Agus Mualif: Beleid Israel Dalam Perang Wilayah Dan Agama (bagian kelima)

Agus Mualif: Beleid Israel Dalam Perang Wilayah Dan Agama (bagian kelima)
Tembok dibelakang saya (penulis) berwarna kekuningan adalah tembok ratapan, adalah tembok bagian barat ruang Devir. Pepohonan diatas adalah pepohonan di lantai atas bekas istana Herodes yang saat ini menjadi kompleks Masjidil Aqsha (Haram Asy Syarif). Pada kompleks Masjidil Aqsha terdapat Masjid Kubah batu (kubah emas), Masjid Qibli (kubah perak keabua abuan), masjid Marwan dan Masjid Buroq.

Oleh : Agus Mualif Rohadi

5. Nubuwah tentang batas wilayah negeri bani Israel dan pembangunan kembali Haikal Sulaiman.

Jauh hari sebelum Yerusalem hancur, Nabi Yehezkiel telah melihat tanda tanda kehancuran bangsanya yang telah berpaling dari Allah dan bahkan mengotori Haikal Sulaiman dengan kemusyrikan. Interaksi, pembauran dan toleransi dengan suku suku kana’an kuno, membuat bani israel kembali hancur keimanannya. Haikal Sulaiman dihiasi dengan berhala dewa kana’an kuno seperti ba’al, asyitoret dan lain lain.

Dalam wahyu yang diterimanya, nabi Yehezkiel harus mengalami kepedihan terlebih dahulu yaitu menyaksikan kehancuran bangsanya dan kehancuran Haikal Sulaiman, yang itu merupakan hukuman yang keras dengan jatuhnya tangan besi dari EL (Elloh atau YaHWeH) pada bani Israel atas perilaku murtadnya.

Nabi Yehezkiel menerima wahyu yang memberikan petunjuk kepada bangsa israel bagaimana kerajaan Israel dan Haikal Sulaiman harus di bangun lagi. Yehezkiel menuliskan wahyu yang diterimanya dalam zubur (lembaran wahyu) yang nantinya akan menjadi pedoman bagi Bani Israel.

Salah satu nubuwah penting nabi Yehezkiel yang menunjukkan bahwa YaHWeh masih menyayangi bani israel adalah nubuwah yang menggambarkan secara detil dimana pada masa yang akan datang bani israel akan tetap dapat menguasai wilayah negerinya dan mampu membangun kembali Haikal Sulaiman. Nubuwah tersebut menunjukkan tentang batas batas wilayah bani israel dan tentang bagaimana Haikal Sulaiman harus dibangun kembali.

Dalam batas batas wilayah tersebut, kerajaan israel dan kerajaan yehuda akan dipersatukan kembali dan tidak akan terpecah serta Daud akan menjadi lambang persatuan bangsa israel (kitab Yehezkiel 37 : 22 – 25)

Kitab Yehezkiel 47 : 13 – 20 menyebutkan batas batas kerajaan Israel, yaitu :
Batas utara, dari laut besar terus ke Hetlon sampai jalan masuk ke Hamat, terus ke Zedad, Berota, Sibraim terus ke Hazar Enon dekat Hauran.
Batas timur, dari Hazar Enon sampai sungai Yordan perbatasan Gilead sampai Tamar. Batas selatan dimulai dari Tamar, ke mata air Meriba dekat Kadesy, terus ke sungai Mesir sampai keperbatasan Negeb.
Batas barat adalah laut besar sampai ke jalan masuk Hamat.

Dengan kitab Yehezkiel ini, batas wilayah kerajaan Israel adalah satu satunya batas wilayah negara didunia yang termuat dalam kitab suci agama sekaligus kitab suci bangsanya, yang apabila digambar akan didapati gambar hampir seperti batas wilayah negeri Israel saat ini.

Klaim peta negeri Israel saat ini. Hampir persis dengan ayat ayat Yehezkiel.

Dalam kitab Yehezkiel pasal 40, 41, 42, 44, 45, dituliskan secara rinci sekitar 83 ayat yang menunjukkan bagian bagian bangunan beserta fungsi dari Haikal Sulaiman baru yang nantinya akan dibangun oleh bani Israel. Mulai dari batas dan tembok bagian luar, pintu gerbang bagian luar yang harus menghadap timur dan kamar kamar didekat pintu gerbang serta balai gerbangnya, pelatarannya, 30 bilik yang mengikuti tembok pembatas, kamar jaga, kemudian tembok pembatas dan pintu gerbang untuk masuk pelataran bagian dalam yang terletak dibagian selatan, tangga 7 tingkat, detil bagian bagian bangunan dalam bagian utara dan timur, bilik bilik untuk para imam, tempat penyembelihan dan pembakaran binatang kurban (mezbah), 30 kamar tiga lantai di bagian dalam, lorong yang menghubungkan kamar dengan bait suci, lapangan di bagian barat dan timur bait suci, bangunan bait suci sendiri, lalu bangunan empat persegi panjang bangunan paling suci (devir), setelah itu membujur ke timur dari devir adalah tanah untuk bangunan istana raja.

Dalam kitab Yehezkiel pasal 48, juga terdapat petunjuk bagaimana tata ruang kota yerusalem di masa depan, yang harus ada pemisahan antara wilayah golah yang diperuntukkan khusus untuk penduduk bani israel yang dibagi dalam 12 bagian dengan pintu gerbang diberi nama dengan nama anak anak Ya’cub (Israel), dan wilayah untuk kaum ghoyim yaitu wilayah untuk non suku israel.

Dengan wahyu ini, Yehezkiel menuliskan, mengajarkan dan menjadikannya sebagai sandaran membesarkan hati kaum lemah dari bani Israel dan mendidik anak anak agar tetap mempunyai harapan melanjutkan kelangsungan sejarah bangsa dan agamanya. Disamping itu, Yehezkiel juga mengajarkan ayat ayat taurat yang diingatnya. Sebelum penghancuran Haikal Sulaiman. Taurat hanya ada satu yaitu yang disimpan didalam tabutnya, yang biasanya hanya dibacakan kepada bani Israel untuk saat saat tertentu. Yehezkiel juga harus mendidik calon calon imam bani Israel yang biasanya dipilih dari suku Lewi dan yehuda, karena saat itu para imam juga termasuk orang orang yang dibawa ke babilonia.

(bersambung ke bagian 6).

Agus Mualif : Beleid Israel Dalam Perang Wilayah Dan Agama (bagian ke enam)

Editor : Setyanegara

Last Day Views: 26,55 K
Tags: , ,