Inspirasi Al Quran (Bagian 2): Materi Gelap Dan Energi Gelap Yang Gaib

Inspirasi Al Quran (Bagian 2): Materi Gelap Dan Energi Gelap Yang Gaib
Ilustrasi: Garis waktu alam semesta dari Big Bang di kiri hingga zaman modern di kanan. Selama sebagian besar waktu, materi gelap telah menguasai kosmos, membentuk galaksi dan gugus galaksi; energi gelap mendominasi masa depan, mendorong galaksi-galaksi semakin terpisah. Kredit: Tim Sains NASA/WMAP

Oleh: Budi Puryanto, Jurnalis

 

Materi gelap adalah salah satu misteri sains terbesar. Ia tidak menyerap, memantulkan atau memancarkan cahaya, jadi kita tidak bisa melihatnya. Namun kehadirannya tersirat dari efek gravitasi yang tampaknya ditimbulkannya terhadap galaksi.

Sedangkan energi gelap adalah nama yang diberikan untuk gaya yang mempercepat perluasan alam semesta.

Dengan bahasa yang mudah dan biasa kita pakai sehari-hari, materi gelap dan energi gelap itu bersifat “gaib’. Keberadaannya diakui oleh para ilmuwan, tetapi tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Namun, anehnya 95 persen kosmos terdiri dari materi gelap dan energi gelap ini. Itu berarti semua materi tampak yang kita lihat dengan mata kita hanya menyumbang 5 persen dari apa yang ada di alam semesta.

Pembicaraan tentang dua topik ini perlu saya tekankan diawal seri tulisan ini, dan saya perlu  mengembangkan pemahaman tentang ini lebih mendalam. Mengapa? Karena keberadaan dua zat gaib ini akan memberikan petunjuk tentang banyak hal yang disampaikan dalam Al-Quran, misalnya tentang penciptaan 7 langit (semesta/universe). Tentang keberadaan surga dan neraka yang saat ini sudah ada, dimana keberadaannya?? Alam semesta yang ditempati jin, malaikat, arwah manusia yang telah meninggal, dan seterusnya.

Semuanya itu gaib dari pandangan mata kita, tetapi ada. Pembahasan yang menarik ini terpaksa kita tunda dulu, nanti pada episode berikutnya akan kita kupas mendalam, satu per satu. Karena pembahasan alam semesta gaib tadi akan terkait dengan keberadaan Materi Gelap dan Energi Gelap. Saya akan mengajak pembaca untuk mengupas topik ini lebih dulu.

Pusat Astrofisika Ilmuwan Harvard & Smithsonian dalam www.cfa.harvard.edu mengatakan,”Seluruh atom dan cahaya di alam semesta berjumlah kurang dari lima persen total isi kosmos. Sisanya terdiri dari materi gelap dan energi gelap, yang tidak terlihat namun mendominasi struktur dan evolusi alam semesta. Materi gelap membentuk sebagian besar massa galaksi dan gugus galaksi, dan bertanggung jawab atas pengorganisasian galaksi dalam skala besar. Sementara itu, energi gelap adalah nama yang kami berikan untuk pengaruh misterius yang mendorong percepatan perluasan alam semesta. Apa saja zat-zat tersebut dan cara kerjanya merupakan beberapa tantangan besar yang dihadapi para astronom modern,” katanya.

Lem Tak Terlihat

Menurut para ilmuwan Harvard tersebut, materi gelap bukan sekedar gelap: ia tidak terlihat. Segala jenis cahaya tampaknya melewatinya seolah-olah sepenuhnya transparan. Namun, materi gelap memang memiliki massa, yang kita lihat dari pengaruh gravitasinya.

Studi terhadap galaksi menunjukkan bahwa bintang dan gas bergerak seolah-olah terdapat massa yang jauh lebih besar daripada yang dapat kita lihat saat menariknya.

Dengan menggunakan fluktuasi latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB), para astronom menentukan bahwa materi gelap mencakup sekitar 27% isi alam semesta, dalam hal kontribusi keseluruhannya terhadap total massa dan kandungan energi kosmos.

Garis waktu alam semesta dari Big Bang di kiri hingga zaman modern di kanan. Selama sebagian besar waktu, materi gelap telah menguasai kosmos, membentuk galaksi dan gugus galaksi; energi gelap mendominasi masa depan, mendorong galaksi-galaksi semakin terpisah. Sumber: Tim Sains NASA/WMAP

Lebih cepat dan lebih cepat

Pada tahun 1920-an, para astronom termasuk Edwin Hubble menemukan bahwa galaksi-galaksi tampaknya bergerak menjauhi kita, dan semakin jauh jaraknya, semakin cepat pula mereka menjauh. Dikombinasikan dengan teori relativitas umum Einstein, para peneliti menyimpulkan bahwa alam semesta mengembang, membawa serta galaksi-galaksi.

Kemudian pada tahun 1998, dua kelompok peneliti independen mengumumkan bahwa mereka telah mengukur perluasan kosmik ke tingkat presisi yang lebih tinggi, dan menemukan bahwa ekspansi tersebut semakin cepat. Percepatan ini menyiratkan adanya gaya tak dikenal yang melawan gravitasi sehingga membuat alam semesta mengembang dengan kecepatan lebih besar.

BACA JUGA:

Kami menyebut kekuatan misterius itu sebagai “energi gelap”. Terlepas dari namanya, energi gelap tidak seperti materi gelap, hanya saja keduanya tidak terlihat. Materi gelap menyatukan galaksi-galaksi, sementara energi gelap mendorong mereka terpisah.Selain itu, pengukuran CMB menunjukkan energi gelap menyumbang sekitar 68% dari total kandungan energi alam semesta.

Misi Euclid

FOTO : Pesawat ruang angkasa Euclid yang mempelajari materi gelap

Para ilmuwan seperti bersaing dalam upaya mengungkap dua entitas “ghaib” ini.

Seperti dilansir antariksa.republika.co.id, pada 1 Juli 2023, Badan Antariksa Eropa (ESA) meluncurkan misi Euclid. Pesawat ruang angkasa Euclid dirancang untuk mengeksplorasi evolusi alam semesta yang gelap.

Para ahli sangat terobsesi untuk menemukan jawaban tentang keberadaan, sifat, dan karakteristik materi gelap dan energi gelap ini. Karena evolusi alam semesta semenjak terciptanya diawal hingga sekarang, tidak bisa dijelaskan dengan hukum-hukum fisika yang telah diketahui para ilmuwan hingga saat ini. Mengapa evolusi atau perluasan alam semesta terus-menerus mengalami percepatan? Ada gaya yang mempercepat tetapi tidak terdeteksi atau tidak tampak. Begitu juga dengan keberadaan materi gelap, kehadirannya dirasakan oleh adanya efek gravitasi yang ditimbulkannya terhadap galaxy.

Misi pesawat ruang angkasa Euclid diatas bertujuan untuk membuat peta alam semesta tiga dimensi dengan mengamati miliaran galaksi hingga 10 miliar tahun cahaya. Galaksi ini tersebar di lebih dari sepertiga langit.

Dengan mengamati alam semesta berevolusi selama 10 miliar tahun terakhir, Euclid akan mengungkapkan bagaimana alam semesta mengembang dari masa ke masa. Misi ini diharapkan dapat menemukan atau mengungkap sifat materi gelap dan energi gelap yang sekarang masih gelap alias masih misterius.  

(Bersambung)

BACA TULISAN SEBELUMNYA:

EDITOR: REYNA

 

Last Day Views: 26,55 K