendukung pasangan FREN nomor urut 2
Diluar Prediksi 02 FREN Senam Bersama Ratusan Warga Kelurahan Bujel
Best Gym Equipment shopDecember 15, 2024 at 10:48 pm
… [Trackback]
[…] Here you can find 37521 more Info on that Topic: zonasatunews.com/nusantara/tidak-ada-kekerasan-dalam-kasus-hambro-sukoharjo-hakim-ini-sebenarnya-sepele/ […]