ZONASATUNEWS.COM, KEDIRI— Gabungan Ormas dan LSM aktifis anti korupsi yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Kediri pada hari Jumat ( 17/09/21 ) melakukan aksi demonstrasi didepan kantor Kejaksaan Kabupaten Kediri Propinsi Jawa Timur. Aksi yang dimulai sekitar pukul 09. 10 wib sampai sekitar pukul 11. 00 wib awalnya berjalan dengan tertib tapi berakhir dengan sedikit memanas.
Kordinator lapangan Ikatan Pemuda Kediri, Saiful Iskak mengatakan, “Saat ini massa pendemo ingin bertemu Kepala Kejaksaan Kediri tapi dikatakan kalau beliau tidak berada ditempat. Tapi setelah beberapa massa membentangkan dan menempelkan poster tuntutan serta menaiki pagar kantor Kejaksaan , akhirnya Kajari Kediri bersedia menemui perwakilan massa pendemo.Padahal tuntutan kami sudah jelas menuntut agar semua oknum yang ditetapkan tersangka dugaan korupsi di Dinas Kominfo Kabupaten Kediri secepatnya dijebloskan ke penjara,” kata Saiful.

Wartawan media Zona Satu, Roy Kurnia Irawan. “Saat negosiasi agar diperbolehkan masuk untuk meliput jalannya audensi.
“Kalau sudah ditetapkan tersangka berarti Kejaksaan Kediri sudah mempunyai alat bukti dan saksi yang sangat kuat untuk menahan mereka,” lanjut Saiful dengan semangat yang berapi-api.
Kericuhan kembali terjadi ketika awak media yang meliput aksi demonstrasi tersebut dilarang masuk untuk meliput, ketika akhirnya perwakilan massa diperbolehkan masuk menemui Kepala Kejaksaan Kabupaten Kediri untuk menyampaikan aspirasinya.
Bahkan ketika wartawan dari Zona Satu, Roy Kurnia Irwan. “Dengan memperkenalkan diri mencoba mewakili rekan – rekan media untuk melakukan proses negosiasi agar para jurnalis diperbolehkan melakukan liputan masuk kedalam, tetapi tetap dilarang masuk,
“Maaf tolong kami hanya bertugas menjalankan perintah pimpinan
(Kajari), sekali lagi maaf, semua wartawan dilarang masuk karena didalam sedang ada pembangunan di kwatirkan ada material yang terjatuh,” kata petugas keamanan yang menjaga di pagar masuk, sambil berkata jangan sebut nama saya mas.
“Bahkan ketika Suryono dari Media Optimis ketika ijin mau masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil juga dilarang masuk, “Lha saya saja ijin mau ke kamar mandi untuk buang air kecil saja juga dilarang mas”, ujar Suryono.
Akhirnya rekan – rekan media massa cetak dan elektronik hanya bisa menunggu di seberang jalan Kantor Kejaksaan.
Ketika perwakilan massa yang selesai menyampaikan aspirasinya nampak keluar sambil teriak- teriak dan berorasi kembali.
“Kajari penakut tidak berani tahan tersangka korupsi di Dinas Kominfo Kediri, beraninya hanya tahan penjudi togel, penjudi sabung ayam dan maling Hp. Masak jebloskan ke tahanan para koruptor yang rampok Milyaran rupiah duit rakyat kok jadi penakut, ” ujar para aktifis yang bergantian dalam orasinya.
Saat ditemui selesai aksi demontrasi tersebut, Tomi Ari Wibowo mengatakan, “Rekan – rekan aktifis anti korupsi sangat kecewa karena Kepala Kejaksaan Kabupaten Kediri tidak berani menjebloskan ke penjara para tersangka korupsi, masak hanya dikenai tahanan kota saja. Ungkap Tomi,” katanya.
“Kami juga menyesalkan kenapa rekan – rekan media dilarang masuk untuk meliput waktu kami audensi menyampaikan aspirasi masyarakat, kalau alasan sedang ada pembangunan sangat tidak masuk akal, kami diperbolehkan masuk kenapa rekan – rekan dari media cetak dan elektronik tidak diperbolehkan masuk. Ini jelas melanggar UU PERS , menghalangi tugas wartawan untuk meliput,” lanjutTomi.
Tomy Ari Wibowo menambahkan, usai pertemuan tertutup di gedung Kejaksaan.
“Belum ada audit, belum ada surat dari Lapas, pokoknya ada empat alasan. Bila Kajari tidak berani menahan, kami minta Kajari untuk segera diganti / mundur dari jabatannya,” imbuhnya.
“Minggu depan rekan – rekan aktifis akan kembali melakukan aksi demonstrasi di Kejaksaan Kabupaten Kediri dengan membawa beberapa binatang diantaranya babi, anjing dan juga ular,” pungkas Tomi, aktifis anti korupsi yang di kenal pemberani.
Sebelum meninggalkan kantor Kejaksaan dan menuju kantor DPRD Kabupaten Kediri, nampak terlihat para aktifis anti korupsi menumpahkan beberapa karung sampah didepan pintu masuk .
Bahkan ketika massa demonstrasi sudah meninggalkan lokasi, kemudian rekan – rekan jurnalis juga berusaha wawancara konfirmasi ke Kepala Kejaksaan tapi juga belum diperbolehkan masuk. Terlihat juga dari pihak Polres Kediri melakukan penjagaan secara berlapis sehingga aksi berjalan dengan tertib. (Bang Roy)
EDITOR : REYNA
Related Posts
Kekalahan PKS di Pilkada 2024: Efek Kecewa Pendukung Anies??
Andra Soni, ‘Korea’ yang Melenting Terpilih Jadi Gubernur Banten Melalui Strategi Dasco
Pelajaran Dari Pilkada Yogya
Pilkada Depok: Supian Suri Unggul 53,19 Persen
Antisipasi Potensi Antrian, TPS 29 Harjamukti Berinovasi Tambah Bilik
Pesan Presiden Prabowo Untuk Pilkada Serentak: “Jaga Persatuan, Pilih dengan Bijak”
Pilkada Serentak Hari Ini: Dinamika dan Fakta Menarik
Suara Anak Jawa Timur : Wahai Ayah Bunda Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Beri Kami Layanan Pendidikan yang Layak dan Ramah Tanpa Kekerasan
Organisasi massa relawan kemanusiaan Wanarescue mendukung pasangan FREN nomor urut 2
Diluar Prediksi 02 FREN Senam Bersama Ratusan Warga Kelurahan Bujel
weight loseJanuary 16, 2025 at 4:18 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/nusantara/tidak-berani-tahan-tersangka-korupsi-massa-buang-sampah-dan-naik-pagar-kantor-kejaksaan-kabupaten-kediri/ […]